Kamis, 27 Januari 2011

30 Menit, Tabung Gas Hancurkan Rumah

PAGARALAM, KOMPAS.com — Ledakan tabung gas ukuran 3 kilogram menghanguskan rumah milik Maryadi, warga RT 10 RW 04 Kelurahan Dempo Makmur, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Selasa.

Berdasarkan pantauan pada Rabu (26/1/2011), rumah panggung ukuran 6 x 9 meter dengan tinggi 5 meter itu menjadi rata dengan tanah dan tidak satu pun harta benda milik korban yang bisa diselamatkan.

"Hanya dalam waktu sekitar 30 menit rumah milik Maryadi itu habis terbakar akibat ledakan tabung gas ukuran 3 kg. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat penghuni rumah di sawah," kata Ketua RW 04 Dusun Bedeng Kresek, Sogeng.

Api sulit dipadamkan karena rumah terbuat dari kayu, beratap seng, dan dinding terbuat dari bambu anyaman. Kebetulan pemilik rumah berada di sawah dan warga setempat sebagian besar ke ladang atau kebun.

"Memang saat itu pemilik rumah sedang berada di kebun, tiba-tiba api sudah membumbung tinggi menjalar ke seluruh bagian rumah," ujar Sogeng.

Warga sulit memadamkan api karena angin bertiup cukup kencang dan letak rumah juga berada di permukiman padat penduduk dengan lorong sempit.

"Kami belum mengetahui dengan pasti asal api. Namun, sebagai barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian terdapat satu tabung gas ukuran 3 kg lengkap dengan pipa penyalur gas sudah hangus terbakar," ujarnya.

Maryadi menambahkan, tidak ada satu pun anggota keluarga yang berada di rumah saat kebakaran itu terjadi sehingga api tidak sempat dipadamkan.

"Memang saat saya hendak ke sawah, anak saya yang pertama juga ikut keluar rumah untuk bermain ke rumah temannya," kata Maryadi.

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - 30 Menit, Tabung Gas Hancurkan Rumah

Helikopter Jatuh karena Terbang Rendah

KENDARI, KOMPAS.com — Kecelakaan helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service yang jatuh dan meledak di Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (27/1/2011) sekitar pukul 08.15 Wita, diduga terjadi karena terbang rendah.

"Diduga kuat helikopter yang ditumpangi tiga orang tersebut jatuh karena terbang rendah sehingga skip menyentuh air dan meledak," kata Kepala Bidang Humas Polda Sultra Ajun Komisaris Besar Fahrurozzi di Kendari.

Tiga korban yang saat ini sedang menjalani perawatan serius di rumah sakit Bhayangkara Polda setempat adalah pilot Gunawan (33), pegawai Dinas Perhubungan Kikin (34), dan manajer Plaza in Hotel Kendari Lukman (36).

Dua orang yang dalam keadaan kritis adalah Gunawan dan Kikin. Adapun Lukman mengalami luka robek pada mata sebelah kiri.

Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service berjenis MD 500 PKIWS. Lokasi jatuh helikopter adalah di Teluk Kendari, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari.

Tim penolong gabungan dari tim Search and Rescue (SAR) Kendari, Polri, dan pihak terkait dibantu masyarakat sedang dalam upaya mengevakuasi bangkai helikopter yang jatuh sekitar 200 meter dari pantai.

Peristiwa naas tersebut mengundang perhatian warga setempat sehingga ruas jalan bypass Kota Kendari macet.

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Helikopter Jatuh karena Terbang Rendah

Sabtu, 22 Januari 2011

SIDANG ADAT: Tamrin Amal Tamagola Jalani Sidang Adat

Sejumlah warga Dayak Kalimantan Timur dipimpin ketuanya Bayer Gabriel mendatangi Kantor Harian Pagi Tribun Kaltim, Balikpapan, Kamis (13/1/2011) pekan lalu, untuk menyampaikan pernyataan sikap mereka terkait pernyataan Sosiolog UI, Prof Tamrin Amal Tomagola.

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Sosiolog Universitas Indonesia Tamrin Amal Tamagola, Sabtu (22/1/2011), menjalani sidang adat dengan masyarakat Dayak. Sidang Maniring Tuntang Manetes Hinting Bunu itu dilangsungkan di rumah betang Tinggang Nganderang di Jalan DI Panjaitan, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Didampingi istrinya, Tamrin tiba di rumah betang sekitar pukul 09.30 WIB. Sebelumnya, ia memberikan keterangan pers terlebih dahulu di Hotel Barito Sweet Shinta.

Salah satu isi dalam keterangan pers itu, Tamrin beserta istrinya meminta maaf karena dianggap telah melukai hati masyarakat Dayak.


------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - SIDANG ADAT: Tamrin Amal Tamagola Jalani Sidang Adat

KORBAN BANJIR PAKISTAN : Empat Juta Orang Masih Jadi Tunawisma

JENEWA, KOMPAS.com Lebih dari empat juta warga Pakistan masih menjadi tunawisma enam bulan setelah banjir dahsyat merusak negara itu, kata Palang Merah Internasional, Jumat (21/1/2011). "Enam bulan setelah banjir yang merusak di Pakistan itu, lebih dari empat juta orang masih dalam situasi yang sangat menyedihkan tanpa tempat perlindungan yang layak," kata Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah dalam satu pernyataan.


Keluarga-keluarga yang mulai meninggalkan kamp dan tempat berlindung sementara telah kembali, tetapi hanya untuk menemukan bahwa rumah mereka tidak lagi layak didiami. Kondisi itu menimbulkan gelombang ketelantaran kedua. "Kekejaman bencana ini adalah bahwa jutaan orang telah terusir dari rumah mereka akibat banjir itu. Mereka bertahan menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, tinggal selama beberapa bulan di bawah kain kampas atau terpal," ujar Gocha Gushashvili, koordinator operasi banjir Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) di Pakistan.

"Sekarang mereka telah pulang ke rumah, ke tempat kosong yang hampir tidak ada apa-apa. Rumah mereka, ladang mereka, dan mata pencarian mereka telah memuing," kata Gushashvili. Hujan pada musim hujan katastropis yang melanda negara itu pada Juli dan Agustus lalu telah berdampak pada 21 juta orang, menghancurkan 1,7 juta rumah, dan merusak 5,4 juta hektar tanah yang baik untuk ditanami.

IFRC telah mendesak para donor untuk menggali lebih dalam kocek mereka. Lembaga itu juga mengatakan, permintaannya akan 130 juta frank Swiss (135 juta dollar Amerika Serikat) baru 59 persen yang terpenuhi. "Pendanaan penuh akan memungkinkan IFRC membantu 130.000 keluarga untuk pemulihan mereka dalam dua tahun," kata organisasi itu.


------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - KORBAN BANJIR PAKISTAN : Empat Juta Orang Masih Jadi Tunawisma

Rabu, 19 Januari 2011

Wali Kota Medan Kunjungi Lokasi Kebakaran Brayan

MEDAN- Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, mengunjungi lokasi kebakaran di Pasar Brayan, Jalan Yos Sudarso, Medan. Sebanyak 580 kios di pasar itu musnah dilalap si jago merah, dini hari tadi.

Dalam kunjungan tersebut, Rahudman bertemu dengan pihak Kecamatan Medan Barat dan para lurah di kawasan tersebut, untuk melakukan antisipasi dan penanggulangan terhadap peristiwa kebakaran ini. Dia meminta aparat pemerintahan tetap siaga di lokasi kebakaran tersebut.

”Kita tetap harus siaga 24 jam di lokasi kebakaran. Untuk para pedagang yang menjadi korban, nantinya segera dicarikan tempat relokasi,” ungkap Rahudman kepada wartawan di lokasi kebakaran, Rabu (19/1/2011).

Rahudman sendiri juga menyesalkan sangat minimnya gang di Pasar Brayan, sehingga keadaan ini menyebabkan petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan kobaran api. Sejak api mulai menyala Selasa 18 Januari, sekira pukul 22.00 WIB, api baru bisa dipadamkan keesokan harinya sekira pukul 03.00 WIB dini hari.

Selain itu, lokasi kebakaran tersebut juga tidak memiliki hidran air, sehingga sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran terpaksa harus bolak-balik melakukan pengisian air. Beruntung api dapat dicegah menjalar ke lokasi perumahan warga yang berdekatan dengan lokasi pasar yang terbakar.

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Pihak kepolisian sendiri masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran besar pertama di Kota Medan di awal 2011 ini. Sedangkan kerugian yang terjadi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Sementara itu, belum ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya saja, seorang pedagang perempuan setengah baya dilaporkan pingsan karena terlalu banyak terhirup asap kebakaraan, saat berusaha menyelamatkan barang dagangannya.

Pagi ini, sejumlah pedagang di Pasar Brayan terlihat berada di sekitar lokasi kebakaran sembari memilah barang-barang dagangan mereka yang masih diselamatkan. (lsi)


------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Wali Kota Medan Kunjungi Lokasi Kebakaran Brayan

Senin, 17 Januari 2011

Bencana Banjir: Banjir Bandang Ribuan Warga Mengungsi


KUPANG, KOMPAS.com - Ribuan warga Waibalun, Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak Minggu malam mengungsi ke tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya akibat banjir melanda perkampungan itu.

Tidak ada korban jiwa, tetapi beberapa rumah warga ikut hanyut terbawa banjir yang muncul dari lereng Gunung Mandiri menyusul hujan deras dan angin kencang yang berlangsung selama hampir dua pekan ini. "Sampai tadi malam pukul 12.00 wita, baru tercatat 150 kepala keluarga atau 737 warga yang mengungsi, tetapi pagi ini sudah bertambah hingga mencapai lebih dari seribu orang yang mengungsi," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi NTT, Piter Manuk, Senin (17/1/2011).

Jumlah tersebut kemungkinan masih terus bertambah karena hujan terus mengguyur wilayah itu sehingga membuat warga semakin panik dan meninggalkan rumah mereka.

Piter Manuk menambahkan, kepanikan warga itu dipicu oleh datangnya banjir yang dianggap tidak wajar karena tidak ada anak sungai yang melewati pemukiman penduduk dan baru pertama kali terjadi dalam sejarah bencana di Flores Timur.

Bencana banjir di Larantuka memang terjadi hampir setiap tahun tetapi biasanya meluap dari sungai kecil dari gunung menuju laut yang terletak berada di tengah Kota Larantuka, sekitar Istana Raja Larantuka.

Mengenai bantuan, dia mengatakan bantuan tanggap darurat sudah dikirim ke lokasi seperti terpal, tikar dan makanan siap saji.

Di samping itu, kendaraan dapur umum telah dikerahkan ke tempat penampungan yang lebih banyak dihuni warga untuk membantu mereka yang kesulitan makanan.

"Petugas kita sudah siap di lapangan. Sekarang mereka sedang menyiapkan dapur umum. Kalau masih diperlukan, kami akan datangkan dari kabupaten tetangga seperti Sikka, Maumere dan Lembata," katanya.

Piter Manuk juga meminta daerah untuk segera memberikan laporan tentang setiap kejadian di daerah agar Pemerintah Provinsi NTT bisa menyiapkan langkah-langkah penanganan.


--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

READ MORE - Bencana Banjir: Banjir Bandang Ribuan Warga Mengungsi

Senin, 10 Januari 2011

Pesawat di Iran Jatuh, 71 Tewas 35 Selamat


Pilot Boeing 727 itu melaporkan kerusakan teknis dan terpaksa melakukan pendaratan darurat.

VIVAnews - Sebuah pesawat komersil di Iran yang membawa 106 penumpang dan awak hancur setelah mendarat darurat. Sebanyak 71 orang tewas, 35 lainnya selamat.

Demikian menurut kantor berita Iran, Mehr, seperti dilansir Associated Press. Kecelakaan itu terjadi di kota Orumiyeh, Minggu 9 Januari 2011 waktu setempat.

Menurut petugas bandara Orumiyeh, pilot pesawat tipe Boeing 727 itu melaporkan kerusakan teknis dan terpaksa melakukan pendaratan darurat. Pesawat hilang dari radar menara pengawas bandara setelah berupaya mendarat untuk kali kedua.

Pesawat itu melayani rute dari Ibukota Teheran menuju Orumiyeh, yang merupakan ibukota provinsi Azerbaijan Barat. Aparat berwenang masih menyelidiki penyebab kecelakaan di tengah cuaca bersalju.

Menurut pengurus lembaga bantuan Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran, Mahmoud Mozaffar, pesawat hancur namun tidak ada ledakan atau kebakaran.

Sementara itu, pejabat Azerbaijan Barat kepada stasiun Press TV mengungkapkan bahwa 71 penumpang dan awak pesawat tewas. Namun sebanyak 35 orang, termasuk dua awak pesawat, selamat dari kecelakaan itu. Bahkan, ada beberapa diantara mereka hanya luka ringan dan mampu berjalan menjauh dari lokasi kecelakaan untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Iran punya catatan buruk kecelakaan pesawat terbang. Pesawat udara komersil di negara itu rata-rata sudah berumur dan perawatannya tidak memenuhi standar. Sebagian besar armada milik IranAir, yaitu Boeing dan Airbus, rata-rata sudah berusia lebih dari 30 tahun.

Embargo dari AS dan Eropa, sebagai produsen Boeing dan Airbus, menyebabkan pengelola maskapai sulit meremajakan armada pesawat dan melakukan perawatan yang sesuai standar. Embargo ini terkait dengan krisis politik antara Iran dengan negara-negara Barat. (sj)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Pesawat di Iran Jatuh, 71 Tewas 35 Selamat

Aliran Kali Putih Bergeser Masuk Perkampungan

Jalur Yogyakarta-Magelang putus di KM 23 akibat banjir lahar dingin.

VIVAnews
- Banjir lahar dingin yang terjadi di Kali Putih menyebabkan aliran sungai bergeser sekitar 500 meter ke arah timur. Sedangkan aliran sungai sebelumnya saat ini dipenuhi dengan timbunan material seperti pasir dan batu besar.
Material itu menyumbat aliran di bawah jembatan Kali Putih yanbg terletak di Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Magelang.

Berdasarkan pantauan VIVAnews di lapangan, Senin 10 Januari 2011, luapan banjir lahar dingin terlihat menutupi badan jalan Yogyakarta-Magelang KM 23 sepanjang 700 meter dengan ketinggian luapan material sekitar 1,5 meter. Selain itu, terlihat beberapa rumah milik warga yang tinggal menyisakan atap sebab bangunan rumah tersebut tertimbun material.

Menurut salah seorang warga setempat, Hardani bergesernya aliran sungai ke arah timur sekitar 500 meter terjadi saat banjir lahar dingin meluap semalam. "Menurut cerita orang-orang aliran sungai yang saat ini bergeser ke arah timur ini merupakan alur aliran sungai yang lama," kata Hardani.

Dengan bergesernya aliran sungai ke arah permukiman penduduk menyebabkan sejumlah rumah diterjang aliran banjir lahar dingin. Selain itu, aliran banjir ini juga melalui perkampungan warga Dusun Gempol, Desa Jumoyo.

Hingga saat ini luapan material banjir lahar dingin masih menutup badan jalan penghubung Yogyakarta-Magelang KM 23. Sementara itu, sejumlah kendaraan angkutan truk besar tertahan di Muntilan. (sj).

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Aliran Kali Putih Bergeser Masuk Perkampungan

UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU

KEPADA YTH.:
PEMANGKU ALAM DAN ADAT MELANESIA DI WEST PAPUA, SERTA PEMANGKU ALAM DAN ADAT DI SELURUH DUNIA DIMANAPUN BERADA.

KAMI DARI GENERASI PENERUS BARISAN ALAM DAN ADAT MENGUCAPKAN KEPADA KHALAYAK PEMANGKU.

SELAMAT MEMASUKI TAHUN BARU 1 JANUARI 2011

SEMOGA KAMI BELUM DIBASMI OLEH DUNIA MODERNISASI.
READ MORE - UCAPAN SELAMAT TAHUN BARU