Selasa, 16 November 2010

Pascabanjir Bandang Mangkang Semarang


REL MENGGANTUNG: Sebuah KA melintas di rel yang mengantung karena gogos permukaan di bawahnya di sekitar Stasiun Mangkang Semarang, Rabu (10/11). Rel tersebut menggantung karena tergerus air akibat banjir bandang yang melanda di kawasan tersebut, Selasa (9/11). (SM CyberNews/ Maulana M Fahmi)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Pascabanjir Bandang Mangkang Semarang

Korban Tewas Meningkat Jadi 60 Orang


[NEW DELHI] Sedikitnya 60 tewas ketika sebuah gedung berlantai empat di sebuah kawasan padat di New Delhi roboh pada Senin (15/11) malam. Regu penyelamat masih terus mencari korban yang masih terperangkap di bawah runtuhan gedung tersebut dengan peralatan seadanya. Demikian disampaikan pejabat setempat pada Selasa (16/11).

Pejabat setempat mengatakan, fondasi gedung di Delhi timur itu kemungkinan lapuk karena banjir akibat hujan lebat selama berpuluh-puluh tahun. Apalagi letaknya berdekatan dengan tepi Sungai Yamuna yang membelah kota itu.

Tim penyelamat dan warga setempat sepanjang malam tadi mencoba memindahkan puing-puing gedung yang terletak di kawasan hunian Lalita Park Laxmi Nagar yang roboh tengah malam tadi dengan peralatan seadanya. Pasalnya, alat berat sulit mencapai tempat tersebut.

“Masih banyak korban yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan. Kami berharap kami bisa menyelamatkan mereka dalam keadaan hidup. Kami membenarkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 60 orang dan 80 orang lainnya dirawat di rumah sakit,” kata juru bicara kepolisian, Rajan Bhagat.

Saksi mata mengatakan, mereka mendengar teriakan minta tolong dari bawah reruntuhan gedung sementara warga setempat mengeluh tidak memiliki kekuatan untuk menyingkirkan bongkahan-bongkahan tembok yang besar. Sangat dibutuhkan alat berat untuk membantu menyelematkan para korban.

“Gedung itu roboh seperti kartu yang dijatuhkan begitu saja. Saya melihat orang bergelantungan di tembok yang roboh, yang lain lagi berupaya melompat ke bawah tetapi tidak bisa, yang lain masih terperangkap,” kata sopir taksi, Gurwider Singh.

Sedangkan Girija Devi, ibu empat anak yang bekerja di gedung tersebut mengaku ditarik keluar oleh tetangganya tetapi saudaranya masih terperangkap di bawah reruntuhan gedung.

Perdana Menteri Kota Delhi, Sheila Dikshit menduga konstruksi gedung itu sudah tidak layak dan pejabat setempat sudah mengingatkan bahwa gedung itu dalam keadaan bahaya. “Saya kira, penyebabnya adalah ketikdahati-hatian para pembangun yang tidak membangun gedung yang cukup kuat dan tahan banjir yang menghantam sebulan yang lalu,” ujar perdana menteri perempuan itu. [AFP/A-21]

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Korban Tewas Meningkat Jadi 60 Orang

Kompleks Pasar Youtefa Terbakar, Kerugian Rp 4 M Lebih


JAYAPURA—Pagi kemarin sekitar pukul 05.30 WIT, warga sekitar kompleks Pasar Youtefa Abepura, dikejutkan dengan adanya amukan si jago merah. Hasil pantauan Bintang Papua, di TKP, hanya berkisar satu jam, api telah melahap habis enam ruko, dua rumah dan belasan petak rumah kontrakan milik warga.

KObaran api baru dapat dipadamkan berkat kerja sama warga dan 1 unit mobil pemadam kebakaran dan dua unit mobil waterconan milik Brimob juga Polda Papua.

Terlebih lagi dengan turunnya hujan di pagi itu menambah kemudahan warga melunakkan si jago merah. Tidak ada korban jiwa, namun akibat kebakaran ini, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 4 miliar lebih, selain itu api juga melalap habis satu unit mobil dan sepuluh unit kendaraan roda dua.

Hajriana, salah seorang warga yang bermukin di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) menuturkan, bila sebelumnya tepat jam 00.00 Wit, ia mengaku sempat mencium aroma yang kurang sedap berasal dari ruko yang berjejer di depan.

Namun saat terbangun tepat pukul 05.00, keadaan di seputaran TKP masih stabil. Akan tetapi tepat pukul 05.30 tiba-tiba saja ia dikejutkan kebakaran di Ruko tepat di samping kontrakannya.

Dalam hitungan menit api terus merembet dan kian besar hingga merembet ke Gudang Besi tua, dan kos-kosan yang ada di belakang ruko. Akibat kebakaran itu, delapan rumah kontrakan, termaksuk yang ia tempati dilahap api, akibatnya pintu dan daun jendela, tempatnya bernaung hangus terbakar.“ Jam 00.00 saya sempat mencium aroma tidak sedap dari arah ruko seperti bau oli, waktu bangun jam 5, belum apa-apa, tapi setengah jam kemudian , tiba-tiba api sudah besar dan melahap 6 ruko juga belasan kos-kosan,”katanya.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Kompleks Pasar Youtefa Terbakar, Kerugian Rp 4 M Lebih

Selasa, 09 November 2010

Korban Terakhir 94 Tewas, 218 Hilang


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Hingga pagi ini korban tewas akibat letusan dahsyat Gunung Merapi, Jumat (5/11/2010), yang dibawa ke RSUD Sardjito Yogyakarta berjumlah 94 jenazah. Sebanyak 48 jenazah di antaranya dapat diidentifikasi oleh tim gabungan Disaster Victim Identification.

Demikian dikatakan Teguh, anggota Disaster Victim Identification (DVI) Polda DI Yogyakarta, kepada Kompas.com, Selasa (9/11/2010). "Keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya berjumlah 218 ," ujarnya.

Seperti diketahui, 64 jenazah sudah dikubur secara massal di tempat pemakaman umum (TPU) Kabupaten Sleman. Sebagian jenazah dibawa keluarganya untuk dimakamkan.

Jumlah korban tewas itu dipastikan akan terus bertambah lantaran masih banyak jenazah yang belum dapat dievakuasi, terutama di sekitar Kali Gendol, tempat aliran awan panas atau whedus gembel.

Eko Sulistyo, relawan dari PKPU, ketika dihubungi mengatakan, hari ini tim PKPU bersama dengan anggota Kopasus dan PMI akan kembali ke Dusun Ngepringan, Cangkringan, untuk mengevakuasi sekitar 10 jenazah di sekitar Kali Gendol.

Dua hari lalu, tim sudah menembus lokasi yang berjarak sekitar 10 kilometer dari puncak Merapi itu. Namun, baru satu jenazah yang dapat dievakuasi lantaran kondisi Merapi yang terus menyemburkan awan panas.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Korban Terakhir 94 Tewas, 218 Hilang

Paguyuban Tri Tunggal menggelar ritual


Paguyuban Tri Tunggal menggelar ritual Ruwat Tolak Bala Mahesa Lawung di Perempatan Tugu, Yogyakarta, Senin (8/11/2010) malam. Ritual tersebut dimaksudkan untuk menentramkan Gunung Merapi beserta dampaknya serta sebagai tanda menyambut peradaban baru Keistimewaan Yogyakarta. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO



--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Paguyuban Tri Tunggal menggelar ritual

Kamis, 21 Oktober 2010

Penderita ISPA di Bengkalis Bertambah

BENGKALIS--MICOM: Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Riau, dalam sepekan terakhir menyebutkan bahwa jumlah penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dampak dari kebakaran hutan setempat terus bertambah dan kini menjadi 43 orang.

"Dari 43 penderita ISPA tersebut, 13 orang di antaranya menjalani rawat inap, sementara selebihnya merupakan pasien rawat jalan," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis, Edi Setiawan Ramli, Kamis (21/10).

Dikatakannya, beberapa hari sebelumnya jumlah penderita ISPA hanya sekitar 21 orang dan kesemuanya merupakan pasien rawat jalan. Selain ISPA, terang Edi, akibat kabut asap tersebut, banyak juga warga Bengkalis yang terserang iritasi mata dan mengalami gatal-gatal pada kulit. "Untuk jumlah warga yang terkena iritasi mata dalam sepekan ada sekitar 30 orang, sementara yang menderita gatal-gatal pada kulit ada 21 orang," ucapnya.

Menurut Edi Setiawan Ramli, kualitas udara saat ini memang tidak sehat, namun belum sampai pada tahap bahaya. "Kendati demikian kewaspadaan harus dilakukan dengan menghindari beraktivitas di luar rumah," tuturnya.

Bagi warga yang menjalani aktivitas luar rumah, terang Edi, diimbau untuk memakai masker. Bagi pengendara sepeda motor, sambungnya, dianjurkan untuk menutup hidung dan mulut dengan sapu tangan atau masker selain juga menggunakan helm berkaca untuk menghindari dampak asap yang kini mulai terasa menganggu kesehatan.

Di lain pihak, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bengkalis sebelumnya secara serentak membagikan 4.000 masker kepada masyarakat pejalan kaki dan pengendara sepeda motor di tiga kecamatan, masing-masing, Bengkalis 2.000 masker, Bukitbatu 1.000 masker dan Kecamatan Mandau dengan dibagikan 1.000 masker.

Kegiatan tersebut wujud kepedulian PMI terkait kondisi udara yang berkabut sejak seminggu terakhir. (Ant/wt/OL-01)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Penderita ISPA di Bengkalis Bertambah

Warga Jayapura Kekurangan Air Bersih Rabu, 20 Oktober 2010 | 22:18 WIB


SENTANI, KOMPAS.com - Masyarakat kabupaten/kota Jayapura kekurangan suplai air bersih dari PDAM Jayapura kurang lebih selama empat bulan.

Direktur PDAM Jayapura Ir Gading Butarbutar, Rabu (20/10/2010) mengatakan, sekitar 17 intek atau titik penampung dengan rata-rata enam pipa sambungan sekarang tinggal satu pipa yang mengalir sisanya kering atau tidak mengalir atau sekitar 60 persen pasokan air bersih PDAM Jayapura hilang.

"Sampai pada bulan keempat kurang lebih 385 liter per detik air bersih hilang dari jumlah biasanya 625 liter per detik," kata Ir Gading Butarbutar.

Seperti penampungan di Kamwolker, lanjutnya, dari enam sambungan pipa besar tinggal satu pipa yang mengalir, begitupula di Brogoji, dan Di Entrop tinggal dua pipa sisanya kering.
Rata Penuh
Sementara di Sentani, pasokan air yang berkurang sebanyak 80 liter per detik dari jumlah biasanya sebanyak 140 liter per detik.

Karena itulah pihaknya harus melakukan penggiliran satu kali satu minggu agar semua pelanggannya yang ada di wilayah Sentani mendapat pasokan air bersih begitu pula dengan planggan yang ada di kota Jayapura diberikan giliran sesuai pasokan air di wilayah tersebut.

Menurut dia, pelanggan PDAM Jayapura sampai saat ini kurang lebih 27 ribu pelanggan.

"Ada yang satu hari, ada dua hari, bahkan ada yang satu minggu baru mendapat giliran," ujar Gading.

Gading mengatakan, selain musim kemarau yang berkepanjangan salah satu akibat kurangnya pasokan air di Jayapura karena pembalakan liar di kawasan cagar alam Cycloop terus terjadi mengakibatkan sumber mata air bersih yang bersumber dari kawasan tersebut semakin kering.

Untuk menyiapkan pasokan air bersih bagi pelanggan PDAM Jayapura, pihaknya harus memperbaiki semua sambungan pipa yang bocor sambil menghimbau masyarakat agar menggunakan air seperlunya saja dan setelah mengisi air supaya menutup kran.

Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air bersih di daerah itu, pihaknya pernah mengusulkan akan mengambil air dari Danau Sentani tetapi usulan tersebut tidak diterima oleh Pmerintah Provinsi Papua dengan alasan air danau telah tercemar sehingga tidak layak konsumsi.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Warga Jayapura Kekurangan Air Bersih Rabu, 20 Oktober 2010 | 22:18 WIB

Minggu, 17 Oktober 2010

Luka Bakar; Elpiji Pertamina Meledak Sekeluarga Luka


Minggu, 17 Oktober 2010 | 22:17 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com - Satu keluarga yang terdiri dari suami istri dan seorang anak menderita luka bakar cukup serius pada beberapa bagian tubuh akibat ledakan tabung elpiji pertamina ukuran tiga kilogram.


Ketiga korban luka tersebut yakni Sukarlan (70), Taslimah (60), dan Yulianto (30) beralamat di Kampung Kalialang Baru RT 03 RW 07 Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Saat ditemui di salah satu ruang perawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang, Yulianto mengatakan peristiwa tersebut berawal saat dirinya mengganti tabung elpiji yang berada di dapur sekitar pukul 09.30 WIB.

"Saat memasang selang regulator pada tabung elpiji ternyata gas mengalami kebocoran yang diketahui dengan adanya bau yang menyengat,"
katanya, Minggu (17/10/2010).

Yulianto bersama kedua orang tuanya yang dalam keadaan panik kemudian membawa tabung elpiji yang bocor tersebut keluar dapur sambil menutup dengan kain basah.

Baru berjalan beberapa meter dari dapur, tiba-tiba terjadi ledakan dengan suara cukup keras yang mengakibatkan satu keluarga tersebut menderita luka pada beberapa bagian tubuh.

"Saya tidak tahu asal api yang menyebabkan ledakan itu," ujarnya yang ditunggui salah seorang kerabatnya tersebut.

Sejumlah warga sekitar yang mendengar suara ledakan dan teriakan minta tolong korban langsung mendatangi lokasi kejadian serta langsung memadamkan api yang membakar sebagian dapur sehingga tidak menyebabkan kebakaran yang lebih besar.

Selain mengakibatkan terbakarnya sebagian dapur dan tiga orang menderita luka bakar cukup serius hingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, ledakan tabung elpiji yang diduga bocor ini juga mengakibatkan atap tempat mencuci berlubang.

Yulianto menderita luka bakar pada bagian wajah, kedua tangan dan kaki, Taslimah luka pada kedua kaki dan sebagian tangan, sedangkan Sukarlan luka pada kedua kakinya.

Petugas Kepolisian Sektor Gunungpati dan Kepolisian Resor Kota Besar Semarang yang menerima laporan warga segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan.

Penyelidikan dilakukan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan korban serta memeriksa tabung elpiji yang meledak.

Dari hasil penyelidikan sementara, api diduga berasal dari aliran listrik karena pada saat kejadian lampu listrik di dapur sedang menyala, sedangkan gas elpiji sudah memenuhi bagian dapur.

Selain itu, dari penyelidikan sementara juga diketahui bahwa gas elpiji yang keluar karena katup tabung elpiji tertekan ke dalam dan tidak bisa kembali ke posisi semula.

Hingga saat ini, garis polisi telah terlihat dipasang polisi di tempat kejadian perkara dengan tujuan untuk mengamankan lokasi guna penyelidikan lebih lanjut.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Luka Bakar; Elpiji Pertamina Meledak Sekeluarga Luka

750 Kendaraan Disiapkan untuk Evakuasi Warga Merapi

MAGELANG--MICOM: Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyiapkan sebanyak 750 armada angkutan (truk dan mobil bak terbuka) untuk mengevakuasi warga setempat jika sewaktu-waktu terjadi letusan Gunung Merapi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Ismu Kuswandari, di Magelang, Minggu (17/10), mengatakan, armada berupa truk dan mobil bak terbuka akan lebih dioptimalkan penggunaan karena bisa memuat lebih banyak warga dari berbagai desa rawan letusan Merapi ke pengungsian.

Pada Kamis (23/9), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPK) Yogyakarta menyatakan kenaikan status aktivitas vulkanik Merapi dari aktif normal menjadi waspada. Status aktivitas vulkanik Merapi meliputi aktif normal, waspada, siaga, dan awas.

Sejak peningkatan status tersebut sejumlah pemkab yang mempunyai wilayah di lereng gunung berapi teraktif di dunia tersebut terus melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi bahaya Merapi.

Ia mengatakan, semula pemkab akan menyiapkan sebanyak 1.900-an kendaraan, tetapi setelah dihitung ulang, diperkirakan 750 kendaraan sudah mencukupi untuk mengangkut warga dari sejumlah daerah di lereng Merapi ke pengungsian.

Menurut dia, agar proses evakuasi berjalan lancar perlu dilakukan perbaikan jalur evakuasi di beberapa titik, antara lain jalur Mangunsuko-Krinjing sepanjang tiga kilometer dan jalur Keningar-Sumber sepanjang lima hingga enam kilometer.

"Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Paling tidak dilakukan penutupan lubang-lubang jalan yang agak dalam sehingga nanti jika sewaktu-waktu digunakan untuk evakuasi bisa berjalan lancar," katanya.

Jalur tersebut, kata dia, bisa digunakan untuk evakuasi karena memang disiapkan untuk itu, tetapi permasalahannya sekarang jalan rusak sehingga harus diperbaiki agar tidak menggangu proses evakuasi. (Ant/OL-8)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - 750 Kendaraan Disiapkan untuk Evakuasi Warga Merapi

750 Kendaraan Disiapkan untuk Evakuasi Warga Merapi


MAGELANG--MICOM: Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyiapkan sebanyak 750 armada angkutan (truk dan mobil bak terbuka) untuk mengevakuasi warga setempat jika sewaktu-waktu terjadi letusan Gunung Merapi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, Ismu Kuswandari, di Magelang, Minggu (17/10), mengatakan, armada berupa truk dan mobil bak terbuka akan lebih dioptimalkan penggunaan karena bisa memuat lebih banyak warga dari berbagai desa rawan letusan Merapi ke pengungsian.

Pada Kamis (23/9), Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPK) Yogyakarta menyatakan kenaikan status aktivitas vulkanik Merapi dari aktif normal menjadi waspada. Status aktivitas vulkanik Merapi meliputi aktif normal, waspada, siaga, dan awas.

Sejak peningkatan status tersebut sejumlah pemkab yang mempunyai wilayah di lereng gunung berapi teraktif di dunia tersebut terus melakukan sejumlah persiapan untuk mengantisipasi bahaya Merapi.

Ia mengatakan, semula pemkab akan menyiapkan sebanyak 1.900-an kendaraan, tetapi setelah dihitung ulang, diperkirakan 750 kendaraan sudah mencukupi untuk mengangkut warga dari sejumlah daerah di lereng Merapi ke pengungsian.

Menurut dia, agar proses evakuasi berjalan lancar perlu dilakukan perbaikan jalur evakuasi di beberapa titik, antara lain jalur Mangunsuko-Krinjing sepanjang tiga kilometer dan jalur Keningar-Sumber sepanjang lima hingga enam kilometer.

"Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Paling tidak dilakukan penutupan lubang-lubang jalan yang agak dalam sehingga nanti jika sewaktu-waktu digunakan untuk evakuasi bisa berjalan lancar," katanya.

Jalur tersebut, kata dia, bisa digunakan untuk evakuasi karena memang disiapkan untuk itu, tetapi permasalahannya sekarang jalan rusak sehingga harus diperbaiki agar tidak menggangu proses evakuasi. (Ant/OL-8)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - 750 Kendaraan Disiapkan untuk Evakuasi Warga Merapi

Banjir Bandang Vietnam; Lagi, 14 Tewas, 78.000 Orang Dievakuasi


BANGKOK, KOMPAS.com - Inilah pukulan mematikan kedua bagi Vietnam dalam waktu satu bulan. Setelah merenggut 60 orang di Vietnam tengah, kini banjir bandang kembali membunuh 14 orang.

"Selain itu, sekitar 78.000 orang terpaksa dievakuasi dari rumah mereka di Vietnam tengah. Provinsi Nghe An mencatat jumlah kematian tertinggi dengan delapan orang tewas," kata Dao Van Long, pejabat departemen pengawasan bencana.

Curah hujan yang begitu tinggi, lebih dari 800 milimeter dan hujan yang turun terus-menerus membuat wilayah tersebut terisolasi.

"Beberapa daerah di provinsi kami telah diisolasi. Kami telah mengevakuasi hampir 10.000 orang," katanya.

Menurut kantor departemen bencana, di Provinsi Ha Tinh, korban tewas sementara lima orang, dua lainnya masih hilang serta satu orang dilaporkan tewas di kota Hue.

Menurut laporan tersebut, lebih dari 84.000 rumah dan ribuan hektar tanaman telah terendam banjir, sedangkan lebih dari 68.000 orang telah dievakuasi.

"Kami membutuhkan sekitar 5.000 ton beras untuk masyarakat korban banjir. Kami juga sangat membutuhkan obat-obatan dan air bersih," katanya.

Wilayah Vietnam secara teratur dilewati badai dan cuaca buruk. Topan dan badai tropis telah menewaskan puluhan orang setiap tahun.

Pada bulan Agustus sedikitnya sembilan orang tewas ketika Topan Mindulle melanda pantai tengah, sedangkan pada bulan Juli badai tropis Conson menyebabkan sedikitnya satu orang tewas setelah membunuh 68 orang di Filipina.

-------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Banjir Bandang Vietnam; Lagi, 14 Tewas, 78.000 Orang Dievakuasi

Asap Kebakaran Hutan/Lahan Masih Selimuti Dumai


Dumai (ANTARA News) - Asap dan kabut tipis masih menyelimuti Kota Dumai Provinsi Riau, setelah kebakaran hutan maupun lahan yang mulai muncul sejak Sabtu dini masih terlihat di beberapa bagian kota.

Pantauan ANTARA, Sabtu, kabut asap tipis terlihat jelas pada jalan-jalan utama di Kota Dumai, meliputi poros utara arah ke Pekanbaru, dan poros selatan yang menuju Provinsi Sumatera Utara.

Kabut asap dengan bau yang pekat ini cukup mengganggu para pejalan kaki dan pengendara, terutama pengendara sepeda motor karena asap tidak hanya membatasi jarak pandang, namun juga mendatangkan sesak dan membuat mata perih.

Sementara pada daerah-daerah perumahan atau padat penduduk, kabut asap tidak terlalu tampak, namun bau sangit dirasakan oleh banyak warga disana.

Irmada (33), seorang pengendara sepeda motor di Dumai, mengatakan, sejauh ini kabut asap memang makin kelihatan tipis dan hanya membuat sedikit sesak dan perih di mata.

Namun biasanya, terang dia, beberapa hari ke depan, kabut akan semakin tebal dan membuat aktifitas banyak warga terganggu.

Ia mengharapkan pemerintah untuk segera memberikan bantuan berupa masker, dan perobatan gratis bagi masyarakat korban kabut asap ini.

"Hal ini dilakukan sebelum banyak warga yang kena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)," harapnya.

Sementara Idon (44), seorang pejalan kaki, berpendapat, kabut asap ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Dumai.

Menurutnya Dumai, merupakan salah satu daerah langganan bencana kebakaran yang berimbas terhadap turunnya kabut asap sisa dari kebakaran tersebut.

"Dalam menanggapi hal ini, sebaiknya pemerintah melakukan peninjauan langsung ke lokasi kebakaran untuk kemudian dapat mencari solusi dini agar hutan dan lahan tidak lagi terbakar atau dibakar," ujarnya.

Wali Kota Dumai, Agus Widayat, melalui selularnya mengatakan, sejauh ini belum diketahui penyebab turunnya kabut asap.

"Ada kebakaran dimana kita belum tahu, yang jelas kabut asap ini adalah dampak dari kebakaran besar, atau hutan dan lahan," terangnya. (FZR/K004)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Asap Kebakaran Hutan/Lahan Masih Selimuti Dumai

Jumat, 15 Oktober 2010

Banjir Rendam Kampus Akpindo

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, semakin meluas. Air merendam kampus Akademi Pariwisata Indonesia (Akpindo) pada Jumat (15/10/2010) mulai pukul 05.00 WIB di saat tidak terjadi hujan di sekitar kampus. Diperkirakan, banjir akan surut pada sore nanti.
Banjir di dalam kampus Akpindo mencapai pintu gerbang kampus dengan ketinggian lutut orang dewasa. Air diduga masuk lewat saluran pembuangan air dari kampus ke empang yang letaknya di luar kampus, RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu.
"Sebenarnya saluran pembuangannya berfungsi bila banjir di permukiman warga tidak parah. Tapi, karena ketinggian air lebih dari 1,5 meter, salurannya jadi tak berfungsi dan air tidak bisa ke luar kampus," kata Supriyanto, dosen Akpindo.
Selain dihentikannya aktivitas perkuliahan, banjir mengakibatkan adanya genangan air di laboratorium bartender, laboratorium tata graha, laboratorium food and beverages product, laboratorium pastry dan sekretariat STEIN (Sekolah Tinggi Ekonomi Internasional).
Pihak pengelola kampus terpaksa menghentikan aktivitas sehari-hari. "Aktivitas belajar mengajar diliburkan satu hari ini dulu. Kami akan lihat besok apakah banjir benar-benar surut atau tidak," ujar Bonifasius, dosen STEIN.
Ia mengatakan, sejumlah alat elektronik juga mengalami kerusakan, seperti CPU dan vacuum cleaner. "Syukurlah kami sudah memindahkan dokumen berharga ke lantai atas," katanya.
Sementara di sekitar lokasi, kemacetan terjadi di Jalan Raya Kalimalang pada kedua arahnya, mulai dari depan kampus Universitas Borobudur hingga gerbang komplek Perumahan Cipinang Indah. Antrean kendaraan ini karena banyak kendaraan bermotor yang memarkirkan kendaraan.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Banjir Rendam Kampus Akpindo

Banjir Rendam Kampus Akpindo


JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, semakin meluas. Air merendam kampus Akademi Pariwisata Indonesia (Akpindo) pada Jumat (15/10/2010) mulai pukul 05.00 WIB di saat tidak terjadi hujan di sekitar kampus. Diperkirakan, banjir akan surut pada sore nanti.

Banjir di dalam kampus Akpindo mencapai pintu gerbang kampus dengan ketinggian lutut orang dewasa. Air diduga masuk lewat saluran pembuangan air dari kampus ke empang yang letaknya di luar kampus, RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu.

"Sebenarnya saluran pembuangannya berfungsi bila banjir di permukiman warga tidak parah. Tapi, karena ketinggian air lebih dari 1,5 meter, salurannya jadi tak berfungsi dan air tidak bisa ke luar kampus," kata Supriyanto, dosen Akpindo.

Selain dihentikannya aktivitas perkuliahan, banjir mengakibatkan adanya genangan air di laboratorium bartender, laboratorium tata graha, laboratorium food and beverages product, laboratorium pastry dan sekretariat STEIN (Sekolah Tinggi Ekonomi Internasional).

Pihak pengelola kampus terpaksa menghentikan aktivitas sehari-hari. "Aktivitas belajar mengajar diliburkan satu hari ini dulu. Kami akan lihat besok apakah banjir benar-benar surut atau tidak," ujar Bonifasius, dosen STEIN.

Ia mengatakan, sejumlah alat elektronik juga mengalami kerusakan, seperti CPU dan vacuum cleaner. "Syukurlah kami sudah memindahkan dokumen berharga ke lantai atas," katanya.

Sementara di sekitar lokasi, kemacetan terjadi di Jalan Raya Kalimalang pada kedua arahnya, mulai dari depan kampus Universitas Borobudur hingga gerbang komplek Perumahan Cipinang Indah. Antrean kendaraan ini karena banyak kendaraan bermotor yang memarkirkan kendaraan.


--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Banjir Rendam Kampus Akpindo

Kamis, 14 Oktober 2010

Banjir Putuskan 10 Km Jalan di Sintang


PONTIANAK, KOMPAS.com - Sekitar sepuluh kilometer jalan di Kabupaten Sintang, dari ibu kota kabupaten itu menuju Kecamatan Binjai Hilir putus karena terendam banjir hingga ketinggian satu meter, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tri Budiarto.

"Sudah hampir sepekan jalan dari Kota Sintang menuju Desa Simba Kecamatan Binjar Hilir putus akibat terendam banjir dengan ketinggian bervariasi," kata Tri Budiarto ketika dihubungi di Sintang, Kamis (14/10/2010).

Menurut data BPBD Provinsi Kalbar, banjir juga merendam sekitar 80 persen rumah masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Kapuas dan Melawi dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.

"Kami sejak beberapa hari terakhir terus memantau perkembangan bencana banjir di Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu dan Ketapang," kata Tri.

Menurut dia, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten yang terkena musibah banjir telah membentuk pos komando dan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada masyarakat korban bencana.

Kepala BPBD Kalbar menyatakan, hingga saat ini, banjir telah merendam sawah seluas 2.000 hektare dan 8.000 unit rumah warga di Kabupaten Kapuas Hulu.

Selain itu, jembatan gantung yang hanyut terbawa air sebanyak lima unit, jembatan tidak gantung ada tiga unit dan rumah tiga unit. Banjir yang telah melanda Kabupaten Sintang dan Kapuas Hulu sejak Sabtu (9/10) terburuk sejak 30 tahun terakhir.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Banjir Putuskan 10 Km Jalan di Sintang

Alam Terus Bersuara di Tanah Papua: Setelah Biak, Sentani, Nabire, kini Wasior


Siapa yang Bertelinga, Hendaklah Ia Mendengar, Demikian Kata Hukum Alam

Memang sangat berat mengungkapkan reaksi isihati atas apa yang sedang terjadi di Tanah Papua, khususnya sesaat Alam menegakkan Hukum dan kedaulatannya. Kini Alam bersuara kali di Wasior, sebuah Kabupaten baru di Provinsi Baru buatan NKRI. Daerah yang dulunya begitu penting bagi Sejarah Peradaban dan perkembangan agama modern di Tanah Papua itu telah dijadikan alasan untuk menancapkan kekuasaan di Tanah Papua, pertama dengan memisahkan wilayah Kepala Burung dari Provinsi Papua, dan memberinya nama Provinisi Irian Jaya Barat, lalu Papua Barat.

Dalam pandangan Pemangku Alam & Adat Papua, apa yang terjadi di Tanah Papua haruslah dilihat dari Kacamata “Apa yang terjadi di Indonesia”, karena Hukum Alam dan Hukum Adat Papua sedang ditegakkan di Indonesia dalam rangka mencari ‘keseimbangan’ alamiah atas penderitaan bangsa Papua sejak NKRI menginvasi (1961,1962), menduduki (1948) dan menguasai (1963) West Papua.

Surat secara langsung dan terus terang sudah lama disampaikan, waktu itu KH Abdurrahman Wahid masih hidup. Beliau menderima dan menyatakan, “Turut merasakan penderitaan rakyat Papua,” dengan menambahkan, “Saya juga salah satu dari korban regime, dan saya kepala suku jadi saya tahu apa arti penegakkan hukum alam dan hukum adat, dan apa arti menderita karena dijajah.” Sri Sultan HB X di Istana Yogyakarta juga telah membacanya. Dan kami yakin sekali, sesungguhnya sang Sultan Jawa tahu apa maksudnya. Belakangan ini Sang Sultan sudah mengajukan isu “Referendum” untuk Yogyakarta, baliho serta slogan-slogan sudah bertebaran ditempelkan di berbagai tempat umum seperti Tugu, Jalan raya, toko dan kampus-kampus di Yogyakarta. Megawati Sukarnoputri juga sudah diberitahu, khususnya menyampaikan pesan khusus dari ayahnya sendiri, Alm. Ir Soekarno bahwa beliau tidak akan lolos menjadi Presiden NKRI, dan sudah terbukti.

Dalam pesan itu dengan jelas disampaikan, dan isi surat itu ada dalam situs ini, disampaikan dalam bahasa Melayu seperti yang dipakai NKRI. Pesannya jelas, “Hukum Adat dan Hukum Alam” harus ditegakkan, dan itu bukan kemauan manusia manapun, tetapi itu kemauan alam dan adat itu sendiri.

Kami tdak bertugas memerintahkan, atau mengarahkan. Fungsi kami hanyalah menginformasikan apa yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi.

Selang beberapa hari, Presiden NKRI, keluar ke Televisi dan menyatakan, “Jangan percaya kepada takhayul, percayalah kepada ilmu, sains, yang masuk akal.” Pertanyaannya,

Mana yang penting: Takhayul yang ada bukti dalam hidup ini, ataukah
Ilmu pengetahuan yang tidak ada buktinya dalam hidup ini, walaupun masuk akal?
Apa yang penting:
Masuk akalkah, atau
Tidak masuk akal tetapi faktual-realitas?

Alam kini bicara di Wasior, dan sekali lagi, itu bukan takhayul, orang menderita, rumah hanyut, kota lumpuh total, orang mati berserakan, penduduk mengungsi keluar dari tempat alam berpidato, ITU BUKAN TAKHAYUL, ITU FAKTA, ITU REALITAS, ITU DIANGGAP TAKHAYUL TETAPI NYATA.

Sejak manusia memasuki era positivisme-nya, maka modernisme dimuai, diboncengi oleh berbagai kepentingan kekuasaan dan ekonomi. Justru karena boncengan itulah yang menyebabkan positivisme itu potensial dan marak direkayasa. Memang positivisme bukanlah sebatas memahami, mendalami dan menjelaskan apa yang ada, tetapi ia bertanggungjawab atas rekayasa (engineering) secara sosial, politik, ekonomi, hukum, dan seterusnya, dan sebagainya. Justru karena boncengan itulah pembunuhan orang Papua atas nama nasionalisme Indonesia dianggap harus dan wajib. Para pembela HAM orang Papua justru dianggap separatis dan GPK/GPL/OPM/TPN….

Justru karena boncengan itu pula-lah SBY menyatakan ‘itu takhayul, jangan percaya takhayul.”

Perlu diingatkan, “Tulisan ini tidak ditulis mewakili manusia, sama sekali tidak. Ia mewakili Hukum Alam dan Hukum Adat Papua” Gunung Nabi di tempat peristiwa Wasior terjadi melaporkan,

“Hitung dulu, berapa orang Papua, dan berapa orang Indonesia di situ!! Kasih tahu dulu, kenapa orang Papua ada di situ! Kasih tahu dulu, apakah orang Papua punya pengalaman sejarah seperti ini? Kenapa orang di Provinisi buatan NKRI bernama Papua Barat itu paksa diri membentuk Majelis Rakyat Papua? Kenapa satu bangsa punya Dua Majelis? Bukankah majelis itu mewakili sebuah etnis-bangsa Papua-Melanesia? Kenapa orang Papua mau dua MRP di satu tanah, untuk satu bangsa?”

Ditambah lagi, “Mengapa orang di Provinsi Papua Barat itu sangat mencintai Indonesia? Apa alasannya? Apakah mereka itu moyang? Apa dasar cinta itu?”

Pada saat kami tanyakan,
“Apa yang harus kami lakukan?”

Jawabannya,

“Kasih tahu mereka, tetapi saya tahu mereka tidak akan mendengarnya. Biarkan mereka tidak mendengarnya, tanah ini bukan milik mereka, mereka hanya numpang lewat. Saya ada di sini dari dulu sampai sekarang, sampai selamanya, sampai kapanpun. Para penumpang yang sedang lewat ini, janganlah berbuat semaunya.”

Memang orang dalam sudah, kami sadar tidak pantas menyampaikan pesan keras ini, tetapi sekali lagi, kami tidak berbicara atas nama manusia. Manusia punya dunianya sendiri, punya gengsinya sendiri, punya ambisinya sendiri, punya politiknya sendiri, punya bisnisnya sendiri. Alam dan Adat tidak ada urusan dengan itu. Ia berbicara semuanya sebagaimana adanya dan sebagaimana harusnya.
[Bersambung]

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Alam Terus Bersuara di Tanah Papua: Setelah Biak, Sentani, Nabire, kini Wasior

Rabu, 13 Oktober 2010

Kapal Tenggelam di Tual, Tiga Orang Tewas dan 15 Luka Bakar

TUAL--MICOM: Kapal Motor Haar Indah 3 yang mengangkut 125 orang penumpang dan kru, tenggelam di perairan Kota Tual, Maluku Tenggara, Rabu (13/10).

Sebelum tenggelam, kapal sempat terbakar. Akibat kejadian itu, sebanyak 3 orang tewas dan 15 lainnya menderita luka bakar.

Peristiwa itu terjadi saat KM Haar Indah 3 berlabuh dan bersiap siap untuk menuju Kecamatan Kur, Kota Tual. Tiba-tiba terdengar ledakan. Kapal pun terbakar. Itu membuat panik penumpang kapal.

Mereka berusaha menyelamatkan diri dengan berbagai cara, di antaranya terjun ke perairan. Sementara itu kapal pun tenggelam. Warga sekitar bahu membahu menyelamatkan korban tenggelam dan mengevakuasi korban.

Jumlah penumpang dan awak kapal diperkirakan berjumlah sekitar 125 orang. Sebanyak 3 orang dipastikan meninggal.

Mereka antara lain Halima Tetroman, 54, Nadia Tetroman, 4, dan Aditia,3. Sedangkan 15 lainnya menderita luka bakar cukup serius. Mereka kini dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Karel Sadsuitubun Langgur.(Aladin Sukma/DSY)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Kapal Tenggelam di Tual, Tiga Orang Tewas dan 15 Luka Bakar

Korban Tewas di Wasior Menjadi 149 Orang

JAYAPURA--MICOM: Upaya pencarian korban tewas akibat banjir bandang di Wasior,
Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, sepanjang Selasa (12/10), tidak membuahkan hasil.

Tim evakuasi tidak menemukan lagi korban tewas dalam pencarian yang berlangsung sejak pagi hingga sore. Tetapi, petugas Posko Penanggulangan Bencana Wasior menerima laporan dari
warga perihal penemuan jezasah pada hari kedua pascabanjir bandang, namun baru Selasa ini dilaporkan.

"Dengan demikian, total data korban tewas akibat bencana yang terjadi pada 4 Oktober lalu yang masuk ke Posko Penanggulangan Bencana Wasior hingga Selasa sore sebanyak 149 orang dan korban hilang sebanyak 119 orang," kata Dandim 1703 Manokwari Letkol Edward Sitorus kepada mediaindonesia.com, Selasa malam.

Hingga hari ketujuh, lanjut Dandim, sebanyak 173 orang yang mengalami luka berat telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire (125 orang), RSUD Manokwari 40 orang,
dan RS Angkatan Laut Makowari (enam orang). Selain itu, dua orang dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan Jakarta.

"Tiga polisi tewas, dan80 anggota Polres Teluk Wondama mengalami luka-luka. Mereka sudah dievakuasi ke RSUD Manokwari," ujarnya.

Ia berharap korban tewas tidak ada lagi. Meski demikian, uparya pencarian akan tetap berlangsung hingga batas tanggap darurat pada 18 Oktober mendatang. "Tim evakuasi berharap tidak ada lagi korban tewas yang ditemukan di tumpukan lumpur dan reruntuhan bangunan," ungkapnya. (OL-01)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Korban Tewas di Wasior Menjadi 149 Orang

Jumat, 08 Oktober 2010

Banjir Bandang di Wasior 95 Korban Tewas, 76 Hilang

JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga pukul 06.15 waktu Indonesia timur, jumlah korban meninggal yang ditemukan dari lokasi bencana banjir bandang Distrik Wasior, Papua Barat, mencapai 95 orang. Jumlah itu terungkap dalam laporan dari Posko Palang Merah Indonesia atau PMI di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, yang diterima Kompas.com, Jumat (8/10/2010) pagi.

Menurut La Abidin, Sekretaris PMI daerah Papua Barat, sebanyak 1.061 orang mengalami luka, dan 76 orang masih dinyatakan hilang. Sementara pasien yang dirujuk ke Nabire mencapai 87 orang (tiga di antaranya meninggal dalam penanganan di rumah sakit). Mereka dievakuasi dengan menggunakan helikopter.

Tindakan yang dilakukan tim Satuan Penanggulangan Bencana PMI saat ini adalah mencari korban-korban yang tertimbun, pendataan pengungsi, dan penyemprotan vektor di lokasi penemuan mayat. Penyemprotan dilakukan karena di lokasi mulai muncul bau menyengat yang dikhawatirkan akan menyebar wabah penyakit.

Di sisi lain, arus pengungsi yang meninggalkan Distrik Wasior terus berlanjut. Umumnya warga mengungsi ke kabupaten terdekat, seperti Nabire dan Manokwari, dengan kapal laut.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Banjir Bandang di Wasior 95 Korban Tewas, 76 Hilang

Banjir Bandang di Wasior 95 Korban Tewas, 76 Hilang


JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga pukul 06.15 waktu Indonesia timur, jumlah korban meninggal yang ditemukan dari lokasi bencana banjir bandang Distrik Wasior, Papua Barat, mencapai 95 orang. Jumlah itu terungkap dalam laporan dari Posko Palang Merah Indonesia atau PMI di Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, yang diterima Kompas.com, Jumat (8/10/2010) pagi.

Menurut La Abidin, Sekretaris PMI daerah Papua Barat, sebanyak 1.061 orang mengalami luka, dan 76 orang masih dinyatakan hilang. Sementara pasien yang dirujuk ke Nabire mencapai 87 orang (tiga di antaranya meninggal dalam penanganan di rumah sakit). Mereka dievakuasi dengan menggunakan helikopter.

Tindakan yang dilakukan tim Satuan Penanggulangan Bencana PMI saat ini adalah mencari korban-korban yang tertimbun, pendataan pengungsi, dan penyemprotan vektor di lokasi penemuan mayat. Penyemprotan dilakukan karena di lokasi mulai muncul bau menyengat yang dikhawatirkan akan menyebar wabah penyakit.

Di sisi lain, arus pengungsi yang meninggalkan Distrik Wasior terus berlanjut. Umumnya warga mengungsi ke kabupaten terdekat, seperti Nabire dan Manokwari, dengan kapal laut.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Banjir Bandang di Wasior 95 Korban Tewas, 76 Hilang

Jumat, 24 September 2010

Topan Fanapi Menerjang, 107 Orang Cedera

TAIPEI (Suara Karya): Badai Topan Fanapi dengan kecepatan lebih dari 162 km per jam menerjang Taiwan dan mencederai sedikitnya 107 orang saat topan bergerak menuju China.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Taiwan melaporkan, badai tersebut telah meluluhlantakkan kaca-kaca gedung bertingkat serta membawa dan mengangkut ratusan motor dan mobil yang sedang pakir.
"Ratusan motor yang sedang parkir di pusat bisnis Taipei itu beterbangan seperti sekumpulan lebah yang sedang terbang. Badai itu juga membawa beberapa kendaraan roda empat yang melintas di jalan-jalan protokol di ibu kota," kata pejabat kementerian itu.
Badai itu menaikkan tanah hingga 1.125 mm (44 inci) di sebagian wilayah Taiwan, sehingga menghentikan operasi pembangkit listrik yang dikelola USI Corp, TSRC Corp, dan lainnya di selatan kawasan industri petrokimia Taiwan. Beberapa pembangkit listrik, kemarin, masih ditutup.
Pengapalan produk Formosa Petrochemilak Corp milik Taiwan juga terhenti akibat ditutupnya pelabuhan dekat kompleks penyulingan berkapasitas 540.000 barel per hari di Mailiao itu.
Agustus 2009, Topan Morakot yang bergerak lambat membawa hujan hingga berhari-hari dan mengakibatkan tanah longsor yang menewaskan 700 jiwa itu.
Fanapi, yang merupakan badai kategori 3 dalam skala 1-5, diperkirakan mengarah ke Provinsi Guangdong di China, Senin (20/9), sebagai badai tropis dengan skala lebih rendah, demikian pernyataan situs prakiraan cuaca Tropical Storm Risk (www.tropicalstormrisk.com).
Topan sering kali melanda China, Taiwan, Filipina, dan Jepang selama semester kedua tahun ini mengakumulasikan kekuatan dari "arus hangat" Samudra Pasifik atau Laut China Selatan sebelum melemah di daratan.
Sementara itu, dari arah utara, Topan Igor bergerak kencang disertai gelombang dan hujan yang diperkirakan dalam beberapa minggu menuju Asia. Pusat Topan Nasional Amerika Serikat menyebutkan, Topan Igor sangat besar. (AP/Kentos)

---Alam dan Adat Bicara---
READ MORE - Topan Fanapi Menerjang, 107 Orang Cedera

Badai Matahari Ancam Bumi 'Kiamat' di 2013


VIVAnews - Ilmuwan memperingatkan suatu ledakan energi Matahari bisa melumpuhkan Bumi tiga tahun mendatang. Para peneliti khawatir ledakan besar itu terjadi pada tahun 2013 dan bisa menyebabkan pemadaman listrik secara total di seluruh dunia dan kekacauan global.

Seperti dilansir The Sun edisi 21 September 2010, potensi bencana yang terjadi sekali dalam seabad ini bisa membawa ancaman serius pada sejumlah fasilitas vital: kerusakan jaringan listrik, hancurnya sistem komunikasi, pesawat jatuh, dropnya stok pangan dunia, dan porak-porandanya jaringan Internet.

Bencana sejenis disebutkan pernah terjadi pada tahun 1859 dan mendatangkan kerusakan dahsyat di Eropa dan Amerika. Saat itu dilaporkan kawat telegraf terbakar habis. Bahkan, saat itu diberitakan dua pertiga langit di Bumi diselimuti cahaya aurora berwarna merah darah.

Peringatan malapetaka ini--yang mengingatkan pada gambaran kiamat di film '2012' ala Hollywood--tak kurang membuat was-was Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox. Dia lalu menggelar konperensi darurat di London pada 20 September lalu. Fox yang bergelar doktor mengatakan bencana yang dampaknya sulit diukur dan diprediksi ini bisa mengakibatkan kerusakan berskala hebat. Dan jika benar terjadi, maka badai matahari itu bisa menciptakan kerusakan yang jauh lebih berbahaya ketimbang ledakan serupa pada tahun 1859.

Da lalu meminta para ilmuwan untuk menyusun strategi guna mengantisipasinya. Konperensi yang diselenggarakan oleh Dewan Keamanan Infrastruktur Listrik Inggris itu mendengar paparan dari para ahli bahwa Matahari akan mencapai tahap kritis dari siklusnya di tahun 2013 mendatang.

Ketika itu, gelombang energi magnetik yang tercipta di atmosfer diperkirakan akan memicu badai radiasi yang menyebabkan lonjakan energi berkekuatan besar. Akibatnya, akan tercipta badai awan di kota-kota besar dunia seperti London, Paris, dan New York. Pada tahun 1989, bencana serupa yang berskala kecil sempat mengganggu pembangkit listrik di Quebec, Kanada.

Mantan penasihat pertahanan pemerintah AS, Dr. Avi Schnurr, juga memperingatkan, "Badai geomagnetik bisa menghancurkan negara-negara di muka bumi. Kita tidak bisa berpangku tangan menunggu bencana itu datang." (kd)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Badai Matahari Ancam Bumi 'Kiamat' di 2013

Minibus Terbalik di Tol Jakarta-Merak


JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil minibus Suzuki Carry B 8950 CU terbalik di ruas Tol Tangerang Km 33.200, tepatnya di sekitar Karawaci menuju Serang, Jumat (24/9/2010) pukul 09.40 WIB.

Berdasarkan informasi dari Briptu Widia, petugas TMC Polda Metro Jaya, kecelakaan tersebut terjadi di lajur dua sehingga mengakibatkan kemacetan karena hanya satu lajur yang bisa dilintasi kendaraan, sedangkan dua lajur lainnya tertutup oleh Suzuki Carry.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab maupun korban jiwa dalam insiden tersebut, saat ini petugas PJR sudah berada di lokasi kecelakaan untuk mengamankan TKP dan melakukan pengaturan arus lalu lintas. (Tr)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Minibus Terbalik di Tol Jakarta-Merak

Pesawat Cessna Jatuh di Bandung


JAKARTA, KOMPAS.com — Pesawat Cessna yang sedang melakukan atraksi akrobat di acara Bandung Air Show, Jumat (24/9/2010) pagi, jatuh dan meledak. Demikian informasi yang diperoleh Kompas.com.

Bandung Air Show sendiri berlangsung di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, dan baru dibuka Kamis.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Pesawat Cessna Jatuh di Bandung

Ancaman Kerusakan Alam Semakin Nyata

Bukti kerusakan alam semakin terlihat nyata di hadapan kita. Salah satu fakta adalah semakin merebaknya ancaman abrasi air laut. Apa yang terjadi di Jakarta Utara dimana akibat abrasi air laut yang semakin parah telah menghancurkan badan jalan dan fasilitas publik lainnya yang ada di sekitarnya. Demikian juga dengan daerah pemukiman semakin dekat dengan bahaya keganasan abrasi tersebut. Di bahagian lain, bencana banjir pun turut menggejala. Bahaya yang ditimbulkannya sudah semakin berat.
Dilihat dari faktor utama pemicu terjadinya dua fenomena alam ini adalah karena semakin meningkatnya suhu bumi atau yang akrab disebut pemanasan global. Dan jika dibiarkan, tentu akibat yang lebih serius bisa saja terjadi dari yang diprediksikan semula. Karena itu, satu langkah penting yang mesti dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan dan bertindak untuk penyelamatan lingkungan.
Ancaman abrasi air laut dan bahaya banjir harusnya menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Barangkali baru setelah ada fenomena yang menakutkan akan muncul kesadaran kritis, bahwa penanggulangan bahaya banjir tidak bisa dilakukan dalam tempo sekejap. Pemanasan global adalah fenomena yang bertali temali dengan banyak dimensi kehidupan. Katakanlah soal penataan ruang yang tidak menghargai aspek kelestarian lingkungan, penebangan pohon secara massif, pemakaian CFC yang berlebihan dan lain-lain turut serta memberi kontribusi bagi terjadinya pemanasan global.
Salah kalau kita menyebutkan bahwa gejala kerusakan alam adalah hanya sebuah tragedi apalagi misteri. Tanpa meminggirkan adanya tragedi (sesuatu yang terjadi di luar dugaan), bahaya kerusakan sesungguhnya dapat dipredikasi dan sekaligus diantisipasi. Ancaman kerusakan alam sudah sering muncul setiap tahunnya. Akan tetapi, kita sulit untuk berubah dan berbenah. Untuk itu, langkah-langkah sebagai tindakan antisipatif dapat dilakukan secepatnya. Hal inilah yang tidak kita pikirkan secara matang.
Pemerintah atau pejabat publik jangan lagi hanya terampil ber-slogan semata, melainkan harus membuat tindakan nyata. Pemerintah jangan pula hanya tampil dengan politik tebar pesona, seolah-olah menjadi malaikat yang menolong rakyat dalam kesusahannya, termasuk seperti akibat banjir. Pemerintah harusnya hadir dengan tindakan-tindakan antisipatif terhadap kemungkinan bencana yang menghampiri masyarakat banyak.
Dan itulah sepenuhnya fungsi pemerintah; hadir untuk melayani rakyat. Seperti terjadi di masa-masa silam, di setiap kali ada bencana, maka dengan cepat pejabat kita mendengar adanya statemen optimis bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi. Nyatanya, bukan hanya terulang, tetapi menjadi langganan.
Ke depan, kita memerlukan hadirnya pemimpin yang cerdas dan tegas. Pemimpin yang tidak hanya pintar beretorika, tetapi pemimpin yang berkinerja baik. Pemimpin yang mengerti dan mau mengabdi untuk kepentingan rakyat. Bila perlu tak pandang bulu dalam melakukan hal apapun yang tujuannya untuk menyelamatkan lingkungan, termasuk mengantisipasi terjadinya masalah banjir. Banjir tidak bisa diatasi dengan kata, tetapi dengan perbuatan dan tindakan nyata.
Bahaya banjir sudah terpampang di hadapan kita. Tidak ada pilihan lain, selain bekerja keras untuk mengatasinya. Dalam konteks itu, kita tidak hanya membutuhkan tekad yang membara, tetapi juga tindakan nyata. Misalnya, tekad pemerintah daerah untuk saling koordinasi antar daerah untuk mengantisipasi banjir. Kita tidak pula memerlukan adanya slogan-slogan yang positif, tetapi juga langkah-langkah nyata untuk mewujudkannya.
Kerusakan lingkungan memang semakin menegaskan akan pentingnya mewujudnyatakan kepedulian terhadap keselamatan bumi. Kenyataan yang ada, terjadi dekadensi atas kualitas lingkungan, tidak bisa lagi dilawan dengan bermain wacana. Harus dengan langkah konkrit. Semua komponen bangsa dan masyarakat internasional harus terlibat di dalamnya.
Komitmen untuk peduli pada lingkungan harus menjadi kewajiban kita semua. Lingkungan adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus ditata dan dan dikendalikan secara bertanggung jawab. (*)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Ancaman Kerusakan Alam Semakin Nyata

New York Diterjang Badai, 1 Tewas

NEW YORK - Badai yang tiba-tiba saja menerpa New York pada Kamis 16 September tengah malam waktu setempat. Fenomena alam itu memporakporandakan kota tersebut.
Satu orang warga dikabarkan tewas dalam badai yang dikatakan tidak terlalu memiliki kekuatan besar.
Badai berkekuatan kecil dan disertai awan hitam, bergerak pelan menuju pusat Kota New York. Badai tersebut merusak atap rumah dan menyebabkan beberapa pohon besar di Brooklyn tumbang.
Korban tewas dalam badai ini, terjadi setelah seorang pria menabrak sebuah pohon saat sedang mengendarai mobil.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/9/2010), lebih dari 26 ribu warga di wilayah Queens tidak dapat menikmati aliran listrik karena alirannya terputus. Kondisi serupa juga dialami sekira lima ribu warga di Staten Island.
Badai ini memang cukup kecil kekuatannya, tetapi hujan deras yang disertai petir amat menganggu aktifitas warga. Diperkirakan cuaca akan bertambah buruk di wilayah yang terkena badai ini. (faj)
--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - New York Diterjang Badai, 1 Tewas

Laut Terbelah Jadi Fenomena Menarik di Korea Selatan

AsiaRoom Laut terbelah sebuah keajaiban di Korea Selatan adalah sebuah fenomena alam yang unik. Ini keajaiban dunia alami dengan kemiripan kisah nabi Musa dan "replika" dari fenomena yang sama terjadi ketika bagian laut dan dua pulau yang bergabung selama surut.

Seperti dilansir dari AsiaRoom, Sebuah hamparan tanah dengan panjang sekitar 2,8 kilometer dan lebar 40 meter akan terbuka dan dikunjungi oleh orang-orang dalam jumlah besar. Fenomena ini terjadi dua kali setahun saat air laut surut.

Seperti di Indonesia fenomena laut terbelah tersebut dikait-kaitkan dengan keyakinan bahwa ketika desa Jindo diserang oleh harimau, semua penduduk desa telah pergi ke desa Modo kecuali seorang wanita tua yang tinggal sendirian.

Dari keputusasaan ia kemudian berdoa kepada Allah Sea untuk membantu dan laut Tuhan menjawab doa-doanya oleh membelah Laut. Namun, fenomena magis dikenal dunia ketika Mr Pierre Randi, seorang Duta Besar Perancis di Korea datang untuk mengunjungi Korea pada tahun 1975 dan menulis tentang hal ini di koran Prancis.

Fitur Musa Keajaiban Jindo di Korea Selatan

- Festival Laut bernama Jindo Festival Perpisahan biasanya terjadi tiga kali setahun pada bulan Maret, Mei dan Juli. Namun dengan meningkatnya arus wisatawan antusias festival diputuskan akan diadakan pada bulan April juga.

- Untuk menangkap pandangan grand membagi laut dalam dua bagian dan membuat jalan, orang dapat menikmatinya baik dengan mendaki bukit atau Anda juga dapat berjalan-jalan melalui terusan yg berhubung dgn laut terungkap. Keajaiban Musa dari Jindo adalah sesuatu yang benar-benar harus dialami secara pribadi.

- Peristiwa Festival berkaitan dengan Miracle Musa dari Jindo menikmati secara menyeluruh oleh jutaan pengunjung. The folksongs Jindo dan tarian Korea khusus bernama Ganggangsullae dilakukan dan dinikmati oleh para profesional dan mengunjungi turis.

- Tempat-tempat lain dari Miracle Musa dari Jindo terdiri dari layar kembang api, sinar laser menunjukkan, kinerja yang oleh Shamanists Korea, dan musik tradisional ekstravaganza bersama dengan drum kinerja.(Dom)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Laut Terbelah Jadi Fenomena Menarik di Korea Selatan

Kamis, 23 September 2010

Truk Brimob Terguling Satu Tewas


BATANG, KOMPAS.com - Truk dinas pengangkut anggota Brigade Mobil Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (22/9/2010) terguling di jalur pantai utara Simbang Tulis, Kabupaten Batang, sehingga mengakibatkan satu korban tewas dan 21 anggota lainnya luka-luka.

Korban tewas, adalah Brigadir Satu (Briptu) Erik Candra Setiawan (33), sedangkan korban luka, yaitu Novel Riyanto Wibisono (33), Sasi (25), Kisrol (24), Agus Tri (22), Dodi Yulianto (31), Yoyon (35). Saat ini mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalisari Batang.

Adapun korban luka yang dirawat di Rumah Sakit QIN Kabupaten Batang, yaitu M. Rif’an (33), Suratno (33), Kasmui (33), Windartono (25), Saefudin (33), Bambang Agus (31), Suryo (33), Egon (35), Budi (35), Hartono (31), Sunarto (30), Onni (31), Aji Wahyu (21), Bagus Hendra (22), dan Suwanto (22).

Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, kecelakaan tersebut berawal saat truk rombongan Satuan Brimob Pekalongan yang dikemudikan Briptu Yoyon (35) melaju dari arah Kota Pekalongan menuju Semarang.

Namun, saat sampai di tikungan Jalan Raya Simbang Tulis, truk yang sarat penuh penumpang tersebut mendadak terguling.

Akibatnya, seluruh penumpang yang berada di bak belakang truk pada terjatuh ke jalan raya dan satu korban ditemukan tewas, sedangkan 21 lainnya mengalami luka ringan dan berat.

Warga setempat melihat ada kecelakaan tersebut, kemudian memberikan pertolongan terhadap pada korban dan melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Kecelakaan itu pun mengakibatkan arus lalu lintas sempat tersendat beberapa saat. Arus lalu lintas kendaraan kembali lancar setelah truk tersebut disingkar ke tepi jalan.

Seorang saksi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, truk rombongan anggota Brimob itu melaju dari arah barat (Kota Pekalongan) menuju ke timur (Semarang).

"Namun, kami tidak tahu kenapa tiba-tiba truk itu terguling. Diduga saat truk melaju di jalan menikung oleng dan menabrak trotoar hingga akhirnya terguling," paparnya.

Waka Polres Batang Kompol Sungkono Santoso, saat di RS QIM Kabupaten Batang enggan memberikan komentar.

Sejumlah anggota Sat Brimob Pekalongan terlihat berjaga dan menunggu rekan lainnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Batang.

--------------------------
am dan Adat Bicara "
READ MORE - Truk Brimob Terguling Satu Tewas

Minggu, 19 September 2010

Jl RE Martadinata Diprediksi Bisa Ambrol Lagi


Jakarta - Ambrolan di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, bisa bertambah lagi. Sebab kedalaman amblesan jalan mencapai lebih dari 5 meter. Hal itu diperparah dengan adanya pergerakan tanah."Bisa saja (ambrol lagi). Kalau kita melihat kedalaman amblesan ini yang mencapai lebih dari 5 meter dan juga gerakan tanah yang terbawa gelombang pasang surut," ujar Staf Puslitbang Sumber daya Air Kementerian PU Sudarta di lokasi ambrolnya jalan, Minggu (19/9/2010).Hari ini, Kementerian PU mengkaji gerakan air terhadap stabilitas struktur jalan. Hal itu ilakukan untuk mengetahui apakah ada gerakan yang bisa mengerosi struktur jalan."Penelitian telah dilakukan dua hari sejak kemarin, tempo yang diambil adalah tipografi kawasan yang ambles. Kita ingin tahu kawasannya. Kita ingin tahu juga dasar launya seperti apa," sambung Sudarta.Pihak Kemeterian PU juga mengukur kecepatan air dengan memasang alat ukur kecepatan air yang dipasang di kedalaman 8 meter. Untuk jangka panjang tiang pancang akan dipasang sampai ke dasar laut. Tujuannya adalah agar gerakan tanah tidak terbawa oleh air.Saat ini bagaimana pergerakan tanahnya? "Lambat atau merayap," kata Sudarta.Dalam bekerja, petugas Kementerian PU juga menggunakan waterpass. Ketika akan menancapkan alat ukur ke dalam air, petugas menggunakan perahu. Perahu dinaiki dua petugas. Satu orang bertugas mendayung, sementara seorang lainnya menancapkan alat ukur ke dalam air untuk mengetahui bentuk dasar laut.Hinga pukul 09.30 WIB, lokasi ambrolnya jalan masih menjadi tontonan warga. Sekitar 200 orang menyemut di tempat tersebut. Meskipun garis polisi sudah dipasang 100 meter dari tempat kejadian, tetap saja warga nekat menerobos.Salah seorang warga yang penasaran ingin melihat jalan ambrol adalah Supardi (21) yang tinggal di Warakas, Jakarta Utara. "Baru kali ini ke sini. Sudah dari kemarin ingin ke sini karena lihat di TV. Baru kesampaian sekarang. Saya di sini dari pukul 09.00 WIB. Ingin tahu saja bagaimana kalau melihat langsung," ujar Supardi. (vit/ndr)
--------------------------
am dan Adat Bicara "
READ MORE - Jl RE Martadinata Diprediksi Bisa Ambrol Lagi

Saat Warga Tidur Lelap Ratusan Rumah Terendam Air Banjir


TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Ratusan rumah di pemukiman padat penduduk di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung ,Jawa Timur Minggu (19/9/2010) dini hari, terendam banjir hingga setinggi paha orang dewasa.

Informasi dari warga sekitar menyebutkan banjir mulai melanda sekitar pukul 02.00 WIB akibat luapan air dari Sungai Song setelah hujan deras mengguyur kawasan pegunungan di atasnya sejak Sabtu (18/9) malam.

Tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun sejumlah warga mengaku rumah berikut harta benda mereka sempat terendam selama beberapa jam.

"Kami tak sempat menyelamatkan perabot rumah maupun harta benda yang ada di dalam rumah karena banjir terjadi saat warga tertidur lelap," kata Sunarti, warga Desa Bolorejo.

Selain merendam ratusan rumah warga, terjangan air bah selama beberapa jam itu juga memporakporandakan lahan pertanian setempat. Akibatnya, kerugian yang ditanggung petani maupun penduduk sekitar ditaksir mencapai seratus juta rupiah lebih.

"Banjir seperti ini memang selalu terjadi setiap tahun karena permukaan Sungai Song hampir sejajar dengan daratan," kata seorang warga Desa Bolorejo lain, Kumhayati.


--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Saat Warga Tidur Lelap Ratusan Rumah Terendam Air Banjir

Puluhan Rumah di Kramat Pulo Hangus Terbakar


Liputan6.com, Jakarta: Kebakaran terjadi di kawasan bepemukiman padat di Jalan Kramat Pulo Dalam 2, Kramat, Senen, Jakarta Pusat, Ahad (19/9) dinihari. Sedikitnya 10 rumah ludes dilalap si jago merah.

Api diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik dari sebuah rumah kosong yang ditinggal penghuninya mudik. Api dengan cepat menjalar ke rumah warga lainnya. Namun kondisi ini dimanfaatkan seorang remaja. Di tengah kepanikan, remaja tersebut diduga mencuri barang-barang milik warga. Alhasil, remaja itu babak belur dihajar warga yang kesal. Namun amukan berhasil diredam dan pelaku pencurian berhasil diamankan kepolisian.

Kobaran api berhasil dipadamkan setelah satu jam berlangsung. Belasan unit mobil pemadam kebakaran pun dikerahkan. Tak ada korban jiwa dalam musibah kali ini. Namun, kerugian yang disebabkan kebakaran tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kasus tersebut kini ditangani Polsek Senen. (MEL)



--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Puluhan Rumah di Kramat Pulo Hangus Terbakar

Senin, 13 September 2010

Pulau Enggano Krisis Air Bersih

Bengkulu (ANTARA News) - Seluruh desa di wilayah Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, sudah puluhan tahun dilanda krisis air bersih, dan hanya mengandalkan rembesan air laut sebagai sumber kehidupan.

Tetua Suku di pulau Enggano Rafli Zen, Senin, mengatakan, daerah tersebut mengalami krisis air bersih sejak tidak berfungsinya perusahan daerah air minum (PDAM) setempat puluhan tahun lalu.

Desa tersebut yakni, Desa Banjar Sari, Meok, Malakoni, Apoho, Kahyapu dan Desa Kaana.

"Sejak itu pula masyarakat menggunakan air sebagai sumber kehidupan hanya air sumur dari rembesan air laut," katanya.

Air yang dihasilkan sumur tersebut tidak layak dikatakan sebagai air sumur karena galian sumur hanya kedalaman 1,5 meter telah mendapat air, sementara kualitas air tersebut meragukan untuk kesehatan, ujarnya.

Hal senada disampaikan Suyitno Kepala Desa Kaana Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, ia menyayangkan sarana air bersih di daerah itu mubazir sejak puluhan tahun sehingga sekarang dalam kondisi rusak dan sebagian hilang.

Ia mengatakan, sumber air bersih di pulau yang berpenduduk 2.700 jiwa itu terdapat di dua desa, yakni Desa Meok dan Desa Kaana, keduanya bersumber dari mata air perbukitan.

Mata air tersebut saat ini difungsikan masyarakat setempat sebagai sumber irigasi buatan hingga dapat mengaliri area persawahan puluhan hektare.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkulu Utara, Buyung Satria, saat dihubungi melalui telepon, di Bengkulu membenarkan kondisi masyarakat di pulau tersebut memerlukan air bersih PDAM.

"Kondisi itu betul adanya apa yang disampaikan masyarakat setempat, kita dalam kunjungan kerja unsur Muspida Kabupaten Bengkulu Utara tiga bulan lalu, telah melihat langsung kondisi masyarakat yang bergantung pada hasil pertanian dan kekayaan laut itu," kata Buyung Satria.

Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara telah mengagendakan beberapa hal yang harus diprioritaskan untuk kesejahteraan masyarakat setempat, ujarnya.(*) ANT/M027

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Pulau Enggano Krisis Air Bersih

Hati-hati Banjir di Subang-Sadang


SUBANG, KOMPAS.com — Imbauan ini untuk para pemudik yang hendak kembali ke Jakarta melalui jalur tengah Kadipaten-Cikamurang-Subang-Kalijati-Sadang, sejumlah titik di ruas jalur tersebut terutama antara Subang-Sadang tergenang air hujan. Ketinggian air mencapai betis orang dewasa atau sekitar 30 sentimeter.

Genangan air hujan di antaranya terdapat di Jalan Raya Lebaksiuh, Dawuan, dan depan Pasar Kalijati. Selain itu, di ruas jalan yang menurun juga air ikut mengalir dengan arus cukup deras sehingga menyebabkan jalanan licin dan kendaraan mudah tergelincir.

Sejak Senin (13/9/2010) pagi hingga siang tadi, Subang dan sekitarnya diguyur hujan cukup deras, tetapi tidak disertai angin.

Meski cuaca kurang bersahabat, tetapi sejumlah kendaraan yang melintas di jalur tengah Subang-Sadang tetap ramai. Iring-iringan kendaraan dari arah Cirebon menuju Cikampek sudah ramai sejak pagi tadi. (roh)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Hati-hati Banjir di Subang-Sadang

Mobil Masuk Jurang di Wonosobp, Dua Tewas


WONOSOBO - Sebuah mobil bernopol AA 8746 BB terbang sejauh 20 meter dan mendarat di jurang sedalam 15 meter di Sungai Gajian, Desa Reco, Kecamatan Kertek, Wonosobo, kemarin (12/9). Dua korban tewas dalam insiden tersebut. Seorang lagi dirawat di RSI Wonosobo karena terluka parah.

Korban tewas dikenali sebagai Andriyanto, 11, dan Mosita Dyah, 48, anak dan ibu. Korban luka parah adalah Ign Iryanto, 48, ayah dan suami korban. Ketiganya warga Dusun Maliyan, Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Magelang.

Insiden itu berawal saat mobil Zebra yang mereka naiki melaju dari arah Parakan menuju Wonosobo. Saat melaju di turunan Reco, Iryanto diduga dikejutkan oleh motor di depannya. Untuk menghindari tabrakan, dia membanting setir ke kanan untuk mendahului motor tersebut.

Setelah menyalip motor, Iryanto kaget lagi karena mobil di depan motor tersebut hendak menyalip bus di depannya. Dia pun spontan membanting setir ke kiri. Nahas, mobilnya menghantam tembok pembatas jalan lalu "terbang" sejauh 20 meter, jatuh di jurang sedalam 15 meter, melintasi Sungai Gajian. "Mungkin remnya blong. Sebab, mobil itu sepertinya tak bisa dikendalikan," ujar Supriyanto, 34, saksi mata.

Bodi mobil itu remuk. Tiga penumpangnya segera dilarikan ke RSI Wonosobo. Menurut Andi Prabowo, paramedik RSI Wonosobo, Andriyanto dan Mosita tewas karena benturan keras di kepala. Iryanto juga terluka di kepala. "Kondisinya kritis," lanjutnya.

Kapolres Wonosobo AKBP Yavied Duma Parembang melalui Kasatlantas AKP Darmono menuturkan, berdasar keterangan saksi mata, kecelakaan tersebut diduga terjadi akibat rem blong. "Tapi, kami masih menyelidiki kondisi mobil tersebut," katanya. (zah/jpnn/c2/soe)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Mobil Masuk Jurang di Wonosobp, Dua Tewas

Eksplorasi Amole Mining Ancam Taman Nasional Lorentz


Timika (ANTARA News) - Kegiatan eksplorasi emas dan tembaga yang dilakukan perusahaan Amole Mining di Distrik Jila, Mimika, Papua, dinilai dapat mengancam kelestarian kawasan Taman Nasional Lorentz.

Kepala Balai Taman Nasional Lorentz Yunus Rumbarar di Timika, Jumat, mengatakan, lokasi kegiatan eksplorasi perusahaan Amole Mining di Kampung Hoeya, Distrik Jila, Mimika, berada dalam kawasan Taman Nasional Lorentz sehingga jika dilanjutkan harus mendapat persetujuan dari Menteri Kehutanan RI.

"Kegiatan pertambangan seharusnya tidak boleh dilakukan dalam kawasan taman nasional. Yang terjadi di Jila itu juga menyalahi aturan karena lokasi itu berada dalam kawasan Taman Nasional Lorentz," kata Rumbarar.

Menurut dia, larangan terhadap aktivitas pertambangan di kawasan Taman Nasional Lorentz juga menjadi rekomendasi kegiatan sosialisasi zonasi Taman Nasional Lorentz lima kabupaten (Mimika, Asmat, Paniai, Intan Jaya dan Puncak Jaya) yang berlangsung di Hotel Serayu Timika, Kamis (2/9).

Rumbarar menjelaskan, setiap kegiatan eksplorasi pertambangan dalam kawasan taman nasional harus mendapat persetujuan Menteri Kehutanan RI. Kegiatan eksplorasi perusahaan Amole Mining di Hoeya, Jila, Mimika, untuk sementara waktu dihentikan menunggu izin pemakaian kawasan hutan dari Kantor Kementerian Kehutanan di Jakarta.

Ada lima distrik di Mimika yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorentz yaitu Tembagapura, Mimika Timur Jauh, Jila, Jita dan Agimuga.

Seluruh kegiatan yang dilakukan pada kawasan tersebut, katanya, harus berkoordinasi dengan pengelola Taman Nasional Lorentz yang berkantor di Wamena Kabupaten Jayawijaya.

Kampung-kampung yang berbatasan langsung dengan batas luar kawasan Taman Nasional Lorentz dijadikan zona penyangga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kawasan Taman Nasional Lorentz.

Direktur Konservasi Kawasan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Wiratno meminta hasil monitoring biota di daerah endapan tailing dapat diakses oleh pengelola Taman Nasional Lorentz dan Pemerintah Kabupaten Mimika.

Sebanyak 13 rekomendasi hasil sosialisasi zonasi Taman Nasional Lorentz di Timika diteruskan kepada Menteri Kehutanan cq Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA).

Beberapa rekomendasi dari pertemuan itu antara lain Taman Nasional Lorentz merupakan salah satu kawasan strategis nasional dan situs warisan dunia di Provinsi Papua yang difungsikan sebagai kawasan perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari dan berkelanjutan.

Selanjutnya, Taman Nasional Lorentz sebagai situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada 1999 perlu mendapatkan dukungan dana dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, swasta, LSM baik nasional maupun internasional. (E015/N002)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Eksplorasi Amole Mining Ancam Taman Nasional Lorentz

Ajaib, Gempa 7,1 SR Tak Ada yang Tewas!


Chirstchurch -- Perdana Menteri (PM) New Zealand (NZ) John Key mengungkapkan keheranannya seka­ligus bersyukur pasca gempa 7,1 skala Richter yang menggoyang negerinya. Bagaimana tidak, gempa dahsyat yang meluluhlantakan Kota Chirstchurch sama sekali tidak menelan korban jiwa.

“Ini adalah keajaiban. Tidak ada yang tewas,” ujar John Key, saat meninjau lokasi kejadian di Kota Chirstchurch, kemarin. Namun diakuinya, memang terdapat warga yang mengalami luka ringan hingga luka parah. Menurut Key, salah satu alasan tidak banyak yang lolos dari gempa karena bencana alam itu terjadi sebelum fajar, di mana banyak warga melakukan aktivitas di luar gedung.

“Jika ini terjadi lima jam sebelumnya atau lima jam kemudian (ketika banyak orang di kota itu), maka akan terjadi pembantaian mutlak kehidupan manusia,” terang Key.

Profesor Geologi Mark Quigley dari Universitas Canterbury menjelaskan, gempa itu disebabkan oleh tabrakan antara lempeng Pasifik dengan lempeng tektonik Australia. Kini, NZ tengah berbenah. Pemerintah setempat berusaha menangani dan mengaktifkan berbagai kebutuhan sanitasi, seperti listrik dan air. Setidaknya 500 ge­dung, termasuk 90 properti pusat kota, hancur lebur, setelah gempa, Sabtu 4 September. (RMOL)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Ajaib, Gempa 7,1 SR Tak Ada yang Tewas!

Pasca Gempa Susulan ; Selandia Baru Perpanjang Keadaan Darurat


Christchurch, (Analisa). Petugas keselamatan Selandia Baru merobohkan bangunan yang rusak akibat gempa di Christchurch, Selandia Baru, Rabu (8/9).

Pemerintah Selandia Baru memperpanjang keadaan darurat di Christchurch, Rabu (8/9) setelah gempa susulan kuat.
Gempa susulan berkekuatan 5,0 SR terjadi pukul 07.49 waktu setempat (02.49 WIB, Rabu), menyebabkan penduduk yang ketakutan berlamburan lari ke jalan-jalan, memutuskan aliran listrik sebentar dan menjatuhan puing-puing dari gedung-gedung yang sudah rusak.

Markas pertahanan sipil kota dan pusat kesejahteraan rakyat yang menampung penduduk kehilangan tempat tinggal akibat gempa Sabtu untuk sementara waktu dikosongkan.

Sekitar 1.000 pengendara mobil dalam terowongan sepanjang 1,9 km menghubungkan Christchurch dengan pelabuhan Lyttleton terdekat menjadi ketakutan setelah gempa susulan membuat retak bangunan itu.

Terowongan tadi ditutup sebagai tindakan pencegahan tapi akhirnya dibuka kembali setelah teknisi menemukan kerusakan tidak berat.

Gempa terbaru berkedalaman satu km dan jauh lebih dekat dengan pusat kota daripada gempa berkekuatan 7,0 SR, yang menyebabkan kerugian senilai miliaran dolar AS, kata para pakar seismologi.

Kementeriaan pertahanan sipil memperpanjang keadaan darurat di kota itu yang berakhir tengah hari Rabu (07.00 WIB) selama sepekan lagi, kendati keputusan diambil berdasarkan skala kerusakan pada Sabtu, bukan gempa susulan terbaru.

Kementerian Keuangan juga mengatakan, biaya perbaikan dari gempa itu kemungkinan senilai empat miliar dolar Selandia baru (2,7 miliar dolar AS), dua kali lipat perkiraan sebelumnya. (AFP/es)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Pasca Gempa Susulan ; Selandia Baru Perpanjang Keadaan Darurat

Gempa 5,0 SR Guncang Jogjakarta


JOGJAKARTA, BANGKAPOS.com- - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 skala Richter mengguncang wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu pukul 23.38 WIB, dengan pusat gempa 23 kilometer tenggara Bantul.

Menurut staf Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogjakarta David, di Jogjakarta, Minggu malam menjelang dini hari, pusat gempa berada di pantai dengan kedalaman 10 kilometer.

Ia menyebutkan pusat gempa berada di koordinat 8.10 Lintang Selatan - 110.37 Bujur Timur, atau 23 kilometer tenggara Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).ant

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Gempa 5,0 SR Guncang Jogjakarta

Batavia Air Tujuan Jakarta Rusak di Pekanbaru


Pekanbaru (ANTARA News) - Pesawat Batavia Air dengan nomor penerbangan 566 dan rute Pekanbaru-Jakarta, pada pukul 13.00 WIB Senin, batal berangkat dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, Riau, karena mengalami kerusakan.

"Pesawat Batavia tujuan Jakarta dari SSK II batal berangkat pada pukul 13.00 WIB Senin, karena kerusakan teknis," kata Koordinator posko Lebaran bandara SSK II, Amintas Sinaga, kepada ANTARA, Senin.

Dia mengatakan, pesawat yang seharusnya berangkat pukul 13.00 WIB tujuan Jakarta itu masih dalam perbaikan.

"Kami sudah menyampaikan pembatalan keberangkatan pesawat ini kepada penumpang," urainya.

177 penumpang asal Pekanbaru yang hendak berangkat ke Jakarta terpaksa menunggu di bandara tersebut.

"Pihak Batavia sudah mengumumkan pembatalan ini ini kepada penumpang, dan penumpang nampaknya maklum menunggu pesawat pengganti atau pesawat yang rusak usai diperbaiki," tegasnya.

Dia mengungkapkan, Batavia sudah melakukan kewajibannya dengan memberikan konpensasi sesuai aturan kepada penumpang.(*) ANT/B012/AR09


--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Batavia Air Tujuan Jakarta Rusak di Pekanbaru

Sabtu, 11 September 2010

Meregang Nyawa di Open House Istana


Bukan kali ini saja acara seperti membawa korban jiwa.

VIVAnews - Joni Malela, 45, barangkali tak pernah menyangka sebelumnya, bahwa dirinya bakal menemui ajal di Hari Raya Idul Fitri. Alih-alih mendapat uang Rp100 ribu, pria tunanetra asal Garut ini malah merengang nyawa saat mengantre di Istana Negara untuk bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Penyebab tewasnya Joni sebetulnya belum dapat dipastikan secara medis. Sebab, dokter hanya memeriksa bagian luar tubuhnya. Dokter forensik RSCM, Wibisana Widyatmaka menyebutkan, tidak ada luka akibat kekerasan. "Dari hasil pemeriksaan dari kepala hingga kaki, tidak ada tanda-tanda kekerasan," ungkapnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Namun, yang bisa dipastikan, berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Endang Sedyaningsih usai melihat kondisi jenazah, Joni tewas bukan karena terinjak atau akibat kekerasan. "Sudah dilakukan pemeriksaan luar dan tidak dijumpai ada tanda-tanda kekerasan atau diinjak-injak," kata Endang.

Dalam keterangan persnya, Endang menyatakan, tim forensik siap jika keluarga bersedia untuk melakukan otopsi. Namun, Euis Rusmiati, istri Joni yang juga tunanetra dan agak tuli ini tidak bersedia jasad suaminya diotopsi.

"Setelah tadi bertemu, beliau (Euis) meminta langsung dimakamkan saja. Beliau ikhlas, langsung dimakamkan saja," ucap Endang setelah berdialog dengan Euis di kamar jenazah RSCM.

Berawal dari acara open house yang diadakan Presiden SBY di Istana Negara, Joni dan ribuan warga lainnya mendatangi Istana Negara. Saking banyaknya warga yang antre, desak-desakan pun terjadi. Joni yang terkulai lemah akibat berdesakan, segera dipapah petugas untuk diberikan pertolongan. Namun tak berdaya, Joni pun pingsan dan akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir.

Ribuan warga berdesakan, mereka saling dorong masuk Istana Negara untuk bersalaman dengan Presiden SBY. Ribuan warga nampaknya khawatir, tak mendapat kesempatan bertemu Presiden SBY.

Nampaknya, bersalaman dengan Presiden bukan satu-satunya alasan warga rela antre lama-lama. Sebelumnya, beredar kabar bahwa akan ada pembagian uang sebesar Rp 300 ribu. "Katanya dapat Rp 300 ribu," kata Rina, seorang warga yang rela antre sebelum open house dibuka.

Hal yang sama juga dikatakan Ani, warga Tangerang. "Saya dapat kabar katanya dikasih Rp 300 ribu, makanya saya datang," ujar Ani.

Namun kabar pembagian uang dibantah pihak Istana. Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha malah mempertanyakan kabar itu. "Keliru. Tidak ada pembagian duit. Itu kabar yang tidak bertanggung jawab. Dari mana ada kabar itu?" kata Julian yang menyesali informasi sesat itu.

Sebetulnya, kericuhan saat open house bukan kali ini saja terjadi. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pernah merasakan imbasnya mengadakan open house. Terlebih, acara silaturahmi itu disisipkan dengan pembagian sedekah, sembako atau apapun namanya.

Demi menghindari terulangnya kejadian serupa, gubernur DKI ini tidak mau ambil resiko. Dan menghentikan kegiatan open house disertai pembagian sedekah mulai tahun ini. "Tertutup untuk masyarakat umum," ujar Foke begitu sapaan Fauzi Bowo.

Dalam acara tahun lalu itu, Foke menyediakan 6000 paket sembako untuk warga kurang mampu di Jakarta. Gubernur juga menyiapkan angpao Rp 40 ribu untuk setiap warga. Hal itu jelas mengundang antusiasme warga. Tua, muda, laki-laki, perempuan, dan anak-anak pun menyemut di Balai Kota sejak pagi, hingga terjadilah kericuhan. VIVAnews


--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Meregang Nyawa di Open House Istana