Selasa, 09 November 2010

Korban Terakhir 94 Tewas, 218 Hilang


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Hingga pagi ini korban tewas akibat letusan dahsyat Gunung Merapi, Jumat (5/11/2010), yang dibawa ke RSUD Sardjito Yogyakarta berjumlah 94 jenazah. Sebanyak 48 jenazah di antaranya dapat diidentifikasi oleh tim gabungan Disaster Victim Identification.

Demikian dikatakan Teguh, anggota Disaster Victim Identification (DVI) Polda DI Yogyakarta, kepada Kompas.com, Selasa (9/11/2010). "Keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya berjumlah 218 ," ujarnya.

Seperti diketahui, 64 jenazah sudah dikubur secara massal di tempat pemakaman umum (TPU) Kabupaten Sleman. Sebagian jenazah dibawa keluarganya untuk dimakamkan.

Jumlah korban tewas itu dipastikan akan terus bertambah lantaran masih banyak jenazah yang belum dapat dievakuasi, terutama di sekitar Kali Gendol, tempat aliran awan panas atau whedus gembel.

Eko Sulistyo, relawan dari PKPU, ketika dihubungi mengatakan, hari ini tim PKPU bersama dengan anggota Kopasus dan PMI akan kembali ke Dusun Ngepringan, Cangkringan, untuk mengevakuasi sekitar 10 jenazah di sekitar Kali Gendol.

Dua hari lalu, tim sudah menembus lokasi yang berjarak sekitar 10 kilometer dari puncak Merapi itu. Namun, baru satu jenazah yang dapat dievakuasi lantaran kondisi Merapi yang terus menyemburkan awan panas.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Korban Terakhir 94 Tewas, 218 Hilang

Paguyuban Tri Tunggal menggelar ritual


Paguyuban Tri Tunggal menggelar ritual Ruwat Tolak Bala Mahesa Lawung di Perempatan Tugu, Yogyakarta, Senin (8/11/2010) malam. Ritual tersebut dimaksudkan untuk menentramkan Gunung Merapi beserta dampaknya serta sebagai tanda menyambut peradaban baru Keistimewaan Yogyakarta. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO



--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Paguyuban Tri Tunggal menggelar ritual