Kamis, 24 Mei 2012

PBB Mulai Buka Mata Soal Papua

Socratez: Dalam Sidang HAM PBB, Hampir 70 Negara Nyatakan Prihatin


MoyangNews:-JAYAPURA - Kekerasan Negara dan kejahatan kemanusiaan serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia dan juga lebih khusus di Tanah Papua, mulai membuka mata dunia internasional. Hal itu terbukti dalam Sidang HAM PBB hari ini Rabu (23/5) kemarin), di Genewa, Swiss, hampir 70 Negara menyatakan keprihatinan kekerasan Negara dan kejahatan kemanusiaan serta pelanggaran HAM di Indonesia, lebih khusus di Tanah Papua.

Pendeta, Z. S. D. Yoman
Adanya keprihatinan dunia internasional tersebut seperti diungkapkan Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua, Socratez Sofyan Yoman melalui jaringan mereka, baik yang ada di Jakarta maupun dari luar negeri. “Berita ini kami akses melalui jaringan kami yang terpercaya,”jelasnya saat dihubungi Bintang Papua, semalam Rabu (23/5).

Menurut Tokoh Agama yang terkenal vocal ini, Pemerintah Amerika Serikat, Pemerintah Jepang, Pemerintah Denmark, dan Pemerintah Jerman,meminta kepada Pemerintah Indonesia membuka akses untuk media Internasional ke Papua. Pemerintah Jerman juga dengan tegas meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk membebaskan Filep Karma dari tahanan politik tanpa syarat. “Termasuk tahanan politik lainnya tanpa terkecuali ikut dibicarakan di sana, seperti Forkorus Cs,”katanya lagi.

Dikatakan, Pemerintah Jerman juga meminta Pemerintah Indonesia tidak menyalahgunakan KUHP 106 dam 110. Dunia Internasional melalui lembaga atau badan dunia PBB mulai membuka hati dan mata untuk melihat penderitaan rakyat Indonesia dan rakyat Papua yang mengalami ketidakadilan dan kekerasan serta kejahatan Negara. Tidak ada alasan Pemerintah Indonesia untuk menutup pintu akses media internasional dan diplomat asing ke Papua. Sekarang sudah waktunya Pemerintah Indonesia meninggalkan atau berhenti beberbagai bentuk rekayasa dan kebohongan-kebohongan tentang persoalan Papua. Sudah saatnya Pemerintah Indonesia dan rakyat Papua untuk duduk berunding dan berdialog dalam semangat kesetaraan untuk mengakhiri kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di Tanah Papua.

“Tekanan Internasional ini juga tidak terlepas dari kegagalan Otonomi Khusus sebagai solusi politik tentang masalah Papua. Amanat Otsus seperti perlindungan (protektion), keberpihakan (affirmative action) dan pemberdayaan (empowering) mengalami kegagalan tolal dan sebaliknya kejahatan dan kekerasan Negara semakin meningkat dan menyengsarakan penduduk asli Papua,” demikian Socratez Sofyan Yoman dalanm Pressreleasenya yang dikirim ke redaksi Bintang Papua. (don/don/l03)

------------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Dewan Allah, Alam dan Adat 

READ MORE - PBB Mulai Buka Mata Soal Papua

Gubernur PNG Mr Powes Parkop mendesak Indonesia untuk mengakui hak-hak dasar orang Papua.


Mr. Powes Parkop
Gubernur Papua New Guinea di Distrik Ibu Kota Nasional mengatakan tekanan harus dibawa untuk menanggung pada Indonesia untuk menangani masalah West Papua.

Seorang advokat senior, Powes Parkop mengatakan isu West Papua tetap merupakan hambatan bagi hubungan baik antara Indonesia dan masyarakat kepulauan Pasifik.

Dia mengatakan jika Partai Sosial Demokrat adalah bagian dari pemerintahan berikutnya setelah pemilihan bulan Juni, dia akan mendorong pengakuan hak untuk menentukan nasib sendiri orang West Papua.

Tuan Powes Parkop mengatakan Indonesia harus memungkinkan latihan yang tepat bahwa hak untuk melanjutkan.

"Kami memiliki rencana untuk bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk memberikan jaminan dan, jika Anda suka, keamanan investasi mereka dan sebagainya, jika West Papua harus memilih untuk menjadi bangsa Merdeka. Kami ingin melihat lebih banyak integrasi politik dan ekonomi antara Papua Nugini, West Papua dan Indonesia. "


Mr. Powes Parkop


Berita Konten © Radio
New Seland Internasional
PO Box 123, Wellington, Selandia Baru
Sumber: http://www.rnzi.com/pages/news.php?op=read&id=68373


------------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Dewan Allah, Alam dan Adat 


READ MORE - Gubernur PNG Mr Powes Parkop mendesak Indonesia untuk mengakui hak-hak dasar orang Papua.

Senin, 21 Mei 2012

Pagi Ini Gerhana Matahari Tampak di Kalimantan Berlanjut ke Papua


Moyang Melanesia News: Detik.com. Jakarta, Fenomena gerhana matahari akan terjadi pada pagi ini, Senin (21/5/2012). Bermula dari wilayah Jepang dan diakhiri di wilayah Amerika Serikat, Indonesia juga akan disambangi oleh fenomena yang setidaknya terjadi selama dua kali dalam setahun ini.
Gerhana Matahari






Fenomena ini terjadi ketika bulan berada di posisi terjauh dari bumi, berada di antara matahari dan bumi, dan juga posisi bulan sejajar dengan matahari. Karena ukuran bulan lebih kecil dari matahari, maka ada sebagian cahaya matahari menuju bumi yang tertutup oleh bulan dengan bagian tengah yang gelap dan tepi yang cemerlang. Fenomena ini terkenal dengan nama gerhana cincin yang akan terjadi pagi ini.

Namun, menurut Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Thomas Djamaluddin, Indonesia hanya terkena fenomena gerhana sebagian, yang artinya kondisi pencahayaan di wilayah tersebut tidak akan terlalu gelap.

"Mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Termasuk gerhana sebagian, sehingga nanti suasana siangnya tidak terlalu gelap. Kebetulan wilayah Indonesia di bagian tepi dari jalur gerhana," ujar Thomas saat dihubungi detikcom, Minggu (20/5/2012) malam.

Namun fenomena ini hanya akan berlangsung dalam waktu yang singkat sejak pukul 06.30 WIT dan terjadi sekitar 5 menit.

"Untuk Kalimantan hanya bisa melihat bagian terakhir terjadinya gerhana, sedangkan Sulawesi saat di tengah dan akhir gerhana. Maluku hingga Papua kemungkinan bisa melihat dari awal sampai akhir," tambah Thomas.

------------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Dewan Alah, Alam dan Adat


READ MORE - Pagi Ini Gerhana Matahari Tampak di Kalimantan Berlanjut ke Papua

Jumat, 11 Mei 2012

MASYARAKAT ADAT KOTEKA PAPUA MENOLAK KLEIM NKRI DI TANAH PAPUA

- ( Kleim Indonesia Papua Bagian Dari NKRI Semata-mata Karena PEPERA Sudah Final )

SURAT TERBUKA UNTUK HIMBAUAN UMUM
Kepada:
1. Almarhum Presiden RI ke I, Ir. Soekarno
2. Kepala pemangku Adat Tanah Jawa Sri Sultan Hameng Kubuwono X
3. Pemangku adat Tanah Sumatra
4. Pemangku Adat Tanah Borneo
5 . Pemangku Adat Tanah Sulawesi
6. Presiden RI, Dr. Bambang Yudoyono
7. LMA dan Kepalasuku di Tanah Papua
8. Masyarakat Adat Papua Melanesia dan Melayu Indonesia
READ MORE - MASYARAKAT ADAT KOTEKA PAPUA MENOLAK KLEIM NKRI DI TANAH PAPUA

Kebakaran di Waena, 1 Tewas Terpanggang

Kebakaran di Waena, 1  Tewas Terpanggang

Moyang News: - JAYAPURA—Tempat  tambal  ban  milik   Usman  di sekitar Expo, Waena, terbakar Kamis (10/5) sekitar  pukul 19.40 WIT. Akibta musibah kebakaran ini seorang  anak pemilik rumah bernama   Dwi  (17)   tewas terpanggang api.

Halil,  seorang  tetangga yang  ditemui Bintang Papua  di  Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) mengatakan,  kebakaran  ini disebabkan  kompor  meledak. Saat  itu  penghuninya  hendak  memindahkan  bensin yang   disimpan  tak jauh  dari  kompor seketika  itu meledak sekaligus   api  berkobar melalap  seluruh
READ MORE - Kebakaran di Waena, 1 Tewas Terpanggang