Moyang Melanesia-PMNews: Faktor Penyebabnya NIAT JAHAT ANDA, bukan Alam Papua.
Helikopter Airfast jenis M 18 milik PT Freeport Indonesia |
bukan kerusakan mesin.
Kepala Bagian Operasional Polres Mimika, Kompol Albertus Andreana, SIK via ponselnya, Rabu (10/10) malam.
Dia menjelaskan, saat terjadi kecelakaan cuaca disekitar lokasi
tengah dikeliling kabut, sehingga memperpendek jarak pandang pilot saat
hendak melakukan landing di landasan Helipad yang berjarak 30 meter
dari posisi jatuh.
Kata dia, ketika terjadi musibah cuaca tengah kabut padahal helikopter tersebut berada pada posisi landasan Halipad, sehingga terbang rendah. Namun, pilot kaget Helikopter masih berada dibawah bukit, sehingga helikopter tersebut jatuh dari ketinggian 10 meter. Sedangkan posisi jarak landasan sekitar 30 meter.
Namun demikian, lanjutnya, pihaknya hingga kini belum menerima
laporan lebih lanjut terkait kondisi dan keberadaan helikopter naas
tersebut.
”Saya belum menerima laporan lanjutan, apakah Helikopter ini sudah
diangkat dari lokasi atau belum, apalagi peristiwa ini tidak menjadi
sorotan pihak perusahaan, karena seluruh penumpang dalam keadaan
selamat,” ujarnya. Sebagaimana diwartakan, Helicopter Airfast jenis M
18 milik PT Freeport Indonesia di Perbukitan Tembagapura, Kabupaten
Mimika, Papua, Selasa (9/10) sekitar pukul 07.20 WIT. Tapi, Pilot Mr.
Igor, Co Pilot Mr. Vladimir dan Engginner Victor. Semuanya warga
negara Rusia, penumpang 26 orang karyawan selamat serta kondisi
Helikopter masih dalam keadaan utuh dan tak terbakar, sementara masih
dilakukan evakuasi penumpang dan awak Helicopter ke Rumah Sakit
Tembagapura. (mdc/don/l03).
---------------------------------------------------
"OPERASI SANDI "AWAS"Pemangku Dewan Allah, Alam, dan Adat
...........................................................................
Sumber: http://papuapost.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar