Senin, 26 Agustus 2013

ANIVERSARIU LORON FALINTIL BA DALA 38 DIA 20 AGUSTU TINAN 2013

FALINTIL BA DALA 38 DIA 20 AGUSTU TINAN 2013
MoyangMelanesiaNews- Loron ohin loron historia ba ita nia Asuwain FALINTIL nudar liman kroat povo Maubere hodi hamrik Tuba Rai Metin kontra invazaun Indonesia iha durante tinan 24 hamutuk ho povo maubere tomak durante reziste iha rai doben ida ne’e to’o ikus liberta duni ita nia Patria. Parabens no Vida naruk ba Ita nia Asuwain Falintil, liman kroat Povo Maubere….. Hakfulak no haksolok ba Ita nia Asuwain FALINTIL no Veteranus Funu nain sira hotu. Parabens……. Parabens.......Parabens.
READ MORE - ANIVERSARIU LORON FALINTIL BA DALA 38 DIA 20 AGUSTU TINAN 2013

Jumat, 09 Agustus 2013

Rentetan peristiwa berdarah kembali terjadi lagi di Wamena West Papua.


Almarhum. Irinus Yanengga


Hari ini tanggal 08 Agustus 2013, jam/pukul 14.30 WWP (Waktu West Papua) telah terjadi peristiwa berdarah yang sangat mengenaskan. Rentetan penembankan dan pembunuhan yang terjadi selama ini tidak terlepas dari scenario pusat guna untuk menghilangkan orang asli Papua, setelah kami menelusuri atas penembakan yang terjadi semua sepakat dan garis bawahi bahwa yang melakukan adalah Polisi Republik Indonesia yang bertugas di Kapolres Jayawijaya.

Kronologis yang terjadi setelah ditelusuri.

Wamena, pukul 14.30 WWP (Waktu West Papua) telah terjadi penembakan terhadap salah satu Pemuda asal Suku Lanny, sub Suku Lanny Barat, kampung Maki, Klen/Marga Yanengga-Kogoya. 

Menurut informasi yang kami peroleh dari lapangan bahwa penembakan tersebut terjadi berawal Alm. (Irinus Yanengga) berjalan kaki dari arah utara kota wamena menuju ke selatan kota wamena (kea rah pasar missi), tiba-tiba terjadi penembakan terhadap alm. Irinus Yanengga. Menurut saksi mata di tempat penembakan bahwa alm. Irinus Yanengga di tembak langsung oleh anggota Polres Jayawijaya, peristiwa penembakan ini terjadi tepat di depan sebuah internet yaitu Papua.com, jln Ahmad Yani jaraknya 500 meter dari Kantor Polres Jayawijaya. 

Pihak aparat kepolisian membenarkan atas peristiwa penembakan ini. Menurut keterangan kepolisian bahwa alm. Irinus Yanengga telah ditembak karena alm meneriakan yel-yel Papua Merdeka, sebab alm dalam kondisi stengah waras (Gila), alasan kedua karena alm telah minum-minuman keras (Keadaan beralkohol/Miras) oleh sebab itu aparat kepolisian Jayawijaya melakukan penembakan terhadap alm.

Data yang kami peroleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Wamena (RSUD-W) bahwa sasaran tembakan pertama di testa dan tembakan kedua terkena di perus bagian kiri. Setelah peristiwa tersebut korban jatuh di tempat kejadian perkara dan pihak aparat langsung mengamankan mayat almarhum ke RSUD Wamena guna melakukan penanganan medis (otopsi).            

Aparat mengklaim bahwa kami (aparat) dengan terpaksa melakukan penembakan terhadap almarhum karena meneriakan Papua Merdeka, teriakan Papua Merdeka diakibatkan karena yang bersangkutan telah jadi Gila dan atau beralkohol.

Setelah kami menelusuri dan meminta keterangan dari pihak keluarga alm menjelaskan bahwa alm. Irinus Yanengga memang kurang waras (Gila) namun bukan beralkohol, bukan juga meneriakan Papua Merdeka. Alm baru tiba dari kampung, alm berkehendak untuk mengunjungi keluarga yang tinggal di dekat pasar missi. Pihak keluarga almarhum menyatakan bahwa Polisi dengan sengaja melakukan penembakan terhadap alm Irinus Yanengga karena dituduh meneriakan Papua Merdeka setelah itu mengancam orang.

Kesalahan aparat kepolisian adalah melakukan penembakan hanya karena meneriakan Papua Merdeka, Polisi merasa terancam lalu melakukan penembakan dan alm tewas di tempat kejadian. Polisi sudah tahu dan sadar bahwa Alm Irinus Yanengga adalah orang kurang waras (Gila) namun ditembak oleh Polisi menggunakan alat negara, oleh sebab itu pihak keluarga mempertanyakan Profesionalisme aparat Polisi yang bertugas di Polres Jayawijaya.

Kini pihak keluarga sedang melakukan hayatan (Acara Duka) di kediaman Klen/Marga keluarga besar Yanengga-Kogoya di lokasi Maplima dekat pasar missi, Wamena Jayawijaya West Papua. 

Kepada seluruh komunitas internasional yang bersepakat Anti Kekerasan terhadap kemanusiaan bahwa peristiwa ini murni yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Polres Jayawijaya, Wamena West Papua. Kesalahan yang paling fatal dan memalukan lagi adalah aparat kepolisian telah dan atau sengaja menggunakan alat negara secara sewenang-wenang berakibat pada terjadinya pembunuhan hak hidup setiap individu untuk berkembang sebagaimana manusia hidup.  

Sampaikan kepada seluruh solidaritas internasional bahwa di West Papua banyak terjadi pembunuhan secara kilat, berencana dan terorganisir. Oleh sebab itu, kami mohon dukungan advokasi secara internasional yang bersepakan anti “Kekerasan” negara terhadap kemanusiaan. Sekecil dan bentuk apapun dukungan anda atas peristiwa ini.       


Alm. Irinus Yanengga, asal suku, Lanny, Sub-Suku, Lanny Barat, Kampung Maki, Kab. Lani Jaya, Wamena West Papua


Alm. Irinus Yanengga, dalam keadaan berlumuran tanah karena baru turun dari kampungnya Maki.
   
READ MORE - Rentetan peristiwa berdarah kembali terjadi lagi di Wamena West Papua.