Kamis, 12 Agustus 2010

Kebakaran, Percetakan Negara Macet


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah rumah yang terletak di Jalan Percetakan Negara RT 07/RW 04 Jakarta Pusat, malam ini, dilalap si jago merah. Tujuh mobil DPK sudah berada di lokasi kejadian untuk memadamkan kebakaran.

Berdasarkan informasi yang diberikan oleh Aiptu Kasno, petugas operator Radio TMC, Ditlantas Polda Metro Jaya, persistiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 21.00 di rumah milik Waskito.

Kasno menuturkan, hingga saat ini belum diketahui adanya korban jiwa atau penyebab kebakaran karena masih dalam proses penyelidikan oleh petugas kepolisian. Akibat kebakaran ini, lalu lintas di Jalan Percetakan Negara macet.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Kebakaran, Percetakan Negara Macet

Evakuasi Terkendala Hujan Deras


ZHOUQU - Kemungkinan untuk menemukan korban hilang akibat bencana longsor Tiongkok semakin kecil. Tim penyelamat harus berpacu dengan waktu karena hujan deras yang berpotensi terjadi pada hari ini diprediksi kembali mengakibatkan ketidakstabilan kontur tanah.

Tak kurang dari 100 ribu tentara dan tim penyelamat menyisir gunungan lumpur yang mengubur wilayah pedalaman di Provinsi Gansu di barat laut Tiongkok itu. Longsor tersebut telah menewaskan lebih dari 700 orang dan 1.000 lainnya dilaporkan hilang.

Lebih dari 72 jam setelah longsor di wilayah Zhouqu, pintu untuk menemukan korban selamat semakin tertutup. Maka, otoritas setempat memutuskan untuk fokus pada pencegahan meluasnya kerusakan akibat bencana dan potensi menyebarnya penyakit pascabanjir.

Hujan yang terus turun beberapa hari ke depan, seperti yang diperkirakan kemarin (11/8), akibat bergeraknya Topan Dianmu dari Korea Selatan akan mempersulit proses penyelamatan. Personel militer menggunakan ekskavator dan bahan peledak untuk membersihkan puing-puing yang menyumbat arus Sungai Bailong. Sungai tersebut membelah Kota Zhouqu.

"Bencana tanah longsor kali ini lebih merusak daripada gempa," ujar seorang anggota tim penyelamat seperti dilansir kantor berita Xinhua. Otoritas provinsi setempat yang menyatakan telah mengurangi volume air danau hingga setengahnya. Artinya, risiko melubernya air dari danau tersebut bisa dikurangi. (cak/c9/ami)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Evakuasi Terkendala Hujan Deras

Kecelakaan Pesawat di Alaska, Mantan Senator Ted Stevens dan Empat Penumpang Tewas


WASHINGTON - Liburan mantan Senator Amerika Serikat (AS) Ted Stevens alias Uncle Ted dan sahabatnya, Sean O'Keefe, mantan ketua NASA, berakhir petaka. Pesawat DeHavilland DHC-Z3T Otter yang mereka tumpangi bersama tujuh orang lainnya celaka di Aleknagik, Dillingham, Alaska, Senin malam waktu setempat (9/8).

Rencananya, Ted dan O'Keefe yang sama-sama hobi memancing itu berlibur di pondok pribadi milik Ted di pinggir Danau Aleknagik. Tapi, belum sampai ke lokasi yang dituju, pesawat amfibi bermesin tunggal yang dipiloti Theron ''Terry'' Smith tersebut jatuh di Pegunungan Alaska. Ted dan empat penumpang lainnya tewas seketika. Sementara itu, O'Keefe dan tiga lainnya selamat.

''Hingga Selasa malam (10/8), Sean O'Keefe masih kritis. Putranya, Kevin O'Keefe, juga terluka serius,'' ujar Kirsten Schultz, jubir Providence Alaska Medical Center, tempat para korban selamat dirawat, seperti dilansir CNN kemarin (11/8).

Jenazah Ted dan empat korban tewas lainnya diotopsi di rumah sakit yang sama dan dijadwalkan selesai Rabu malam waktu setempat (pagi ini WIB).

Mulai kemarin, pemerintah mengerahkan banyak petugas ke lokasi kecelakaan di kawasan terpencil Pegunungan Alaska itu untuk menginvestigasi. Termasuk, menyelidiki penyebab kecelakaan. Tim investigasi sementara meyakini cuaca buruk sebagai penyebab utama kecelakaan. Juga, medan Aleknagik yang bergunung-gunung.

''Cuaca buruk selalu menjadi faktor utama jika Anda berada di luar. Sebab, belakangan, cuaca bisa berubah drastis dalam waktu singkat,'' terang Mayor Guy Hayes dari Garda Nasional Alaska kepada Associated Press.

Selain Ted dan Terry, tiga korban tewas lainnya diidentifikasi sebagai William ''Bill'' Phillips Sr dari Washington DC, Dana Tindall dari Anchorage, dan putrinya, Corey Tindall.

Dua korban luka selain O'Keefe dan putranya, Kevin, adalah William ''Willy'' Phillips Jr dari Washington DC dan Jim Morhard dari Alexandria, Virginia. Willy yang masih berusia 13 tahun adalah putra Bill. Konon, mereka diundang Ted untuk ikut berlibur di pondok pribadinya dan memancing bersama. Sayangnya, ajakan politikus 86 tahun tersebut tidak sempat terlaksana.

Sejak celaka Senin malam, para korban, baik yang tewas maupun selamat, harus bertahan di lokasi kecelakaan selama sedikitnya 12 jam. Sebab, tim SAR sulit mencari posisi pesawat di pegunungan terpencil itu. ''Cuaca tidak mendukung upaya pencarian. Akibatnya, kami tidak bisa merespons panggilan darurat dengan segera,'' terang Deborah Hersman, chairwoman Badan Keselamatan Transportasi Nasional. (hep/c5/ami)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Kecelakaan Pesawat di Alaska, Mantan Senator Ted Stevens dan Empat Penumpang Tewas