Minggu, 11 Juli 2010

Tiga Rumah Hancur Akibat Ledakan di Medan


Sumber ledakan diduga berasal dari kebocoran gas. Ada pula yang mengira ledakan meteorit.

VIVAnews - Tiga rumah warga di Jalan Pukat V, Medan Sumatera Utara (Sumut), Jumat 6 Juni 2010 pagi, hancur akibat ledakan keras.

Dua orang menderita luka dan harus dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Methodist Medan.
Hingga kini belum diketahui penyebab ledakan di rumah milik A Lie, Asiong dan A Yen itu. Namun berdasarkan informasi, ledakan disebabkan gas. Ada juga yang menduga ledakan disebabkan jatuhnya meteor.

Salah satu warga mengaku ada yang melehat cahaya berpendar merah sebelum ledakan terjadi.
Hingga siang ini, Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Kepolisian Daerah Sumut masih melakukan penyelidikan di lokasi ledakan.

Menurut Kepala Kepolisian Kota Percut Sei Tuan, AKP Josua Tampubolon, berdasarkan hasil penyelidikan sementara tim forensik, penyebab kebakaran tersebut berasal dari kebocoran tabung gas. Saat ini, pemilik rumah masih mengumpulkan barang-barang yang masih bisa digunakan. (umi)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"

READ MORE - Tiga Rumah Hancur Akibat Ledakan di Medan

Tabung Elpiji Kembali Telan Korban

11/07/2010 20:14
Liputan6.com, Sumedang: Ledakan tabung gas kembali menelan korban. Kali ini seorang pedagang bakso menderita luka bakar serius akibat terkena ledakan elpiji isi tiga kilogram yang bocor di Sumedang, Jawa Barat. Alhasil, korban yang diketahui bernama Ngasimin tersebut harus dirawat intensif di ruang gawat darurat Rumah Sakit Umum Sumedang, Ahad (11/7).

Peristiwa ini terjadi ketika Ngasimin berada di rumah kontrakannya. Saat menyalakan saklar listrik, tiba-tiba terdengar suara ledakan disertai sambaran api yang membuat Ngasimin terpental. Suara ledakan terdengar hingga radius 200 meter saking kuatnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, ledakan diduga dari tabung gas yang bocor di bagian regulator dan mengumpul di kamar kontrakan karena kurangnya ventilasi. Gas meledak karena dipicu aliran listrik dari saklar yang dinyalakan Ngasimin.(ASW/ANS)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Tabung Elpiji Kembali Telan Korban

Rel di Stasiun Kranji Patah, Kedatangan KA di Jakarta Terlambat


Jakarta - Kedatangan sejumlah Kereta Api (KA) penumpang di Jakarta terlambat sekitar 30 menit hingga 1 jam. Hal itu diakibatkan oleh patahnya rel di dekat Stasiun Kranji, Bekasi, atau tepatnya di Km 24.500.

"Perjalanan KA terganggu karena ada rel yang patah di dekat stasiun Kranji yang diketahui pada pukul 16.50 WIB," kata Kahumas PT KA Daops I, Mateta, kepada detikcom, Minggu (11/7/2010).

Mateta mengatakan, rel yang patah itu berada di jalur yang mengarah ke Jakarta. Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti rusaknya rel tersebut.

"Saya tidak mau menduga-duga sebabnya apa. Ada banyak kemungkinan. Bisa jadi akibat cuaca panas atau yang lain," ujarnya.

Selama menunggu perbaikan, lanjut dia, perjalanan KA yang melintas di Kranji dialihkan menjadi satu jalur. Tak pelak, hal itu menyebabkan antraen KA dari dan ke Jakarta karena harus bergantian melewati satu track.

"Operasional KA tetap jalan. Hanya karena ada pengalihan jalur, maka terjadi keterlambatan. Namun, sekitar pukul 19.00 WIB tadi, keadaan sudah kembali normal," ungkap Mateta.

Salah satu KA yang mengalami keterlambatan adalah KA eksekutif-bisnis Argo Parahyangan. Seorang penumpangnya, Anggia, menuturkan, KA yang ditumpanginya harus tertahan cukup lama di Stasiun Bekasi.

Anggia menambahkan, Argo Parahyangan berangkat pada pukul 14.30 WIB dari Bandung dan seharusnya telah tiba di Jakarta pada pukul 17.30 WIB. Namun, akibat kejadian itu, KA tersebut terlambat masuk Jakarta.

"Tadi beberapa penumpang yang nggak sabar, turun dari kereta dan naik ojek," ucap Anggia kepada detikcom.

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Rel di Stasiun Kranji Patah, Kedatangan KA di Jakarta Terlambat

Kali Ini Tabung Gas Meledak di Bogor


Diduga terjadi kebocoran di selang gas. Saat dinyalakan, api langsung menyambar. Duar!

VIVAnews – Ledakan tabung gas di wilayah Bogor, Jawa Barat, kembali terulang. Kali ini, terjadi di Kampung Wangun, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Akibat ledakan gas tersebut, dua bangunan terbakar dan tiga orang mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya. Ketiga korban luka-luka bakar yang diakibatkan oleh ledakan gas tersebut adalah Atik (48), Upah (10) dan Haerudin (49). Atik adalah ibu dari Upah, sementara Haerudin adalah tetangga mereka.

Ketiganya langsung dibawa ke klinik terdekat dan mendapat pengobatan. Semua korban mengalami luka bakar di bagian kaki.

Akibat peristiwa itu, sang pemilik bernama Husen, suami dari Atik, mengalami kerugian materi sekitar Rp 120 juta.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyebab dari kebakaran di rumah Husen itu karena meledaknya sebuah tabung gas berukuran 3 kilogram. Peristiwa tersebut terjadi Minggu 11 Juli 2010 siang. Akibat ledakan gas itu, api membesar dan membakar sebagian rumah Husen. Beruntung api langsung dipadamkan oleh warga setempat.

Kapolsek Babakan Madang Ajun Komisaris Polisi, Ipik Kusmana, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi akibat selang tabung gas bocor dan kemudian menyambar. "Saat ini kami sudah mengamankan tabung gas tersebut. Kami akan menyelidikinya. Namun untuk sementara ini, kejadian ini merupakan sebuah kecelakaan," katanya.

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Kali Ini Tabung Gas Meledak di Bogor

Korban Ledakan Gas Akhirnya Meninggal

11/07/2010 18:19
Liputan6.com, Tangerang: Seorang dari dua korban ledakan tabung gas di kawasan Perum III, Tangerang, Banten, Ahad (11/7), meninggal dunia. Korban yang diketahui bernama Nursiah, tewas akibat luka bakar serius yang ia derita. Sang anak, Sisil Lunglai, tak kuasa membendung kesedihan ketika mengetahui ibunda tercintanya telah tiada. Sejumlah anggota keluarga dan kerabat Nursiah juga larut dalam duka mendalam.

Nursiah meninggal dunia menyusul ledakan tabung gas 12 kilogram di rumahnya. Saat itu ia bersama sang suami, Sofyan, menjadi korban ledakan. Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Qadr, Tangerang. Karena kondisi luka bakar yang serius, Nursiah kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Kematian Nursiah menambah panjang daftar warga yang menjadi korban ledakan tabung gas. Sejumlah pihak menuding musibah kerap terjadi lantaran tabung dan selang tak memenuhi standar kelayakan. Sebelumnya, korban ledakan elpiji di Curug, Tangerang, yang sempat dirawat di rumah sakit meninggal [baca: Korban Ledakan Elpiji di Curug Akhirnya Meninggal].(ASW/ANS)


-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Korban Ledakan Gas Akhirnya Meninggal

15 Rumah Warga Pademangan Hangus


Saat ini, petugas pemadam kebakaran masih bahu membahu menjinakkan api.

VIVAnews – Hingga pukul 11.15 WIB , jumlah rumah penduduk di Jalan Ampera IV Nomor 11 RT 02/07, Pademangan Barat, Jakarta Utara, yang terbakar sudah mencapai 15 unit.

"Sekarang rumah penduduk masih terbakar,” kata Brigadir Polisi Satu Nuruljaman, petugas radio Polres Metro Jakarta Utara, yang dikutip dari situs Traffic Management Center Polda Metro Jaya, Rabu 23 Juni 2010.

Petugas pemadam kebakaran dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara terlihat masih bahu membahu menjinakkan kobaran si jago merah yang masih menghebat. Sedikitnya 20 armada pemadam kebakaran dikerahkan ke sana.

Kebakaran hebat yang melanda pemukiman padat penduduk ini selain berada di dekat pusat perbelanjaan, juga berada di sekitar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Jalan Budi Mulia.

Sampai berita ini diturunkan, petugas belum mengetahui penyebab kebakaran maupun korban jiwa dalam peristiwa itu.

Kebakaran juga pernah melanda daerah Pademangan, tepatnya di rumah komplek Pademangan 2 gang 30, pada 14 Maret 2010. Selain menghanguskan rumah, kebakaran ini juga menewaskan seorang warga.

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - 15 Rumah Warga Pademangan Hangus

Kebakaran Landa Pemukiman Kalideres


Petugas pemadam kabakaran terhambat kemacetan akibat peninggian Jalan Peta Barat.

VIVAnews - Kebakaran melanda pemukiman penduduk di Jalan Peta Barat, Kelurahan/Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Peristiwa itu terjadi sejak pukul 11.15, hingga berita ini diturunkan, api belum bisa dipadamkan.

Saat ini sudah ada sekitar 11 unit pemadam kebakaran, baik dari Dinas Pemadam Kebaran DKI Jakarta, maupun Jakarta Barat.

Sayangnya, untuk mencapai lokasi, petugas pemadam terhambat kemacetan akibat peninggian jalan yang tengah dilakukan di Jalan Peta Barat. Peninggian ini menyebabkan jalan hanya bisa dilalui satu lajur.

Sementara itu, ratusan orang yang berkerumun di lokasi kebarakan juga menambah kemacetan semakin panjang. Kondisi ini membuat sejumlah pengendara dari Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta memilih memutar arah.

Mengenai penyebab kebakaran, hingga kini belum diketahui penyebabnya. Namun kabar yang beredar, kebarakan disebabkan ledakan tabung gas.(np)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Kebakaran Landa Pemukiman Kalideres

Kamis, 1 Juli 2010 | 16:27 WIB Berkurangnya Es Puncak Jaya


Gambar yang dirilis oleh Papua Project Freeport-McMoRan, memperlihatkan permukaan gletser Puncak Jaya, Indonesia bagian timur. Menurut Lonnie Thompson, salah seorang peneliti gletser dunia, permukaan es yang ada di Puncak Jaya kondisinya sekarat usai mengadakan penelitian selama tiga belas hari bersama penduduk setempat di Puncak Jaya, Rabu (30/6).
Sebelumnya Lonnie memprediksi gletser di Puncak Jaya akan bertahan untuk beberapa dekade tapi menurutnya kini hanya beberapa tahun mendatang. Foto : AP Photo/Papua Project Freeport McMoRan. VIVAnews.

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Kamis, 1 Juli 2010 | 16:27 WIB Berkurangnya Es Puncak Jaya

Tabung Gas Meledak, Pedagang Mi Terluka


Liputan6.com, Tasikmalaya11/07/2010 04:40 : Yohan, warga Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat, terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya dalam kondisi luka bakar di tubuh dan wajahnya. Pasalnya, pedagang mi ayam ini baru saja terkena ledakan yang bersumber dari tabung gas ukuran tiga kilogram miliknya.

Peristiwanya terjadi saat korban tengah sibuk melayani konsumen, Sabtu (10/7). Tiba-tiba saja saat akan memeriksa kompor dan menyalakannya, ketika itu pula api langsung menyambar wajah dan tanganya serta membuat seluruh wajah korban terbakar.

Luka bakar yang dideritanya cukup parah dan hingga kini korban masih belum mengetahui penyebab kejadian pasti terjadinya ledakan. Yang jelas, kasus ini semakin menambah panjang deretan korban ledakan tabung gas ukuran tiga kilogram.(ADO)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Tabung Gas Meledak, Pedagang Mi Terluka

Nezar Patria Seorang ‘Rasul’ di Priok dan Kiamat 2012

Dia tak punya jemaah. Berdakwah lewat blog, kini diburu polisi Tanjung Priok.

DI Facebook, seorang anak muda nekad menyebut dirinya rasul Tuhan. Siapa membacanya mungkin berpikir dia gila. Tetapi bagi Sakti Alexander Sihite, warga Tanjung Priok itu, nubuatnya sebagai rasul kian kuat, justru karena dia ditolak. Bukankah para nabi awalnya kerap dihujat?

Dia menembus jalur maya, dan ribuan orang menjenguk profilnya di Facebook. Di sana, tak ada pujian kecuali caci maki. Pada mulanya dia muncul di sebuah blog, dengan header hijau cerah tertulis: “Sakti A Sihite, Manusia biasa yang dijadikan Tuhan sebagai utusan-Nya”. Ada alamat email, dan nomor telepon genggam. Dia begitu percaya diri.

Mengaku besar dalam tradisi Islam, sang ‘rasul’ menolak tradisi khitan. Dia menegaskan dirinya rasul, bukan nabi. Itu sebabnya dia yakin tak melawan keyakinan Islam bahwa Muhammad adalah nabi terakhir, atau khataman nabiyyin. Selain Qur’an, dia membaca semua kitab suci. Dia menolak sumber lain, termasuk hadith, yang menurutnya “banyak dipalsukan”.

Kritiknya atas tradisi agama seperti sebuah gumam. Tampak Sihite kecewa pada angkara umat beragama. Dia, misalnya, menyebut Allah dengan “Tuhan”, karena tak ingin sengketa soal kata itu hanya memantik perseteruan berdarah antar umat.

Barangkali dia berangkat dengan kekecewaan. Seperti ditulisnya, dia membenci umat yang terbelah karena mazhab, atau perbedaan pikiran. Baginya, Tuhan itu satu, dan dia ingin Zat Maha Kuasa itu menjadi milik semua.

Atau dia juga gusar karena agama, yang harusnya membawa kebahagiaan, justru memberi banyak soal bagi manusia. Di Malaysia, misalnya, segepok kitab Injil ditolak masuk ke negeri itu karena memakai kata “Allah’. Kata itu, ujar penguasa setempat, sudah lebih dulu milik kaum Muslim. Di Bosnia, umat Muslim diburu dengan kebuasan tak terbayangkan. Tak kurang, di negeri ini kita mengingat kisah sedih Ahmadiyah. Para jamaahnya harus meninggalkan masjid tempat mereka bersujud kepada Tuhan.

Perang atas nama agama meletus sejak berabad-abad silam, tapi amis darahnya terus merambat sampai zaman ini. Semuanya yakin Tuhan “Yang Maha Pengasih” berada di pihak mereka. Tapi Sihite toh bukan ‘rasul’ dengan mukjizat. Dia tak punya apa-apa. Dia tak bisa apa-apa meredam angkara berabad-abad itu. Dia cuma bisa memberi tanda seru: sebaiknya kaum beragama kembali inti ajaran Tuhan, pada kitab masing-masing.

Dia juga tak mengguncang, misalkan, seperti ramalan kiamat pada 2012 itu. Anda yang telah menyaksikan dahsyatnya kehancuran, seperti tergambar pada kehebohan film 2012 di sejumlah bioskop itu, mungkin akan kehilangan nafsu mengejar apa pun di dunia.

Kiamat? Ini kelebihan Sihite. Dia tak risau tentang akhir zaman, yang bagi sebagian orang adalah mimpi buruk. “Waktu persis kiamat adalah rahasia Tuhan,” ujar sang ‘rasul’ melalui telepon genggam. Keyakinan akhir zaman segera tiba, juga membakar perang berlarut-larut antara Yahudi, Kristen dan Islam. Semua ingin segera tuntas sebelum bumi digulung, dan langit runtuh, seperti disitir Lawrence E Joseph dalam buku Apocalypse 2012.

Tapi, Sihite serius. Anak muda bermuka tirus dan keras itu, memilih berhenti bekerja demi ‘berdakwah’ di blognya. Dia sarjana hukum, dan sempat menjadi staf bagian legal di satu perusahaan penerbangan. “Saya berhenti, dan kini saatnya saya menyampaikan ajaran Tuhan”, ujarnya.

‘Kerasulan’nya datang, seperti diakui Sihite, dari mimpi. Dia mengalami hal mistis sejak dua tahun silam. Puncaknya, pada 1 Ramadan dua tahun lalu, Sihite melihat ruh Tuhan. Dia, seperti diakui Sihite, berupa cahaya atau energi hijau, dan datang “memenuhi rongga dada saya,” tulisnya di blog, dengan tajuk “Pertanyaan Seputar Kerasulan”. Sang ‘rasul’ menulisnya dalam bentuk FAQ (frequenly asked questions).

Induksi energi itu, kata Sihite, seperti membakar jantungnya. Lalu, ada suara, sayup tapi terang dan berulang-ulang, “engkau adalah rasulullah, engkau adalah rasulullah…”. Tiga pekan kemudian, Sihite menyatakan dirinya sebagai rasul.

Sihite tak berapi-api, dan mungkin juga harus lebih senyap kelak. Majelis Ulama Indonesia akan menyelidiki kegiatannya, seperti diungkap Ketua MUI Ma’ruf Amin: “Jika meresahkan, Sihite bisa diseret ke pengadilan”.

Kita tak tahu bagaimana akhir kisahnya. Tak penting, apakah si ‘rasul’ benar atau salah, karena kepercayaan kepada nabi adalah bagian dari iman.

Sebuah gumaman semestinya tak harus diredam dengan kekuatan. Sihite tak punya jemaah, atau tempat ibadah. Dia juga tak mengajak orang pindah agama. “Saya ingin orang beragama dengan benar. Jadilah Muslim yang benar, atau Nasrani yang benar,” ujarnya.

Tapi, “yang-benar” itu tak gampang didiskusikan, di satu wilayah dimana pembicaraan tentang agama masih penuh sangkaan. Sihite mungkin akan dihujat lebih dalam, jika dia dinilai meresahkan. Polisi telah menyatakan akan memburu pemuda penyewa kamar di Jalan Swasembada Timur, Tanjung Priok itu. Mengaku menjadi nabi, kata polisi setempat, bisa dijerat Pasal 156 KUHP, dengan tuduhan penistaan agama.

Sesuatu “yang-benar”, sepertinya harus selalu menentramkan. Sihite tak berapi-api. Dia memang tak percaya kiamat tiba tiga tahun lagi. Tapi mungkin dia harus menghadapi satu ‘kiamat’ lain: mereka yang murka atas ucapan si ‘rasul’. • VIVAnews.

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Nezar Patria Seorang ‘Rasul’ di Priok dan Kiamat 2012

Dua Orang Tewas dalam Tabrakan Bus


Liputan6.com, Nganjuk 11/07/2010 09:58 : Dua orang meninggal dan 18 lainnya terluka menyusul kecelakaan maut di Desa Bagor, Nganjuk, Jawa Timur, Ahad (11/7) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Sebuah bus pariwisata bertabrakan dengan bus yang sama depan Markas Kepolisian Sektor Bagor. Diduga kecelakaan terjadi akibat seorang sopir bus mengantuk.

Kepolisian setempat mencatat identitas korban meninggal yakni Sri Emah Umiah, istri Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (UPTD Dikpora) Kecamatan Karanganyar. Sedangakan seorang korban lagi meninggal belum diketahui identitasnya. Keduanya kini berada di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.

Sementara korban luka-luka juga dirawat di RSUD Nganjuk dan RS Bhayangkara. Bus bernomor polisi AB 7401 AS membawa rombongan UPTD Dikpora Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah sepulang dari Bali. Bus lain yang ditabrak yakni bernomor polisi AG 7015 UG membawa rombongan pegawai Pengadilan Agama Jombang, Jatim. Rombongan ini hendak kembali ke Jombang setelah dari Yogyakarta.

Membutuhkan waktu empat jam mengevakuasi para korban yang terjepit. Tujuh di antaranya menderita cedera parah. Akibat kecelakaan itu jalur Surabaya-Madiun macet sepanjang sepuluh kilometer.(AIS)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Dua Orang Tewas dalam Tabrakan Bus

Korban Tewas Tabrakan Bus Pariwisata Bertambah

Liputan6.com, Nganjuk 11/07/2010 15:09 : Korban tewas akibat tabrakan dua bus pariwisata di Nganjuk, Jawa Timur, Ahad (11/7), bertambah satu orang. Dengan demikian korban meninggal dalam kecelakaan itu menjadi tiga orang. Korban terakhir adalah Suwardiono, sopir bus Karya Jasa. Ia meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Nganjuk.

Sesaat setelah kecelakaan, tubuh Suwardiono sempat terjepit badan bus. Dibutuhkan waktu empat jam untuk mengevakuasinya karena kaki warga Bantul ini terjepit sehingga sulit dikeluarkan.

Selain Suwardiono, dua korban lainnya adalah Luman Hakim, Kepala Kantor Pengadilan Agama Jombang, penumpang Bus Barokah, serta Ema Umiati, istri Kepala UPTD Dispora Kebumen, Jateng [baca: Dua Orang Tewas dalam Tabrakan Bus].

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Korban Tewas Tabrakan Bus Pariwisata Bertambah

KECELAKAAN Potongan Tubuh Itu Menempel di Roda Pesawat


BEIRUT, KOMPAS.com — Beberapa pekerja di Bandar Udara Riyadh, Arab Saudi, menemukan beberapa bagian tubuh mayat di roda satu pesawat yang tiba dari Beirut, Sabtu (10/7/2010) pagi, kata satu sumber bandar udara di Beirut.

Sumber itu mengatakan, beberapa penumpang di pesawat milik Saudi Arabian Airlines, Nas Air, telah melaporkan bahwa mereka melihat seorang pria yang membawa tas punggung berlari ke arah pesawat tak lama sebelum pesawat tersebut lepas landas dari Beirut.

Mereka memberitahu pilot mengenai apa yang telah mereka lihat, kata sumber tersebut. Namun, pesawat tetap terbang ke Arab Saudi dan bagian tubuh itu baru ditemukan setelah pesawat mendarat dan telah diperiksa.

Para pejabat Arab Saudi dan Lebanon sedang berusaha memastikan identitas orang yang tewas itu, kata sumber tersebut.

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"


READ MORE - KECELAKAAN Potongan Tubuh Itu Menempel di Roda Pesawat

Gudang Pabrik Sepatu di Pandaan Terbakar


Pasuruan - Kebakaran hebat kembali terjadi. Kali ini menimpa salah satu gudang pabrik sepatu milik PT Karya Mitra Budi Sentosa di Desa Nogosari Kecamatan Pandaan, Pasuruan. Akibat kejadian itu, tumpukan material bahan sepatu ludes dilalap api.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 20.45 WIB, Sabtu (10/7/2010) itu membuat ratusan karyawan yang sedang kerja lembur semburat saat dikejutkan kepulan asap dari arah gudang. Kebetulan, antara gudang yang terbakar dengan ruang produksi lokasinya berdampingan dan hanya dipisahkan dinding tembok.

Melihat kejadian itu beberapa karyawan berusaha memadamkan api hingga pukul 23.00 WIB. Beberapa tabung hydrant pun disemprotkan untuk memadamkan api. Namun, api sudah membesar dengan membaikar tumpukan karet.

1 Unit mobil PMK PT Sampoerna, PT Gudang Garam dan Pemkab Pasuruan tak mampu memadamkan api, bahkan api merembet ke ruang produksi yang berada di sebelahnya.

HRD PT Karya Mitra Budi Sentosa, Armoza mengaku belum mengetahui penyebab
kebakaran dan kerugiannya. "Kami belum tahu karena api juga belum padam dan nilai kerugiannya," kata Armoza kepada wartawan. (fat/fat)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Gudang Pabrik Sepatu di Pandaan Terbakar

Bus Karya Jasa Vs Barokah Satu Korban Tewas Ketua Pengadilan Agama Jombang


Nganjuk - Salah satu korban tewas kecelakaan maut di jalur Surabaya-Madiun antara Bus Karya Jasa yang membawa rombongan dari SD Karanganyar, Kebumen, Jateng bertabrakan dengan Bus Barokah yakni Drs H Luqman Hakim SH, Ketua Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Jombang.

Lukman mengalami luka serius di bagian kepala setelah bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan di Desa Petak, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk sekitar pukul 03.00 WIB, Minggu (11/7/2010).

"Lukman adalah penumpang Bus Barokah dan meninggal dunia karena luka parah di
bagian kepala," ungkap Kanit Laka Lantas Satuan Lalu Lintas Polres Nganjuk
Ipda Arnisi, saat dihubungi detiksurabaya.com.

Dia menambahkan, korban Lukman diketahui sebagai Ketua PA Jombang dari kartu identitas yang dibawa korban di pakaiannya. Selain Lukman, dua korban tewas yakni Kepala SD Karanganyar, Ema dan Suwardiono, sopir Bus Karya Jasa, masih tersimpan di kamar jenazah RS Bhayangkara Nganjuk. Sementara korban luka ringan sebanyak 11 orang dan luka berat 6 penumpang. Petugas mengimbau kepada keluarga korban untuk segera membawa para korban.
(fat/fat)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"


READ MORE - Bus Karya Jasa Vs Barokah Satu Korban Tewas Ketua Pengadilan Agama Jombang

Kebakaran Pabrik Sepatu, Polisi: Api Diduga Muncul Dari Mesin Blower


Pasuruan - Penyebab kebakaran gudang pabrik sepatu PT Karya Mitra Budi Sentosa (KMBS) Desa Nogosari, Kecamatan Pandaan masih dalam penyelidikan. Namun polisi menduga api berasal dari mesin blower.

"Kepastiannya masih lidik. Hanya saja diduga sementara dari mesin blower," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Indra Mardiana, Minggu (11/7/2010).

Dugaan itu, kata dia, didasarkan beberapa saksi di lokasi kejadian yakni para karyawan. Menurutnya, api diketahui sudah membesar dari mesin blower hingga api sulit dipadamkan.

Sementara beberapa karyawan yang sempat ditemui detiksurabaya.com membenarkan dugaan tersebut. Salah satu pekerja di bagian mesin menuturkan, saat itu, kobaran api terlihat dari bagian mesin blower.

Kondisi gudang yang dipenuhi material bahan sol sepatu membuat api dengan cepat menyebar. "Kalau cuma mesin, apinya ndak sampai sebesar ini. Itu karena banyak material yang ikut terbakar di dalam," terang pekerja yang enggan disebutkan namanya.

Dia mengaku, mesin blower itu terhubung dengan ruangan produksi yang lokasinya bersebelahan. Fungsinya, untuk menyedot sampah bahan baku dari bagian produksi. "Sampah-sampah karet ini langsung masuk ke sana (gudang)," imbuhnya.

Sementara hingga kini pihak perusahaan belum bisa memberikan penjelasan berapa nilai kerugian yang diderita akibat kejadian itu. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

"Pastinya kami belum tahu. Mungkin ratusan juta. Sebab, selain limbah produksi, sebagian material dari gudang lain juga berada di gudang tersebut," jelas HRD PT KMBS Armoza. (fat/fat)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"

READ MORE - Kebakaran Pabrik Sepatu, Polisi: Api Diduga Muncul Dari Mesin Blower