Selasa, 27 Juli 2010

Cuaca Buruk, Ratusan Tewas Selama Juni 2010


Liputan6.com, Jakarta: Cuaca buruk menghantui Indonesia dan beberapa negara lain selama beberapa bulan terakhir. Ini terjadi akibat penyimpangan musim kemarau yang terjadi baru-baru ini.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, penyimpangan musim kemarau membuat hujan lebat terjadi di sejumlah negara selama Juni 2010. Tak hanya mendatangkan hujan, cuaca buruk juga menelan korban jiwa yang tidak sedikit. Di Prancis bagian selatan misalnya. Di sana, selama Juni ada 15 orang yang tewas dan 12 hilang akibat cuaca buruk. Dua hari kemudian, 46 orang tewas dan 600 rumah terendam di Mumbai, India.

Masih di tanggal 17 Juni, 25 tewas di Yangoon, Myanmar. Sedangkan di Victoria, Australia, sedikitnya 100 rumah rusak akibat cuaca buruk. Bahkan, Singapura yang tak pernah mengalami banjir, juga terendam akibat dampak dari cuaca yang tak menentu [baca: Dampak Badai, Singapura Banjir]

Paling banyak tewas di Bangladesh bagian selatan pada 17 Juni. Di sana, sedikitnya ada 17 orang yang meninggal dunia. Di saat yang sama, 28 kota di Cina terendam banjir dengan kerugian yang tidak sedikit [baca: Banjir dan Longsor Masih Ancam Cina]

Sementara di Indonesia, potensi hujan diprediksi dengan intensitas sedang sampai lebat masih akan terjadi hingga pertengahan Juli 2010. Soalnya, kecenderungan musim kemarau 2010 lebih pendek dibanding normalnya. Untuk itu, masyarakat diimbau berhati-hati dalam menyikapi perubahan cuaca tersebut.(ULF)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Cuaca Buruk, Ratusan Tewas Selama Juni 2010

Terhempas Gelombang, Tongkang Batu Bara Terdampar

Liputan6.com, Pandeglang: Cuaca buruk dan gelombang laut yang besar di perairan Labuan, Banten, Selasa (27/7) telah menghantam tiga tongkang yang memuat ribuan ton batubara hingga terdampar.

Evakuasi kapal dengan mengerahkan dua kapal tugboat gagal dilakukan karena gelombang laut yang masih tinggi. Proses evakuasi ketiga tongkang maupun pasokan batubara asal Kalimantan pun untuk sementara dihentikan karena cuaca buruk.

Cuaca buruk yang melanda pesisir Pandeglang sejak Selasa malam lalu juga membuat ratusan nelayan di perairan Labuan tidak berani melaut. Sejumlah nelayan yang nekat melaut di tengah cuaca buruk, akhirnya kembali pulang tanpa hasil tangkapan ikan. Sejumlah nelayan bahkan sempat kesulitan ketika akan memasuki bagian muara dan pesisir pantai untuk berlindung dari hempasan gelombang.(AYB)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Terhempas Gelombang, Tongkang Batu Bara Terdampar

Garuda Terhadang Cuaca Buruk


MAKASSAR, KOMPAS.com — Humas PT Garuda Indonesia, Pujobroto, mengatakan, pesawat GA 655 yang semestinya berangkat pukul 12.00 Wita, Selasa (27/7/2010), dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, menuju Jakarta terhadang cuaca buruk di Timika, Papua.

Saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 14.00 Wita, starter engine pesawat terganggu sehingga gagal berangkat menuju Jakarta. Sementara itu, penerbangan lainnya, yakni GA 605, yang sedianya berangkat ke Jakarta pukul 15.00 Wita, mengalami gangguan pada sistem hidrolik.

Menurut Pujobroto, untuk mengatasi hal itu, 40 penumpang telah diberangkatkan ke Jakarta dengan pesawat GA 333 tujuan Surabaya pada pukul 20.00 Wita. Adapun para penumpang GA 655 dan GA 605 lainnya akan diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat Boeing 737-800 NG yang rencananya tiba di Makassar pukul 22.50 Wita.

"PT Garuda Indonesia minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Pergantian pesawat dilakukan atas pertimbangan mengutamakan aspek keselamatan penumpang," tutur Pujobroto.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Garuda Terhadang Cuaca Buruk

Permukiman Padat di Kemayoran Terbakar


Liputan6.com, Jakarta: Kebakaran kembali terjadi di kawasan permukiman padat penduduk di Ibu Kota, tepatnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/7) siang. Kobaran api dengan cepat membesar dan merembet dari rumah ke rumah yang lainnya. Kepanikan warga pun terlihat saat api mulai menghanguskan belasan rumah. Satu orang warga dikabarkan hilang dalam kebakaran ini dan sampai saat ini belum diketahui nasibnya.

Sementara api yang berkobar baru dapat dikuasai sekitar satu jam kemudian setelah petugas mengerahkan 26 unit mobil pemadam kebakaran. Polisi yang berada di lokasi juga langsung melakukan penyelidikan. Dari keterangan warga, kebakaran diduga berasal dari ledakan tabung gas dari rumah salah satu warga. Tetapi keterangan itu belum dapat dibuktikan.(ADO)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Permukiman Padat di Kemayoran Terbakar

Asrama Polisi Kemayoran Terbakar


Liputan6.com, Jakarta: Kebakaran hebat melanda Asrama Polisi Kemayoran, Jalan Raya Kran V, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (26/7) sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut Sulasto, petugas piket pemadam kebakaran Jakpus.

"Belum diketahui (api) dari mana asalnya, namun sementara diduga karena hubungan pendek arus listrik," kata Sulastro. "Tim pemadam sedang berusaha melokalisir kobaran api." Sulasto menambahkan, kobaran api sulit dipadamkan akibat kencangnya tiupan angin. "Sampai saat ini, belum ada kepastian kalau api sudah padam," ucap Sulasto.

Seorang saksi mata mengatakan, sedikitnya 20 rumah di kompleks asrama itu sudah terbakar. "Semua penghuni asrama berusaha memindahkan barang berharga dari rumah yang berada dekat dengan lokasi kebakaran," katanya.(BOG/Ant)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Asrama Polisi Kemayoran Terbakar

Gudang Distributor Kosmetik Terbakar


Liputan6.com, Surabaya: Gudang dan perkantoran milik PT Cempaka Indah Murni, distributor produk kosmetik, di kawasan Bibis, Surabaya, Jawa Timur, ludes dilalap si jago merah, Senin (26/7).
Menurut saksi mata, api mulai terlihat dari lantai dua dan langsung membesar.

Petugas pemadam kebakaran mengerahkan delapan unit mobil kebakaran, untuk menjinakan si jago merah. Para penghuni kantor berusaha mengevakuasi barang-barang dari dalam gudang, untuk meminimalisir jumlah kerugian.

Diperkirakan, jumlah kerugian akibat kebakaran itu mencapai ratusan juta Rupiah. Diduga, kebakaran akibat hubungan arus pendek.(MRQ/SHA)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Gudang Distributor Kosmetik Terbakar

Seminggu, Tiga Kali Tabung Meledak


CILACAP, KOMPAS.com — Seorang warga Desa Mulyadadi RT 01 RW 01, Kecamatan Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Sodikin, mengalami luka bakar di kedua kakinya akibat ledakan gas tabung 3 kilogram. Sodikin bercerita, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (25/7/2010) siang. "Waktu itu tercium bau gas sehingga saya berusaha melepas regulator dari tabung," katanya, Senin ini.

Akan tetapi, saat melepas regulator, tiba-tiba api menyala dari tabung tersebut dan langsung menyambar dan membakar kedua kakinya hingga melepuh. Dia mengaku tidak mengetahui asal api karena saat itu kompor dalam keadaan mati.

"Saya pun segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Majenang untuk mendapat perawatan. Namun, saya memilih rawat jalan saja," katanya. Ledakan gas Pertamina itu diduga akibat buruknya kualitas selang regulator yang digunakan Sodikin sehingga tidak mampu menahan tekanan gas yang keluar dari tabung.

Selang regulator yang tidak berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) itu sobek sekitar lima sentimeter pascaledakan tersebut. Peristiwa ledakan gas Pertamina tabung 3 kilogram itu merupakan ledakan kali ketiga di Kabupaten Cilacap dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.

Ledakan pertama pada Rabu (21/7/2010) di RT 04 RW 10 Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, dengan korban seorang penjual jamu keliling berasal dari Solo bernama Sri Winih (24). Ia mengalami luka bakar. Sementara itu, atap dapur rumah kontrakannya jebol. Ledakan kedua pada Jumat (23/7/2010) di rumah Laman Martowigeno (71), warga RT 03 RW 03 Desa Glempang, Kecamatan Maos. Ledakan ini juga mengakibatkan atap dapurnya jebol.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Seminggu, Tiga Kali Tabung Meledak