Minggu, 25 Juli 2010

Prihatin Perubahan Iklim dengan Kartu Pos


20 Persen dari total emisi gas yang terbuang ke atmosfir bumi berasal dari negara maju.

VIVAnews - Cuaca di Indonesia, khususnya di Jakarta, yang semakin panas dan terkadang tidak menentu seringkali membuat sebagain orang kesal. Tidak ada salahnya anda mencoba membuat pemimpin negara-negara maju untuk ikut tahu mengenai perubahan iklim yang sudah mengglobal ini.

Tiga organisasi pemerhatin lingkungan yaitu Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Institur for Essential Service Reform (IESR), dan CSF memberikan wahana bagi masyarakat Indonesia yang ingin menyuarakan aspirasi mengenai keprihatinan atas kondisi cuaca yang semakin panas melalui kampanye Dukung Suara Keadilan Iklim kepada Pemimpin Dunia.

"Hari ini kami luncurkan kartu pos berisi seruan keadilan iklim dan akan kami sampaikan pada pemimpin dunia yang berasal dari negara-negara maju itu," kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa dalam Konperensi Pers di Jakarta, Minggu 25 Juli 2010.

Menurut Fabby, masyarakat dari negara-negara berkembang selama ini diperlakukan secara tidak adil oleh negara-negara maju yang umumnya merupakan penghasil emisi karbon terbesar di dunia.

IESR mencatat, sekitar 20 persen dari total emisi gas yang terbuang ke atmosfir bumi berasal dari negara maju. Amerika Serikat dan China sampai saat ini masih menjadi negara dengan produksi emisi terbesar di dunia.

Pada bagian lain, negara-negara berkembang yang terus berupaya mengurangi produksi emisi gas rumah kaca (GRK) tidak bisa mengimplementasikan aksinya tersebut karena terbentur pada masalah pendanaan.

"Apalagi Indonesia yang harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk menanggulangi kebakaran hutan," kata Fabby seraya mengatakan 12 dari 15 tahun terakhir, warga bumi harus merasakan cuaca panas dari biasanya.

Ketiga lembaga pemerhati lingkungan tersebut berharap dengan banyaknya kartu pos berisi tuntutan keadilan iklim tersebut akan menggugah pemimpin negara maju untuk melaksanakan komitmennya mengurangi efek GRK.

"Kami berharap kalau masyarakat mengirimkan kartu pos ini dengan pesan yang jelas, akan kami kirimkan ke kedutaan besar negara asing yang ada di Indonesia," kata Fabby.

Aksi kartu pos kampanye keadilan iklim tersebut diharapkan bisa menjadi aksi global yang juga dilakukan oleh masyarakat di negara-negara penghuni planet bumi ini.

IESR, CSF, dan walhi menargetkan jumlah kartu pos yang masuk bakal bisa menembus angka 5000 surat. Aksi ini sendiri akan dilakukan terhitung hari ini sampai pelaksanaan konvensi perubahan iklim dunia di Mexico.

Dia menambahkan, sampai saat ini pihaknya tidak melihat adanya komitmen yang tegas dari pemimpin negara di dunia untuk menurunkan emisi GRK.

"Kami akan menuntut negara-negara maju menurunkan minimal 40 persen emisi GRK pada tahun 2020 dan 80 persen pada tahun 2050," ujar Fabby.

Selain itu negara maju juga dituntut menyediakan dana dan teknologi untuk membantu negara-negara berkembang melakukan upaya mengurangi emisi GRK.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Prihatin Perubahan Iklim dengan Kartu Pos

Gas Meledak di Tanjung Duren, 10 Orang Luka


Jakarta - Ledakan gas kembali terjadi. Kali ini, 10 orang menjadi korban ledakan dan harus dirawat di RS Sumber Waras.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren, Iptu Johari Bule, peristiwa ini terjadi Minggu dini hari pukul 03.40 WIB di Mandalika 1, Tanjung Duren, Rt 06/06, Tanjung Duren Selatan. "Iya benar, tadi pagi pukul 03.40 WIB," ujar Johari kepada detikcom.

Dokter jaga di RS Sumber Waras, Diah, juga mengkonfirmasi hal serupa. Menurut Diah, ada 10 orang yang sedang dirawat intensif karena mengalami luka bakar. "Mereka ada 10. Tiga perempuan, tujuh laki-laki, sedang dirawat di emergency. Mereka kena luka bakar," tambahnya. (mad/fay)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Gas Meledak di Tanjung Duren, 10 Orang Luka

Toko Plastik di Kosambi Terbakar; 4 Lantai Habis Dilalap Api


Kebakaran yang melanda Toko Yungkui di kawasan Kosambi, Sabtu (24/7/2010), keseluruhan melalap 4 dari 5 lantai bangunan yakni dari lantai 2 hingga 5. Sementara lantai 1 selamat dari kejadian kebakaran.



------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Toko Plastik di Kosambi Terbakar; 4 Lantai Habis Dilalap Api

Penampungan Bensin Terbakar


Liputan6.com, Ambon: Pangkalan bensin sekaligus tempat penampungan bensin di sebuah kios di kawasan OSM, Kota Ambon, Maluku, Sabtu (24/7) sekitar pukul 23.00 WIT, meledak serta terbakar. Sedikitnya tiga unit mobil pemadam kebakaran di kerahkan untuk memadamkan api.

Petugas pemadam kebakaran maupun warga yang berusaha memadamkan api sempat berlarian saat tong berisi bensin meledak sehingga membuat api kian membesar dan merembet ke penampungan bensin lainnya. Tiga jam kemudian si jago merah bisa dipadamkan setelah warga menggunakan pasir basah untuk memadamkan api.

Diduga, kebakaran dipicu dari puntung api rokok karena lokasi kios dan penampungan bensin ini berada tepat di pinggir jalan. Saat ini, polisi masih meminta keterangan warga terkait kebakaran itu.(BOG)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Penampungan Bensin Terbakar

Tabung Gas Meledak di Tambora


Liputan6.com, Jakarta: Ledakan tabung gas elpiji kembali terjadi. Kali ini di pemukiman padat Jalan Janis RT 08/RW 09 di Kelurahan Kojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Ahad (25/7). Akibatnya, kebakaran melanda kawasan tersebut.

Informasi dari TMC Polda Metro Jaya menyebutkan, api berkobar sejak pagi hari. Sedikitnya 20 unit mobil pemadam kebakaran dari Jakbar dikerahkan. Belum diketahui penyebab maupun korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Polisi hingga saat ini masih menyelidiki di lokasi kejadian.

Kawasan padat penduduk kerap terbakar. Awal Juli, sejumlah rumah dan toko juga terbakar. Sedikitnya, 35 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran [baca: Si Jago Merah Mengamuk di Tambora](ULF)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Tabung Gas Meledak di Tambora

Gempa 5,3 SR Landa Poso


Liputan6.com, Poso: Gempa bumi berkekuatan 5,3 skala Richter terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, Ahad (25/7). Gempa yang terjadi pukul 06.51 WIB itu memiliki kedalaman 25 kilometer.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa terjadi di 23 kilometer barat laut Poso atau 90 kilometer tenggara Palu. Namun, gempa tidak berpotensi tsunami. Belum ada laporan korban dalam musibah tersebut.

Sehari sebelumnya, gempa 6,0 SR terjadi di Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatra Utara. Gempa tersebut merusak sejumlah rumah dan bangunan [baca: Gempa 6,0 SR Landa Panyabungan Sumut].(ULF)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Gempa 5,3 SR Landa Poso

Hujan Lebat, Enam Orang Tewas


Liputan.com, New Delhi: Musim monsoon barat daya mulai aktif di Bihar, India utara yang menewaskan tiga anak-anak karena tenggelam dalam banjir bandang. Hujan lebat ini juga terjadi di Gujarat, Orissa, Haryana, Konkan, Goa dan Pusat Kota Maharashtra, Sabtu (24/7).

Jalan tol antara Bijnor, Delhi dan Meerut tenggelam dengan kedalaman air dua-setengah meter dan membuat arus lalu lintas mati. Ketinggian air di beberapa sungai juga melebihi batas normal, termasuk Sungai Malan yang membanjiri jalan raya. Hujan tak henti-henti ini juga menewaskan tiga orang di Uttar Pradesh.

Di Kota Rajasthan juga terjadi kemacetan lalu-lintas dan jalur kereta api, tepatnya di Distrik Barmer, sehingga Thar Express mingguan ditunda, sementara dua kereta lokal dibatalkan. Thar Express hanya beroperasi antara India dan Pakistan. Hujan lebat ini juga menghancurkan beberapa hektare lahan pertanian yang disebabkan banjir di Bengal Barat.

Menurut sumber di pemerintah negara bagian, makanan dan bantuan sedang didistribusikan untuk penduduk di Bengal Barat. Mereka yang di bawah garis kemiskinan telah dijanjikan bantuan tambahan keuangan oleh pemerintah negara bagian. (Xinhua/ADO)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Hujan Lebat, Enam Orang Tewas