Minggu, 16 Oktober 2011

Fenomena Alam Semesta Kumpulan Fenomena Alam Sebagai Bahasa Universal

Kejadian Aneh – Aneh Jelang Bencana Banjir Bandang Wasior

Kejadian aneh aneh telah sering terjadi pada banyak bencana besar di indonesia. Kejadian aneh tsb adalah sebuah manifest pelajaranNya tentang universalitas kebinasaan yang didahului oleh peringatanNya. Secara hakikat dan sederhana, kejadian aneh yang terjadi sebelum terjadinya kebinasaan merupakan refleksi dari jaman n.Musa, ketika itu firaun diberikan peringatan yang aneh-aneh berupa kemarau panjang dan langkanya buah-buahan, kemudian muncul keanehan di negeri mesir tsb berupa taufan, belalang, kutu, katak dan darah.

Setelah fase pengiriman kejadian aneh sebagai peringatanNya, yang mana manusia di mesir atau balatentara mesir saat itu, yang beberapa gelintir orang, tidak tersangkut pautnya dengan keangkuhan firaun, jika mereka mengerti tentang kejadian aneh ini, maka sesungguhnya kejadian aneh ini adalah pintu untuk menghindarkan diri dari bahaya kebinasaan. Hal ini terbukti, saat fase pengiriman kejadian aneh tsb, firaun sudah ‘menyerah’, Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang mereka sampai kepadanya, tiba-tiba mereka mengingkarinya.(al-a’raaf:135)

Namun hakikat kejadian aneh tersebut sebagai awal dari kebinasaan akhirnya terukir sebagai keingkaran dari diri manusia ketika sudah merasa aman dan selamat dari mara bahaya, hingga datanglah kebinasaan itu. Pada masa kini, ketika jaman para nabi sudah berhenti, sesungguhnya era siklus kejadian aneh yang mendahului dari sebuah kebinasaan dapat dijumpai dibanyak kejadian. (baca Kejadian Aneh – Aneh Menjelang Bencana Besar). Hal ini merupakan sebuah manifest panjang dari siklus alam semesta yang sangat jelas tertulis pada surat yunus ayat 24

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai perhiasannya , dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya , tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kepada orang-orang berfikir (yunus:24)

Kejadian aneh jelang bencana yang membinasakan pada posisi orang yang saleh adalah sebuah tanda dari tuhan yang akan menyempurnakan janjiNya dari mereka. Beberapa dari mereka yang memperhatikan kejadian aneh hingga dapat diambil sebuah hikmah.

Kejadian Aneh – Aneh Jelang Bencana Banjir Bandang Wasior

Banyak kasus kejadian aneh jelang bencana besar sering melingkupi diri dari seorang pemimpin negeri tsb, dimana dengan kejadian aneh tsb, diharapkan sang pemimpin dapat segera berbenah atau paling tidak berdoa iklash kepada Allah swt semata agar kebinasaan yang akan muncul berikutnya tidak membawa korban jiwa yang cukup banyak.

Sebelum Bencana Wasior, tepatnya tgl 9-9-2010 dimana hari itu adalah HUT dari presiden kita, bapak SBY, Kamis, 09/09/2010 20:19 WIB Selamat Ulang Tahun Bagi SBY Mengemuka Dalam Tabligh Akbar. Tepat tgl itulah kejadian aneh terjadi di kediaman pak Wapres jalan Madiun di timpa pohon besar. ,Rumah Dinas Wapres Tertimpa Pohon Kamis, 9 September 2010, Rumah Dinas Wapres Tertimpa Pohon

Headline News / Metropolitan / Kamis, 9 September 2010 20:01 WIB Metrotvnews.com, Jakarta: Hujan deras yang mengguyur sebagian Kota Jakarta, Kamis (9/8), menimpa pagar rumah dinas Wakil Presiden di Jalan Madiun, dan Duta Besar Amerika Serikat di Jalan Besuki. Belasan pohon tumbang juga terjadi di Kawasan Menteng. Hal itu disebabkan karena usia pohon sudah tua. Di Jalan Imam Bonjol pohon tumbang juga menimpa sebuah rumah mewah. Akibatnya, arus lalu lintas dari bundaran Hotel Indonesia ke Taman Surapati dialihkan. Tidak hanya itu, hujan lebat sore tadi juga membuat lampu lalu lintas di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum pusat juga jatuh.(**)

Kejadian rumah wapres di timpa pohon adalah sebuah keanehan, sebab kejadian itu bertepatan dengan HUT presiden SBY (bandingkan dengan kejadian pasar Turi yang terbakar di HUT pak SBY tahun 2007 lalu, setelah itu, tiga hari berselang gempa bengkulu terjadi, selengkapnya baca di Kejadian Aneh – Aneh Menjelang Bencana Besar)

Setelah rumah dinas pak Wapres di timpa pohon tepat di HUT presiden, maka esok harinya, giliran di depan rumah pak presiden yang membawa korban, lewat Open House SBY Makan Korban Satu Tewas


Jum’at, 10 September 2010 18:24:57 WIB
Reporter : -

Jakarta (beritajatim.com) – Acara silaturahmi presiden Susilo Bambang Yudhoyono di pintu gerbang istana bawa bencana. Korbannya adalah Jhony Malela, tunanetra asal Sulawesi.

“Iya benar ada yg meninggal di depan karena kecapean,” ujar Petugas Dinas Kesehatan DKI, Teresia Indah Susanti, ketika dihubungi via telpon.

Menurut Indah, Jhony yang berusia 45 tahun, tidak bisa bergerak di antrean tengah warga yang tetap berdesakan dan saling dorong, “Dia nggak bisa mundur karena keinjak-keinjak,” ucapnya.

Ia pun menambahkan, Jhony yang sebelumnya pingsan, sempat diberi oksigen dan bantuan napas oleh tim paramedis sekitar 10 menit. Sayangnya, pria yang tinggal di Cinangka ini keburu menghembuskan nafasnya. Saat ini jenazah sudah berada di RSCM, didampingi sang istri, Euis Rahmawati, yang juga tunanetra. Pihak Istana Presiden belum dikonfirmasi terkait korban meninggal ini. Adapun Biro Rumah Tangga Presiden sebelumnya mengatakan Presiden SBY hanya menerima warga di open house sekitar 1.250 orang dari pukul 15.00-17.00 WIB.

Sampai berita ini diturunkan, acara open house Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan masyarakat sudah selesai. Halaman komplek Istana Negara penuh sampah bekas air mineral. Pukul 17.00 WIB para pengunjung open house di Istana Presiden berangsur menyusut. [ist/gir]

Dua kejadian aneh yang urut, didekat kediaman para pemimpin kita, seyogyanya, harus diberikan tanggapan yang sangat serius tentang sebuah siklus kejadian aneh yang berikutnya terjadi kebinasaan. Bandingkan hal ini dengan kejadian sebelum Tsunami Aceh, dimana dua hari berturutan helikopter saling berjatuhan, selengkapnya baca Kejadian Aneh – Aneh Menjelang Bencana Besar

Setelah itu, kejadian aneh berlanjut kepada diri presiden kita, bapak SBY terkait masalah transportasi, dimana tepat tgl 17-september-2010 itulah bapak presiden merasakan gambar yang gelap dari teleconverensi yang dilakukan dengan pak Kapolda Jateng. Jumat, 17/09/2010 11:01 WIB CCTV Pemantau Arus Balik Mati, SBY Omeli Telkom & Telkomseldan dimedia lain disebutkan Video Conference Mati, SBY Tegur Telkom-Telkomsel. Setelah kejadian aneh yang menimpa diri bapak presiden SBY, maka terjadilah tabrakan kereta api di jawa tengah, ketika saat CCTV mati itulah presiden SBY berbincang dengan kapolda Jateng.

Cikampek – Rencana Presiden SBY memantau arus balik Lebaran 2010, terganggu dengan matinya koneksi CCTV dari Telkom dan Telkomsel di Pospol AJU Cikopo. SBY pun kesal dan meminta para petinggi perusahaan itu turun tangan. Ketika SBY datang ke Pospol AJU Cikopo, Cikampek, Jumat (17/9/2010) pukul 09.30 WIB, TV flat screen yang semestinya menampilkan gambar CCTV sudah dalam kondisi mati. CCTV yang providernya adalah Telkom dan Telkomsel itu baru menyala pukul 10.15 WIB.Selama itu, SBY hanya mendengarkan presentasi dari Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Kapolda Jabar Irjen Sutarman. Saat giliran telekonferensi dengan Kapolda Jateng Irjen Edward Aritonang, BHD tiba-tiba meminta Edward berhenti presentasi. “Kapolda Jateng berhenti sebentar,” kata BHD.Para menteri pun saling lirik. Rupanya Presiden SBY ingin bicara. “Telkom atau Telkomsel, Saudara harus turun ke lapang. Jangan di belakang meja saja. Pastikan sistem berjalan dengan baik,” kata SBY sejurus kemudian dengan nada tegas. Begitu SBY bicara demikian, Sekretaris Kabinet Dipo Alam langsung keluar dari Pospol. Dia menelepon seseorang. “Panggil Dirut Telkom dan Telkomsel sekarang! Call saya segera sekarang! Ini sama Presiden,” perintah Dipo. Hingga pukul 10.45 WIB, SBY sedang memberikan arahan di Pospol Cikopo.

Kejadian aneh yang benar benar aneh berupa empat KA bertabrakan secera serentak (baca Mengapa Argo Bromo Anggrek Tabrak Senja Utama dan Bima Serempet Gaya Baru Terjadi Tepat 2-10-2010 ?), merupakan sebuah sentuhan halus dari kejadian aneh tsb pada bapak menteri perhubungan, Bpk Freddy Number asal papua. Dimana sebelum KA saling bertabrakan itu, maka terjadilah gempa cukup besar di papua yang bertepatan dengan peringatan satu tahun gempa padang (baca Peringatan Setahun Gempa Padang, Ditandai Terjadinya Gempa Papua dan Aceh, Mengapa ?)

Akhirnya kejadian aneh demi kejadian aneh telah terkirimkan, maka kebinasaan itu benar nyata terjadi, Presiden Sampaikan Ucapan Bela Sungkawa.. Mengapa harus kebinasaan itu di wasior ? mengapa bukan tempat lain ? tiada lain kejadian aneh berupa empat KA yang saling bertabrakan adalah sebuah kejadian aneh yang sempurna untuk ‘memanggil’ menteri perhubungan yang asal papua, lalu mengapa harus terjadi berselang 2 hari setelah tabrakan KA itu terjadi ? baca Banjir Bandang Wasior, Mengapa Tepat 4-oktober-2010 ? yang menunjukkan kebinasaan itu masih liar.

Hanya kepadaNyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya kembali , agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. (QS 10:4) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Surat ke 10 ayat 4 menerangkan arti sebuah siklus, semua mahluk akan terkena siklus sebagai bentuk keadilan yang general. Surat ini diambil dari tgl terjadinya banjir wasior 4-10-2010 yang merupakan sebuah kebalikan dari peristiwa sebelumnya, dimana presiden polandia meninggal karena kecelakaan pesawat tgl dan bulan kebalikan dari banjir wasior yakni tgl 10-4-2010.

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Fenomena Alam Semesta Kumpulan Fenomena Alam Sebagai Bahasa Universal

Jumat, 07 Oktober 2011

Kecelakaan di Tanjakan Emen Dirlantas Polda Jabar: 3 WNA Tewas di Lokasi Kejadian


Bandung - Tiga warga negara asing (WNA) yang tewas dalam kecelakaan tunggal mini bus bernopol B 7917 IB belum diketahui identitas dan asal negaranya. Ketiganya tewas seketika di lokasi kejadian, Jalan Raya Ciater-Lembang, Jumat (7/10/2011).


"Tiga korban itu tewas di lokasi kejadian," ujar Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Bimo Anggoro Seno saat meninjau langsung tempat kejadian perkara.

Sementara korban luka berat 9 orang dan luka ringan 2 orang.

Menurut Bimo, minibus itu membawa 14 penumpang termasuk sopir dan knek. Sebanyak 11 penumpang merupakan turis asing yang hendak liburan ke Ciater. Kini semua korban baik yang meninggal, luka berat maupun luka ringan dibawa ke puskesmas terdekat.
(bbn/ern)

____________________
ALAM DAN ADAT BICARA
READ MORE - Kecelakaan di Tanjakan Emen Dirlantas Polda Jabar: 3 WNA Tewas di Lokasi Kejadian

Selasa, 30 Agustus 2011

Data RSU dr Soetomo Surabaya Korban Mercon

Data RSU dr Soetomo Surabaya Korban Mercon Selama Ramadan 13 Orang, 5 Diantaranya Diamputasi

Surabaya - Jumlah korban letusan petasan selama Bulan Ramadan 2011 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hingga Senin (29/8/2011) malam, korban yang telah dirawat di RSU dr Soetomo sebanyak 13 orang.

Dari ke-13 korban, lima laki-laki yang dikoyak mercon itu berasal dari luar Surabaya dan terpaksa harus menjalani amputasi ringan di IRD RSU dr Soetomo.

"13 korban ini data semalam. Hari ini belum terpantau. Tahun lalu hanya korban yang dirujuk ke RSU dr Soetomo hanya lima orang," katanya," kata dr Urip Murtedjo SpB-KL saat dihubungi detiksurabaya.com, Selasa (30/8/2011).

Kelima korban itu adalah Dasurjaya dari Kediri, Artiga dari Kertosono, Fatur dari Pamekasan, Imam dan Zailani dari Bangkalan, Madura. Kelimanya mengalami luka berat di bagian tangan hingga ujung jari-jari.

Sebelumnya, hingga tanggal 19 Agustus 2011 lalu, terdata 8 orang dirawat di IRD RSU dr Soetomo. Salah satunya Noval (12) warga Surabaya yang mengalami luka akibat petasan di bagian pantatnya.

"Sebagian besar dari korban berusia dewasa," kata pria yang menjabat sebagai Ketua Forum Pers RSU dr Soetomo Surabaya.

Sementara itu, tiga korban petasan lainnya yang menderita luka berat yaitu Sulaiman (50) warga Wonokusumo, Misnasi (51) warga Wonokusumo Bakti dan Imron (20) warga Bangkalan, Madura. Ketiganya menderita luka di ujung-ujung jemari hingga kulitnya terkelupas.

Di awal-awal Ramadan, lima korban petasan juga telah terdata dirawat di IRD RSU dr Soetomo. Mereka adalah Fikri (11), Siti Aisyah (43), Abdul Ghofur (16) dan Rozak (10) yang mengalami luka bakar ringan. (nrm/gik)
__________________________
BARISAN ALAM DAN ADAT BICARA
READ MORE - Data RSU dr Soetomo Surabaya Korban Mercon

Gempa Berkekuatan 6,8 SR Guncang Timor Leste


Jakarta - Gempa berkekuatan cukup kuat, 6,8 SR mengguncang Timor Leste. Beruntung gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Dari situs BMKG, Selasa (30/8/2011), gempa berkekuatan 6,8 SR ini terjadi tepat pukul 13.57 WIB. Posisinya berada di 271 KM dari Timur Laut Dili.

Pusat kedalaman gempa berada di 469 Km. Dari situs BMKG, tidak disebutkan jika gempa ini akan menimbulkan gelombang tsunami. (mok/mok)
___________________________
BARISAN ALAM DAN ADAT BICARA
READ MORE - Gempa Berkekuatan 6,8 SR Guncang Timor Leste

Sabtu, 16 Juli 2011

Lokasi Penggalian Longsor, Empat Tewas


GROBOGAN, KOMPAS.com — Untuk kesekian kalinya, lokasi penggalian di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menelan korban jiwa. Empat pekerja yang sedang berada di lokasi penggalian, Sabtu (16/7/2011) petang, tewas tertimbun longsoran tanah setinggi sekitar 20 meter.

Berdasarkan informasi dari Camat Tanggungharjo, Teguh, peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 saat para pekerja sedang menggali batu di lokasi penggalian. Akibat longsoran tanah tersebut, tiga perempuan dan satu laki-laki tewas tertimbun.

Hingga Sabtu malam, evakuasi terus berlangsung karena proses evakuasi dilakukan secara manual. "Evakuasi korban masih berlangsung sampai malam karena dilakukan manual sehingga kami mengupayakan mendatangkan backhoe," ujarnya.

Menurut Teguh, lokasi penggalian yang longsor tersebut adalah milik PT Semen Grobogan. Di lokasi tersebut warga biasa melakukan penggalian. "Kejadian seperti ini bukan baru pertama kali, tetapi sudah lima kali terjadi," katanya.

___________________________

BARISAN ALAM DAN ADAT BICARA

READ MORE - Lokasi Penggalian Longsor, Empat Tewas

Tikus Raksasa Ini Makan 2 Bayi


CAPE TOWN, KOMPAS.com - Afrika Selatan diteror tikus. Bukan tikus biasa, melainkan tikus-tikus seukuran kucing. Dengan ukuran sebesar itu, tikus-tikus itu mencari mangsa yang cukup besar. Bayi.


"Tikus itu bisa tumbuh hingga hampir satu meter, dari moncong hingga ekor. Sementara gigi depannya sepanjang 2,5 cm".

Pekan ini terjadi dua tragedi mengerikan. Tikus-tikus raksasa memakan dua bayi dalam dua peristiwa berbeda. Lunathi Dwadwa (3) tewas dalam tidurnya di kawasan kumuh di luar Cape Town. Sementara seorang bayi lain menjadi mangsa tikus di Soweto, tak jauh dari Johannesburg pada hari yagn sama.

Lunathi ditemukan tewas dalam kondisi mengerikan oleh orangtuanya, Minggu (29/5/2011). Tidak ada tangisan ataupun jeritan sebelumnya.

"Saya tidak bisa lupa betapa mengerikan kondisi anak saya. Matanya keluar. Wajahnya rusak dari alis hingga pipi," kata Bukiswa Dwadwa (27), ibu bayi itu.

"Tidak ada yang bisa melakukannya kecuali tikus," ujar Mncedisi Mokoena, ayah Lunathi.

Beberapa jam kemudian, polisi menemukan kasus serupa. Seorang bayi perempuan diserang segerombolan tikus besar saat ibunya yang masih remaja pergi dengan teman-temannya.

"Kami mendapat panggilan dari lokasi kejadian, tentang tewasnya bayi akibat serangan tikus," kata polisi bernama Bongai Mhlongo.

"Kami menahan ibunya dengan tuduhan kelalaian yang mengakibatkan kematian," imbuhnya.

Bulan lalu, Nomathemba Joyi (77) juga tewas setelah tikus-tikus raksasa memakan sisi kanan wajahnya.

Di kawasan kumuh Afrika Selatan, tikus raksasa biasa ditemukan di tempat-tempat sampah. Tikus jenis itu bisa tumbuh hingga hampir satu meter, dari moncong hingga ekor. Sementara gigi depannya sepanjang 2,5 cm.

Tikus-tikus itu diyakini termasuk jenis African Giant Pouched Rats, salah satu jenis tikus terbesar dunia. Mereka lebih aktif di malam hari, pemakan segala, dan bisa memproduksi 50 anak dalam setahun. Beberapa suku di Afrika mengembangbiakkan tikus jenis itu untuk dimakan.


___________________________

BARISAN ALAM DAN ADAT BICARA

READ MORE - Tikus Raksasa Ini Makan 2 Bayi

Kelaparan, Warga Korut Jadi Kanibal


SEOUL, TRIBUN - Sebuah dokumen kepolisian Korea Utara menyebutkan ada laporan tentang kasus kanibalisme di negara itu. Jika benar, laporan itu mendukung kecurigaan yang beredar selama ini, GlobalPost melaporkan Rabu (22/6/2011).

Cerita tentang kanibalisme itu kebanyakan disampaikan oleh para pembelot dari Korea Utara. Kelaparan masif akibat menipisnya persediaan bahan pangan di negara itu memaksa warganya melakukan hal-hal tak terduga.

Kelaparan yang sudah berlangsung sejak akhir 1990-an itu diperkirakan telah menewaskan sekitar 2 juta orang. Korea Utara kini bergantung pada bantuan pangan internasional.

Dalam laporannya pada Senin (20/6/2011), Korean Herald menuliskan kepolisian Korea Utara merilis dokumen setebal 791 halaman pada 2009 yang berisi panduan untuk menangani para penjahat. Dalam pembuka laporan itu disebutkan, laporan itu berdasarkan kasus dan kondisi yang pernah terjadi.

Dalam laporan yang kemudian berada di tangan kelompok misionaris Korea Selatan Caleb Mission itu disebutnya ada kasus yang diduga terkait kanibalisme dan sejumlah kejahatan lain. Namun laporan itu tidak menyebut apakah kanibalisme sudah kasus yang sering terjadi.

Satu kasus yang disebut adalah seorang lelaki yang membunuh rekannya karena tidak bisa menahan lapar. Dia memakan sebagian daging rekannya itu lalu menjual sisanya ke pasar dan menyebutnya sebagai daging kambing. Sayangnya laporan itu tidak menyebut lebih detail tentang tempat dan waktu terjadinya.

Harian Kookmin Daily yang pertama kali mengungkap kasus itu. Disebutkan, terjadi tiga hingga empat kejahatan lain terkait kanibalisme dalam laporan polisi itu.

Seorang pembelot Korea Utara juga menceritakan kasus serupa. Dia mengaku melihat sendiri eksekusi mati yang dilakukan di depan umum terhadap seorang lelaki yang terbukti menjual daging manusia di pasar pada 1997.

"Banyak kasus kanibalisme saat itu," kata pembelot itu kepada kantor berita Yonhap. Dia meminta namanya tidak disebut karena mengkhawatirkan keselamatan keluarganya yang masih berada di Korea Utara.

Menanggapi hal itu, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan pemerintah tidak berhak mengonfirmasi kebenaran berita itu. Menurutnya, sulit menentukan otentisitas laporan tersebut.

Sementara itu tentang kelaparan di Korea Utara, laporan-laporan terbaru menyebut kelaparan tidak separah dan seluas yang dikabarkan selama ini.

Berdasarkan laporan sebuah tim Amerika Serikat yang dipimpin utusan khusus AS untuk hak asasi manusia di Korea Utara, Robert King, beberapa wilayah memang mengalami kekurangan bahan pangan.

___________________________

BARISAN ALAM DAN ADAT BICARA

READ MORE - Kelaparan, Warga Korut Jadi Kanibal

Waspadai Awan Panas dan Gas Beracun

MANADO, KOMPAS.com — Hingga Jumat (15/7/2011), pengungsi korban letusan Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, mencapai 4.544 orang menyusul letusan dahsyat, Kamis sekitar pukul 23.31.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Utara Hoyke Makawarung, kemarin, mengeluarkan peringatan agar mewaspadai awan panas dan gas beracun. "Semua warga yang masih bertahan di kawasan rawan bencana dua, yaitu di dalam radius 3,5 kilometer, sudah dievakuasi," ujar Hoyke.

Abu vulkanik Gunung Lokon dilaporkan menghujani wilayah perkebunan Lemoh dan Lola di Kecamatan Tanawangko, Kabupaten Minahasa.

Erupsi Gunung Lokon terjadi melalui kawah Tompaluan setinggi 1.140 meter di atas permukaan laut dan memancarkan bara api, semburan debu, serta asap hitam setinggi 1.500 meter. Selanjutnya, letusan kembali terjadi pada Jumat sekitar pukul 01.30 dengan lontaran material vulkanik setinggi 600 meter.

Keadaan ini mengejutkan dan membuat panik masyarakat Kota Tomohon. Bara api dan asap hitam yang keluar dari kawah Tompaluan dapat disaksikan dari Kota Manado dan Kabupaten Minahasa. Warga Manado tumpah ke jalan menyaksikan pemandangan langka dari puncak kawah Tompaluan tersebut.

Selengkapnya mengenai artikel ini dapat disimak di http://cetak.kompas.com/read/2011/07/16/04435254/waspadai.awan.panas.dan.gas.beracun.

____________________
ALAM DAN ADAT BICARA
READ MORE - Waspadai Awan Panas dan Gas Beracun

12 Penumpang KM. Sinar Pagi Masih Dalam Pencarian

JAYAPURA-Setelah dilakukan upaya pencarian terhadap Penumpang KM Sinar Pagi yang tenggelam di Perairan Sidey, Manokwari Selasa (5/7) lalu oleh TNI/Polri, Tim SAR dan warga selama seminggu, hingga Selsa (12/7) kemarin, 12 penumpang termasuk 6 anggota Badan Intelijen Negara (BIN) masih dalam pencarian.

“Upaya pencarin masih dilakukan dan perlu kami akan dibantu dengan helykopter untuk memudahkan pencarian dari udara. Rencananya hari ini baru dilakukan lagi,” jelas Kapolres Manokwari AKBP Agustinus saat ditemui usai kegiatan acara Farewel And Welcome Parade Kapolda di Mapolda Papua, Selasa kemarin.

Hingga saat ini pihak penyelamat masih terus melakukan pencarian. “Saya sudah meminta tolong kepada kapolres Biak, Sorong Kota dan juga Supiori serta masyarakat nelayan yang mencari ikan. Untuk membantu mencari,” harapnya.

Menurutnya, KM Sinr Pagi kpasitas penumpangnya hanya 6 atu 7 orng saja, namun memuat 13 orang. “penyampaian dari Vikky Kendi (penumpang yang ditemukan kalau saat itu mereka mancing dengan 13 orang didalam kapal kecil atau KM Sinar pagi,” jelasny.

Seperti diketahui KM Sinar Pagi yang diketahui hilang berdasarkan informasi dari salah seorang penumpang atau korban yang selamat bernama Vikky Kendi (14) yang terdampar di daratan Manokwari.

Dan jelasnya mengenai kecelakaan, Selasa 5 Juli, KM Sinar Pagi berlayar ke perairan Sidey untuk memancing dengn mengangkut 13 orang. Namun setelah sampai di Perairan Sidey dengan jarak ke daratan Manokwari sekitar 2-3 mil atau 4 kilometer. Saat itu salah seorang mendapat tangkapan ikan besar, sehingga penumpang lain berlomba-lomba untuk berfoto. Tiba-tiba perahu miring dan terbalik secara perlahan-lahan. “Akibat senang mendapat ikan besar, mereka berfoto-foto, kemudian perahu hilang keseimbangan dan terbalik sebelum kemudian tenggelam,” jelas Kapolres. (ro/nan)

Berikut adalah identitas penumpang KM Sinar Pagi yang hilang.

1. Prim (Ipeng) anggota BIN Manokwari
2. Bayu Anggota BIN Manokwari
3. Ali (Siswa PKL BIN)
4. Andre (Siswa PKL BIN)
5. Pratu Sohibun (Anggota Batalion 752/VYS kompi D)
6. Pratu Hana (Anggota Batalion 752/VYS kompi D)
7. Yono Rerey umur 28 tahun motoris
8. Tepi Rerey umur 10 tahun alamat Fanindi pantai
9 Wasidi umur 45 tahun alamat Kampung Mansaburi
10 Slamet umur 45 tahun alamat Kampung Mansaburi
11 Romli umur 29 tahun alamat Kampung Mansaburi
12. Dedi umur 19 tahun alamat Kampung Mansaburi

Rabu, 13 Juli 2011 , 06:35:00
Cepos: http://cenderawasihpos.com/index.php?mib=berita.detail&id=627

READ MORE - 12 Penumpang KM. Sinar Pagi Masih Dalam Pencarian

Minggu, 06 Februari 2011

Ada Mitos, Pertanda Minta Nyawa Satu Ondofolo

Fenomena Helaybhu Yakheleh ‘Batu Ajaib’ Gemparkan Danau Sentani

Ada Mitos, Pertanda Minta Nyawa Satu Ondofolo

HELAYBHU YAKHELEH, sebuah fenomena alam yang terjadi di sekitar perairan Danau Sentani, tepatnya antara Kampung Nendali (Netar), Ifar Besar, Asei Pulau, Yallow dan Ayapo dan sekitarnya, Selasa (1/2) kemarin. Munculnya fenomena alam ini sering mengkait-kaitkan dengan cerita-cerita mitos ataupun ramalan-ramalan bagi kehidupan dimasa yang akan datang.

Laporan Jimmy Fitowin, Sentani



Helaybhu Yakheleh dikenal oleh masyarakat di kampung-kampung tersebut sebagai sebuah ‘batu ajaib’ yang menyerupai payung dan sering muncul ke permukaan pada waktu-waktu tertentu.Bagi masyarakat setempat keberadaan batu tersebut sudah ada sejak dulu kala, dan jarang sekali muncul ke permukaan. Jika Helaybhu Yakheleh muncul ke permukaan air masyarakat yang mendiami tepian danau Sentani sudah tahu apa yang bakal terjadi menurut cerita leluhur orang tua mereka.Seperti yang terjadi, Selasa (1/2) kemarin, meski banyak orang memprediksikan macam-macam terhadap fenomena Helaybhu Yakheleh yang muncul di sekitar perairan kampung Nendali, namun masyarakat disitu tetap tenang dan sudah mulai mewanti-wanti pertanda dari munculnya Helaybhu Yakheleh. Munculnya Helaybhu Yakheleh kemarin cukup aneh dan menarik simpati ratusan warga yang kebetulan lewat disitu, baik yang menggunakan kendaraan roda dua maupun empat, untuk sekedar melihat-lihat dan juga mengabadikan fenomena aneh itu. Yakni setelah Helaybhu Yakheleh tenggelam nampak hamparan hewan laron membentuk hamparan pasir putih sepenjang 3 KM dari ujung Kampung Nendali sisi barat hingga ke depan pantai Kalkhote.
Juga tanaman ecenggondok seperti tertata rapih memagari hamparan pasir laron itu, bahkan tidak sedikit ikan-ikan busuk dan sampah yang juga mengapung bersama laron yang tebalnya mencapai 5 cm itu.
Konon jika Helaybhu Yakheleh muncul itu pertanda akan ada duka bagi keluarga Ondofolo yang mendiami perairan disekitar munculnya Helaybhu Yakheleh. Maria Pallo salah seorang warga Kampung Nendali yang ditemui kemarin kepada Bintang Papua menjelaskan, kehadiran Helaybhu Yakheleh itu harus dibayar dengan harta benda seperti manik-manik (Hemboni rela) Tomako batu (rela) dan barang berharga lainnya jika ada warga yang terjebak oleh kehadiran Helaybhu Yakheleh.
Sementara keberadaan laron-laron tersebut Maria menjelaskan dari cerita orang tuanya itu adalah hewan yang tiba-tiba keluar dari dalam air, dimana laron-laron tersebut berasal dari dalam perut ikan-ikan (muntah ikan) yang naik ke permukaan setelah Helaybhu Yakheleh menampakkan dirinya. “Kalau Helaybhu Yakheleh muncul kita harus bayar dengan Hemboni atau rela, agar bisa luput dari jebakan tersebut,” ujarnya.
Laron ini biasanya bersamaan dengan salah satu jenis rumput yang hidup di dasar danau makhluk inilah yang sering menjebak para nelayan di danau dan untuk melepaskan diri dari jebakan tersebut yakni membayar dengan barang berharga jika tidak maka nyawa taruhannya.
Namun cerita Maria tentang wujud Helaybhu Yakheleh ini sedikit berbeda dengan Jhon Modouw salah satu tokoh adat dari Kampung Waena. Bagi Jhon Modouw, Helaybhu Yakheleh adalah sosok dewa kematian yang dikenal oleh masyarakat Sentani yang wujudnya seperti tanah yang sering muncul ke permukaan air secara tiba-tiba.
Dan kehadiran Helaybhu Yakheleh itu seluruh warga Sentani telah tahu yakni untuk menuntut 1 nyawa seorang Ondoafi (Ondofolo) dari kampung terdekat munculnya Helaybhu Yakheleh. “Kalau Helaybhu Yakheleh muncul itu pertanda “dia” minta 1 nyawa Ondofolo,” ujar pria yang juga telah mengabadikan kisah Helaybhu Yakheleh dalam sebuah syair lagu yang diciptakannya dalam album Cyclop. Namun ada juga beberapa tokoh-tokoh adat di Sentani yang mengatakan munculnya Helaybhu Yakheleh karena adat Sentani mulai terusik dengan segala kepentingan dewasa ini. Dari informasi yang dihimpun Bintang Papua bahwa Helaybhu Yakheleh pernah muncul pada 1950, kemudian 1961, dan terakhir sekitar tahun 1996, dan kini muncul lagi pada 2011, apakah memang fenomena ini muncul pertanda akan ada kematian bagi keluarga Ondoafi ataukah fenomena ini muncul sebagai peringatan alam, ataukah juga fenomena ini hanya merupakan gejala alam semata yang merupakan wujud kemahakuasaan Sang Khalik? Sungguh Tuhan Maha Kuasa.

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Ada Mitos, Pertanda Minta Nyawa Satu Ondofolo

Kamis, 27 Januari 2011

30 Menit, Tabung Gas Hancurkan Rumah

PAGARALAM, KOMPAS.com — Ledakan tabung gas ukuran 3 kilogram menghanguskan rumah milik Maryadi, warga RT 10 RW 04 Kelurahan Dempo Makmur, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa.

Berdasarkan pantauan pada Rabu (26/1/2011), rumah panggung ukuran 6 x 9 meter dengan tinggi 5 meter itu menjadi rata dengan tanah dan tidak satu pun harta benda milik korban yang bisa diselamatkan.

"Hanya dalam waktu sekitar 30 menit rumah milik Maryadi itu habis terbakar akibat ledakan tabung gas ukuran 3 kg. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat penghuni rumah di sawah," kata Ketua RW 04 Dusun Bedeng Kresek, Sogeng.

Api sulit dipadamkan karena rumah terbuat dari kayu, beratap seng, dan dinding terbuat dari bambu anyaman. Kebetulan pemilik rumah berada di sawah dan warga setempat sebagian besar ke ladang atau kebun.

"Memang saat itu pemilik rumah sedang berada di kebun, tiba-tiba api sudah membumbung tinggi menjalar ke seluruh bagian rumah," ujar Sogeng.

Warga sulit memadamkan api karena angin bertiup cukup kencang dan letak rumah juga berada di permukiman padat penduduk dengan lorong sempit.

"Kami belum mengetahui dengan pasti asal api. Namun, sebagai barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian terdapat satu tabung gas ukuran 3 kg lengkap dengan pipa penyalur gas sudah hangus terbakar," ujarnya.

Maryadi menambahkan, tidak ada satu pun anggota keluarga yang berada di rumah saat kebakaran itu terjadi sehingga api tidak sempat dipadamkan.

"Memang saat saya hendak ke sawah, anak saya yang pertama juga ikut keluar rumah untuk bermain ke rumah temannya," kata Maryadi.

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - 30 Menit, Tabung Gas Hancurkan Rumah

Helikopter Jatuh karena Terbang Rendah

KENDARI, KOMPAS.com — Kecelakaan helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service yang jatuh dan meledak di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (27/1/2011) sekitar pukul 08.15 Wita, diduga terjadi karena terbang rendah.

"Diduga kuat helikopter yang ditumpangi tiga orang tersebut jatuh karena terbang rendah sehingga skip menyentuh air dan meledak," kata Kepala Bidang Humas Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Fahrurozzi di Kendari.

Tiga korban yang saat ini sedang menjalani perawatan serius di rumah sakit Bhayangkara Polda setempat adalah pilot Gunawan (33), pegawai Dinas Perhubungan Kikin (34), dan manajer Plaza in Hotel Kendari Lukman (36).

Dua orang yang dalam keadaan kritis adalah Gunawan dan Kikin. Adapun Lukman mengalami luka robek pada mata sebelah kiri.

Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service berjenis MD 500 PKIWS. Lokasi jatuh helikopter adalah di Teluk Kendari, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Tim penolong gabungan dari tim Search and Rescue (SAR) Kendari, Polri, dan pihak terkait dibantu masyarakat sedang dalam upaya mengevakuasi bangkai helikopter yang jatuh sekitar 200 meter dari pantai.

Peristiwa naas tersebut mengundang perhatian warga setempat sehingga ruas jalan bypass Kota Kendari macet.

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Helikopter Jatuh karena Terbang Rendah

Sabtu, 22 Januari 2011

SIDANG ADAT: Tamrin Amal Tamagola Jalani Sidang Adat

Sejumlah warga Dayak Kalimantan Timur dipimpin ketuanya Bayer Gabriel mendatangi Kantor Harian Pagi Tribun Kaltim, Balikpapan, Kamis (13/1/2011) pekan lalu, untuk menyampaikan pernyataan sikap mereka terkait pernyataan Sosiolog UI, Prof Tamrin Amal Tomagola.

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Amal Tamagola, Sabtu (22/1/2011), menjalani sidang adat dengan masyarakat Dayak. Sidang Maniring Tuntang Manetes Hinting Bunu itu dilangsungkan di rumah betang Tinggang Nganderang di Jalan DI Panjaitan, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Didampingi istrinya, Tamrin tiba di rumah betang sekitar pukul 09.30 WIB. Sebelumnya, ia memberikan keterangan pers terlebih dahulu di Hotel Barito Sweet Shinta.

Salah satu isi dalam keterangan pers itu, Tamrin beserta istrinya meminta maaf karena dianggap telah melukai hati masyarakat Dayak.


------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - SIDANG ADAT: Tamrin Amal Tamagola Jalani Sidang Adat

KORBAN BANJIR PAKISTAN : Empat Juta Orang Masih Jadi Tunawisma

JENEWA, KOMPAS.com Lebih dari empat juta warga Pakistan masih menjadi tunawisma enam bulan setelah banjir dahsyat merusak negara itu, kata Palang Merah Internasional, Jumat (21/1/2011). "Enam bulan setelah banjir yang merusak di Pakistan itu, lebih dari empat juta orang masih dalam situasi yang sangat menyedihkan tanpa tempat perlindungan yang layak," kata Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah dalam satu pernyataan.


Keluarga-keluarga yang mulai meninggalkan kamp dan tempat berlindung sementara telah kembali, tetapi hanya untuk menemukan bahwa rumah mereka tidak lagi layak didiami. Kondisi itu menimbulkan gelombang ketelantaran kedua. "Kekejaman bencana ini adalah bahwa jutaan orang telah terusir dari rumah mereka akibat banjir itu. Mereka bertahan menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, tinggal selama beberapa bulan di bawah kain kampas atau terpal," ujar Gocha Gushashvili, koordinator operasi banjir Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) di Pakistan.

"Sekarang mereka telah pulang ke rumah, ke tempat kosong yang hampir tidak ada apa-apa. Rumah mereka, ladang mereka, dan mata pencarian mereka telah memuing," kata Gushashvili. Hujan pada musim hujan katastropis yang melanda negara itu pada Juli dan Agustus lalu telah berdampak pada 21 juta orang, menghancurkan 1,7 juta rumah, dan merusak 5,4 juta hektar tanah yang baik untuk ditanami.

IFRC telah mendesak para donor untuk menggali lebih dalam kocek mereka. Lembaga itu juga mengatakan, permintaannya akan 130 juta frank Swiss (135 juta dollar Amerika Serikat) baru 59 persen yang terpenuhi. "Pendanaan penuh akan memungkinkan IFRC membantu 130.000 keluarga untuk pemulihan mereka dalam dua tahun," kata organisasi itu.


------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - KORBAN BANJIR PAKISTAN : Empat Juta Orang Masih Jadi Tunawisma

Rabu, 19 Januari 2011

Wali Kota Medan Kunjungi Lokasi Kebakaran Brayan

MEDAN- Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Brayan, Jalan Yos Sudarso, Medan. Sebanyak 580 kios di pasar itu musnah dilalap si jago merah, dini hari tadi.

Dalam kunjungan tersebut, Rahudman bertemu dengan pihak Kecamatan Medan Barat dan para lurah di kawasan tersebut, untuk melakukan antisipasi dan penanggulangan terhadap peristiwa kebakaran ini. Dia meminta aparat pemerintahan tetap siaga di lokasi kebakaran tersebut.

”Kita tetap harus siaga 24 jam di lokasi kebakaran. Untuk para pedagang yang menjadi korban, nantinya segera dicarikan tempat relokasi,” ungkap Rahudman kepada wartawan di lokasi kebakaran, Rabu (19/1/2011).

Rahudman sendiri juga menyesalkan sangat minimnya gang di Pasar Brayan, sehingga keadaan ini menyebabkan petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan kobaran api. Sejak api mulai menyala Selasa 18 Januari, sekira pukul 22.00 WIB, api baru bisa dipadamkan keesokan harinya sekira pukul 03.00 WIB dini hari.

Selain itu, lokasi kebakaran tersebut juga tidak memiliki hidran air, sehingga sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran terpaksa harus bolak-balik melakukan pengisian air. Beruntung api dapat dicegah menjalar ke lokasi perumahan warga yang berdekatan dengan lokasi pasar yang terbakar.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Pihak kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran besar pertama di Kota Medan di awal 2011 ini. Sedangkan kerugian yang terjadi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Sementara itu, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja, seorang pedagang perempuan setengah baya dilaporkan pingsan karena terlalu banyak terhirup asap kebakaraan, saat berusaha menyelamatkan barang dagangannya.

Pagi ini, sejumlah pedagang di Pasar Brayan terlihat berada di sekitar lokasi kebakaran sembari memilah barang-barang dagangan mereka yang masih diselamatkan. (lsi)


------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Wali Kota Medan Kunjungi Lokasi Kebakaran Brayan

Senin, 17 Januari 2011

Bencana Banjir: Banjir Bandang Ribuan Warga Mengungsi


KUPANG, KOMPAS.com - Ribuan warga Waibalun, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu malam mengungsi ke tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya akibat banjir melanda perkampungan itu.

Tidak ada korban jiwa, tetapi beberapa rumah warga ikut hanyut terbawa banjir yang muncul dari lereng Gunung Mandiri menyusul hujan deras dan angin kencang yang berlangsung selama hampir dua pekan ini. "Sampai tadi malam pukul 12.00 wita, baru tercatat 150 kepala keluarga atau 737 warga yang mengungsi, tetapi pagi ini sudah bertambah hingga mencapai lebih dari seribu orang yang mengungsi," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Piter Manuk, Senin (17/1/2011).

Jumlah tersebut kemungkinan masih terus bertambah karena hujan terus mengguyur wilayah itu sehingga membuat warga semakin panik dan meninggalkan rumah mereka.

Piter Manuk menambahkan, kepanikan warga itu dipicu oleh datangnya banjir yang dianggap tidak wajar karena tidak ada anak sungai yang melewati pemukiman penduduk dan baru pertama kali terjadi dalam sejarah bencana di Flores Timur.

Bencana banjir di Larantuka memang terjadi hampir setiap tahun tetapi biasanya meluap dari sungai kecil dari gunung menuju laut yang terletak berada di tengah Kota Larantuka, sekitar Istana Raja Larantuka.

Mengenai bantuan, dia mengatakan bantuan tanggap darurat sudah dikirim ke lokasi seperti terpal, tikar dan makanan siap saji.

Di samping itu, kendaraan dapur umum telah dikerahkan ke tempat penampungan yang lebih banyak dihuni warga untuk membantu mereka yang kesulitan makanan.

"Petugas kita sudah siap di lapangan. Sekarang mereka sedang menyiapkan dapur umum. Kalau masih diperlukan, kami akan datangkan dari kabupaten tetangga seperti Sikka, Maumere dan Lembata," katanya.

Piter Manuk juga meminta daerah untuk segera memberikan laporan tentang setiap kejadian di daerah agar Pemerintah Provinsi NTT bisa menyiapkan langkah-langkah penanganan.


--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Bencana Banjir: Banjir Bandang Ribuan Warga Mengungsi

Senin, 10 Januari 2011

Pesawat di Iran Jatuh, 71 Tewas 35 Selamat


Pilot Boeing 727 itu melaporkan kerusakan teknis dan terpaksa melakukan pendaratan darurat.

VIVAnews - Sebuah pesawat komersil di Iran yang membawa 106 penumpang dan awak hancur setelah mendarat darurat. Sebanyak 71 orang tewas, 35 lainnya selamat.

Demikian menurut kantor berita Iran, Mehr, seperti dilansir Associated Press. Kecelakaan itu terjadi di kota Orumiyeh, Minggu 9 Januari 2011 waktu setempat.

Menurut petugas bandara Orumiyeh, pilot pesawat tipe Boeing 727 itu melaporkan kerusakan teknis dan terpaksa melakukan pendaratan darurat. Pesawat hilang dari radar menara pengawas bandara setelah berupaya mendarat untuk kali kedua.

Pesawat itu melayani rute dari Ibukota Teheran menuju Orumiyeh, yang merupakan ibukota provinsi Azerbaijan Barat. Aparat berwenang masih menyelidiki penyebab kecelakaan di tengah cuaca bersalju.

Menurut pengurus lembaga bantuan Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, Mahmoud Mozaffar, pesawat hancur namun tidak ada ledakan atau kebakaran.

Sementara itu, pejabat Azerbaijan Barat kepada stasiun Press TV mengungkapkan bahwa 71 penumpang dan awak pesawat tewas. Namun sebanyak 35 orang, termasuk dua awak pesawat, selamat dari kecelakaan itu. Bahkan, ada beberapa diantara mereka hanya luka ringan dan mampu berjalan menjauh dari lokasi kecelakaan untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Iran punya catatan buruk kecelakaan pesawat terbang. Pesawat udara komersil di negara itu rata-rata sudah berumur dan perawatannya tidak memenuhi standar. Sebagian besar armada milik IranAir, yaitu Boeing dan Airbus, rata-rata sudah berusia lebih dari 30 tahun.

Embargo dari AS dan Eropa, sebagai produsen Boeing dan Airbus, menyebabkan pengelola maskapai sulit meremajakan armada pesawat dan melakukan perawatan yang sesuai standar. Embargo ini terkait dengan krisis politik antara Iran dengan negara-negara Barat. (sj)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Pesawat di Iran Jatuh, 71 Tewas 35 Selamat

Aliran Kali Putih Bergeser Masuk Perkampungan

Jalur Yogyakarta-Magelang putus di KM 23 akibat banjir lahar dingin.

VIVAnews
- Banjir lahar dingin yang terjadi di Kali Putih menyebabkan aliran sungai bergeser sekitar 500 meter ke arah timur. Sedangkan aliran sungai sebelumnya saat ini dipenuhi dengan timbunan material seperti pasir dan batu besar.
Material itu menyumbat aliran di bawah jembatan Kali Putih yanbg terletak di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang.

Berdasarkan pantauan VIVAnews di lapangan, Senin 10 Januari 2011, luapan banjir lahar dingin terlihat menutupi badan jalan Yogyakarta-Magelang KM 23 sepanjang 700 meter dengan ketinggian luapan material sekitar 1,5 meter. Selain itu, terlihat beberapa rumah milik warga yang tinggal menyisakan atap sebab bangunan rumah tersebut tertimbun material.

Menurut salah seorang warga setempat, Hardani bergesernya aliran sungai ke arah timur sekitar 500 meter terjadi saat banjir lahar dingin meluap semalam. "Menurut cerita orang-orang aliran sungai yang saat ini bergeser ke arah timur ini merupakan alur aliran sungai yang lama," kata Hardani.

Dengan bergesernya aliran sungai ke arah permukiman penduduk menyebabkan sejumlah rumah diterjang aliran banjir lahar dingin. Selain itu, aliran banjir ini juga melalui perkampungan warga Dusun Gempol, Desa Jumoyo.

Hingga saat ini luapan material banjir lahar dingin masih menutup badan jalan penghubung Yogyakarta-Magelang KM 23. Sementara itu, sejumlah kendaraan angkutan truk besar tertahan di Muntilan. (sj).

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Aliran Kali Putih Bergeser Masuk Perkampungan

UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU

KEPADA YTH.:
PEMANGKU ALAM DAN ADAT MELANESIA DI WEST PAPUA, SERTA PEMANGKU ALAM DAN ADAT DI SELURUH DUNIA DIMANAPUN BERADA.

KAMI DARI GENERASI PENERUS BARISAN ALAM DAN ADAT MENGUCAPKAN KEPADA KHALAYAK PEMANGKU.

SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU 1 JANUARI 2011

SEMOGA KAMI BELUM DIBASMI OLEH DUNIA MODERNISASI.
READ MORE - UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU