Minggu, 15 Januari 2012

Megawati ingatkan kader tanggap terhadap bencana

Kupang (ANTARA News)-Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, lewat Sekjen partai itu mengingatkan kader untuk tanggap terhadap ancaman bencana alam, ancaman banjir, tanah longsor dan ancaman kekurangan pangan di daerahnya masing-masing.

"Kepada seluruh jajaran struktural partai, anggota, kader dan simpatisan PDI Perjuangan, mari bersama rakyat mempersiapkan diri dengan melakukan antisipasi dan sikap tanggap darurat terhadap ancaman bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan ancaman kekurangan pangan yang sedang dan akan terjadi di daerah-daerah yang rawan bencana," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, di Kupang, Sabtu.

Tjahjo Kumolo yang saat itu didampingi anggota DPR RI Ganjar Pranowo, Honing Sani, Jefry Riwu Koreh menyampaikan pesan harian Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, itu dalam Rapat Kerja Daerah tingkat DPD PDIP Provinsi NTT, di Kupang.

"Ini adalah bagian dari upaya memperkuat jati diri partai yang berasal dari rakyat, untuk rakyat dan terdepan di dalam membela rakyat khususnya rakyat yang miskin, tertindas atau diperlakukan tidak adil," katanya.

Berkaitan dengan itu, katanya, PDI Perjuangan harus menjadi bagian terhadap upaya penyelesaian masalah rakyat, melalui kebijakan yang pro rakyat, baik tingkat nasional melalui DPR RI, maupun tingkat provinsi dan kabupaten/kota melalui kepala daerah/wakil kepala daerah yang berasal dari PDI Perjuangan, beserta seluruh jajaran legislatif di daerah.

Megawati, kata Tahjo Kumolo juga meminta kader PDI Perjuangan untuk memperhatikan masalah pangan, kelangkaan dan kenaikan harga menjelang musim paceklik pada Januari hingga Maret.

Megawati mengingatkan hal ini sebab ada banyak kader PDIP di sejumlah daerah yang berada di pemerintahan bahkan top eksekutif, sehingga kenaikkan harga pangan harus diantisipasi.

Megawati mengatakan masalah pangan di daerah-daerah harus dilakukan langkah antisipasi mulai dari kenaikan harga hingga kemungkinan terjadinya kelangkaan bahan pokok dan makanan. Langkah paling nyata untuk menekan hal ini harus benar-benar dilakukan.

"Sejak dulu PDIP sangat peduli dengan hal ini, karena itulah maka sejak lama partai ini memiliki badan penanggulangan bencana (Baguna) yang selalu melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi masalah pangan mulai dari kenaikan harga sampai kerawanan," katanya.

Baguna ini dipimpin Efendi Simbolon dan telah bekerja dengan sangat baik untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan bencana, termasuk kelangkaan pangan dan kami tidak hanya bekerja pada saat kejadian bencana tetapi sampai masa pemulihan.

Walaupun ini adalah kewajiban pemerintah, namun PDIP tetap peduli, sehingga PDIP selalu mengingatkan kadernya di pemerintahan untuk mengantisipasi hal ini apalagi ini berhubungan langsung dengan masyarakat.

Selain masalah bencana, Megawati dalam pesan hariannya juga meminta seluruh kader PDIP aar tetap teguh menempuh jalan sebagai partai ideologi berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945 dan selalu memperkokoh empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Kebhinekaan Indonesia. (T.B017/J006).
---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat
READ MORE - Megawati ingatkan kader tanggap terhadap bencana

Banjir Akan Dominasi Bencana pada 2012

Menurut prakiraan, Januari-Agustus cuaca normal, sedangkan Agustus-Desember kemarau basah.

VIVAnews-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana 2012 akan didominasi oleh hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, puting beliung, dan gelombang pasang.

"Data bencana 2002-2011 menunjukkan 85 persen bencana di Indonesia adalah hidrometeorologi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada VIVAnews.com, Minggu, 1 Januari 2012.

Sutopo menjelaskan, menurut prakiraan Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (Jamstec), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Bureau of Meteorology (BoM), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), antara Januari-Agustus kondisi cuaca normal. Sementara itu, Agustus-Desember kemarau agak basah. "Tahun 2013 diprediksi kemarau elnino," katanya.

Untuk bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami, belum ada teknologi yang bisa memprediksi secara pasti kapan, di mana, dan besaran atau magnitude gempa. Karena itu, pada daerah-daerah rawan gempa, masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta terus meningkatkan kesiapannya.

Sementara itu, untuk ancaman gunung api, dari 127 gunung api aktif terus dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Saat ini, 6 gunung berstatus siaga dan 18 waspada.

Dengan ancaman bencana 2012 itu, maka upaya sosialisasi, kesiapsiagaan, gladi, dan peningkatan kapasitas BPBD serta masyakarat perlu terus-menerus dilakukan. "Anggaran bencana 2012 sekitar Rp995 miliar," katanya. (art).

---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat

READ MORE - Banjir Akan Dominasi Bencana pada 2012

Bencana yang Mengintai 2012

Potensi gempa, tsunami, banjir, tanah longsor dan puting beliung masih mengancam di 2012.

VIVAnews - Menyambut tahun 2012, Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap ancaman bencana yang masih mengintai. Karenanya, bangsa Indonesia sangat patut mempersiapkan mitigasi bencana secara benar dan baik.

"Pada 2012, setidaknya ada beberapa potensi bencana yang perlu diwaspadai," kata Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana kepada VIVAnews.com, Minggu 1 Januari 2012.

Menurut dia, ada sembilan fenomena alam yang penting dicermati dan diwaspadai. Pertama, ancaman dari gempa-tsunami Mentawai (Siberut) 8,9 skala Richter. Gempa ini dinilai dapat mengancam satu juta lebih penduduk di Padang, Pariaman, Painan, dan wilayah lain di Sumatera Barat serta Bengkulu, khususnya di sepanjang pesisir barat.

Kedua, adanya potensi gempa di Selat Sunda, Selatan Jawa Barat, serta gempa di sesar Cimandiri, sesar Lembang Jawa Barat dan Bali. Selain itu, potensi ancaman gempa di jalur patahan aktif besar seperti di Patahan Palukoro-Matano di Sulawesi, Patahan Sorong, dan Tarerua-Aiduna di Irian.

Ketiga, aktivitas gunung-gunung berapi. Aktivitas ini dampak dari gempa Aceh 2004 dan Gempa Sendai, Jepang 2011. Setelah letusan besar Merapi 2010, sekarang dihadapkan dengan letusan khususnya Gunung Gamalama dan aktivitas Krakatau serta 23 gunung lain yang berstatus Waspada dan Siaga.

Keempat, adanya bahaya sekunder gunung api terutama di sekitar aliran sungai paska letusan Merapi 2010. Potensi banjir longsoran material erupsi Merapi mencapai 120 juta kubik.

Kelima, potensi gempa dari patahan besar Sumatera yang sudah cukup banyak diteliti. Selain itu gunung api lainpun ada yang bisa menjadi kejutan bencana terutama karena pengetahuan dan database kegempaan gunung api di Indonesia masih minim.

Untuk Patahan Sumatera, segmen yang sudah lama bertapa termasuk di wilayah Aceh, Toba, Pasaman, Bukit Tinggi ke Utara, Dempo, dan Teluk Semangko, serta Selat Sunda.

Keenam, bencana lumpur Porong Sidoarjo yang masih belum selesai. Serta belum adanya kepastian penghitungan volume sumber lumpur yang masih terus keluar dari dalam bumi.

Ketujuh, ancaman banjir di mana-mana. Khususnya kota-kota besar seperti Jakarta dengan intensitas sama seperti yang terjadi tahun 2002 dan 2007 dan Semarang. Untuk di daerah-daerah, terutama di lereng-lereng bukit juga sering disertai dengan longsor atau banjir bandang.

Kedelapan, iklim yang sepertinya menjadi kian tidak menentu dan ekstrem yang juga bisa menyebabkan bencana, termasuk ancaman berbagai wabah penyakit. Selain itu adanya ancaman terhadap sistem ketahanan pangan dan energi.

Sembilan, meningkatnya frekuensi kejadian topan-badai di laut, gelombang tinggi serta munculnya fenomena angin puting beliung akibat depresi lokal.

Sembilan fenomena alam ini merupakan hasil diskusi dan koordinasi yang dilakukan oleh Kantor SKP BSB selama tahun 2011, baik yang diselenggarakan di Istana, Geotek LIPI, GREAT ITB, dan lain-lain.

Banjir Dominasi Bencana

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana pada 2012 akan didominasi oleh aktivitas hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, puting beliung, dan gelombang pasang.

"Data bencana 2002-2011 menunjukkan 85 persen bencana di Indonesia adalah hidrometeorologi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kepada VIVAnews.com, Minggu.

Sutopo menjelaskan, menurut prakiraan Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (Jamstec), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Bureau of Meteorology (BoM), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), antara Januari-Agustus kondisi cuaca normal. Sementara itu, Agustus-Desember kemarau agak basah. "Tahun 2013 diprediksi kemarau elnino," katanya.

Untuk bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami, belum ada teknologi yang bisa memprediksi secara pasti kapan, di mana, dan besaran atau magnitude gempa. Karena itu, pada daerah-daerah rawan gempa, masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta terus meningkatkan kesiapannya.

Sementara itu, untuk ancaman gunung api, dari 127 gunung api aktif terus dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Saat ini, 6 gunung berstatus siaga dan 18 waspada.

Dengan ancaman bencana 2012 itu, maka upaya sosialisasi, kesiapsiagaan, gladi, dan peningkatan kapasitas BPBD serta masyakarat perlu terus-menerus dilakukan. "Anggaran bencana 2012 sekitar Rp995 miliar," katanya.

Berkaca pada 20011, lebih dari seribu peristiwa bencana mewarnai perjalanan Indonesia sepanjang 2011 dan sebagian besar adalah banjir, kebakaran, dan puting beliung yang semuanya terkait hidrometeorologi.

BNPB mencatat setidaknya sepanjang 2011 telah terjadi 1.598 bencana, dan 1.598 di ataranya (75 persen) adalah hidrometeorologi dengan prosentase banjir (403 kejadian), kebakaran (355), dan puting beliung (284). "Data ini masih sementara, karena belum seluruhnya data di Kementerian," kata Sutopo.

Bencana itu telah menimbulkan korban meninggal dan hilang 834 orang, dan 325.361 orang lainnya dilaporkan menderita dan harus mengungsi. Selain merenggut nyawa ratusan orang, bencana yang terjadi selama 2011 itu juga menyebabkan kerugian material. Tercatat, 15.166 unit rumah penduduk rusak berat, 3.302 rusak sedang, dan 41.795 unit rusak ringan.

Sedangkan bencana geologi seperti gempa bumi terjadi 11 kali atau 0,7 persen, tsunami (1 kali atau 0,7 persen) dan gunung meletus (4 kali atau 0,2 persen). "Dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi 5 orang meninggal dan rumah rusak sebanyak 7.251 unit," katanya.

---------------------------------

OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat
READ MORE - Bencana yang Mengintai 2012

AGAMA ADAT DAN AGAMA SAMAWI

Pengantar

Jalur Adat dan Agama dalam wacana perjuangan pembebasan nasional Papua Barat kini menjadi penting untuk dibicarakan, tidak saja menarik minat sejumlah aktivis Papua Merdeka tetapi telah menjadi kebutuhan bagi Gerakan Pembebasan Nasional Papua Barat [GPNPB] untuk memasifkannya sebagai sebuah diskursus pembanding bagi IDEOLOGI pembebasan nasional Papua Barat.

Saya tidak banyak memahami tentang Agama lain, tetapi dari perspektif Kristiani, saya hendak mengulas beberapa prinsip dasar Agama, yang kemudian oleh aliran Filsafat Materialisme Dialektika Historis [MDH] dianggap sebagai candu! Sampai disini, saya hendak menerjemahkan kembali konsukuensi logis dari pernyataan Karl Marx dalam bukunya "Das Capital" yang menganggap Agama sebagai "candu!"

Marx menganggap Agama sebagai candu rakyat ketika "Gereja" yang teleh dilembagakan menjadi alat mencari untung segolongan pimpinan gereja yang menjadikan umat bukan sebagai domba-domba pilihan untuk penebusan sang bayi natal, Yesus Kristus, tetapi umat dijadikan domba-domba perahan, yang kapan saja diambil keuntungan dari kaum papa yang menjadi anggota gereja, misalnya dengan menarik uang persepuluhan atau perembahan yang dalam kebiasaan gereja Kristen disebut "uang persembahan!"

Uang persembahan oleh orang yang menyebut dirinya "Hamba Allah" atau "Hamba Tuhan" yaitu golongan pendeta atau pastor kemudian biasanya memanfaatkan persembahan tersebut untuk memperkaya diri sendiri, dan ini masih terjadi di Gereja Modern hari ini. Apa yang dibayangkan Karl Marx, seorang keturunan Yahudi Jerman, dalam filsafatnya MDH, kemudian menjadi pembenaran bagi golongan umat kristen terpelajar untuk menjadi Atheys atau tak beragama lalu dikaitkan pula dengan Ideologi Komunis atau Sosialisme yang dianggap tidak menganggap keberadaan Tuhan sebagai sang pencipta.

Ulasan singkat saya diatas hendak saya tempatkan dalam pandangan pribadi saya mengenai keberadaan Agama Barat [Kristen] dan Agama Adat yang sesungguhnya telah mengakar kuat ditengah-tengah kehidupan Masyarakat Adat [Indigenous People] seperti misalnya Suku-suku Melanesia di Tanah Papua.

Adat mengajarkan kepada kita [saya sebagai manusia Melanesia] untuk menjaga hak ulayat [Tanah, Sungai, Gunung] dimana saya berada dan menjalani hidup sebagai manusia dalam kehidupan kolektif keluarga, marga dan suku.

Jika saya memiliki hak memakai tanah dalam lingkup keluarga, itu berarti saya juga mewakili marga saya dan atau suku saya sebagai sebuah entitas nilai yang hidup.

Tanah bagi orang Melanesia adalah sakral. Ia merupakan kehormatan dan harga diri yang harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan, karena pencipta langit dan bumi, menurut pandangan saya sebagai orang Melanesia, telah membagi-bagi Tanah dibumi ini kepada setiap suku-bangsa berdasarkan haknya masing.

Orang Eropa berkuasa atas Tanah mereka di Eropa, Orang Indian di Amerika, Orang Melanesia di Pasifik [termasuk Australia dan Zelandia Baru], orang Arabb di Jazirah Timur Tengah dan Magribi, orang Afrika di Tanah Afrika, orang Tioghoa di China atau katakanlah orang berbudaya oriental berkuasa diatas Tanah mereka dibagian bumi yang disebut Oriental, termasuk Korea dan Jepang.

Agama modern mengajarkan orang untuk saling mengasihi dan memberi serta membagi apa yang dimiliki kepada sesamanya, sementara agama adat mengajarkan kepada kita bahwa apa yang kita miliki [misalnya; Tanah]haruslah kita jaga, sebab itu merupakan hak kesulungan yang diberikan Tuhan untuk masing-masing suku-bangsa sesuai peruntukkan masing-masing.

Ketika terjadi perang salib, manifestasi untuk menghargai hak kesulungan sudah tidak berlaku maka muncullah apa yang kita kenal dewasa ini sebagai Imperialisme / Kolonialisme. Negara-negara Eropa Barat yang tamak mulai membagi bumi dan menguasainya dengan tiga tema suci: gold, glory and gospel.

Inilah kekeliruan awal manusia yang mulai saling menguasai dan menjajah dan mulai saat inilah rusaklah wajah bumi yang indah yang telah diciptakan Tuhan bagi manusia untuk dipakai bagi kehidupannya.

Ulasan singkat diatas, akan saya lanjutkan dengan memperbandingkan Budaya Oriental, Barat, Timur Tengah dan budaya-budaya "kelas dua" misalnya Melanesia, untuk memperkaya tulisan ini dari sisi Budaya Melanesia.

Gerakan Pembebasan Nasional Papua Barat [GPNPB] sedang memulai menggerakan semangat Adat dalam perspektif perjuangan pembebasan nasional kita, oleh karena itu hal ini menjadi penting untuk didiskusikan dan diperdebatkan sehingga kita bisa mengambil nilai-nilai yang baik dari Komunisme/Sosialisme, Agama Samawi, Kebudayaan Oriental, dan Agama Adat Melanesia sendiri.
Sumber : Papua Diary
---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat
READ MORE - AGAMA ADAT DAN AGAMA SAMAWI

MENGENAL AGAMA ADAT DALAM BUDAYA MELANESIA

Tulisan ini merupakan sambungan dari artikel lain yang dimuat dalam blogs ini dengan judul "Agama Adat dan Agama Samawi!" Yang dalam tulisan tersebut mengulas sedikit mengenai pandangan agama adat, walaupun belum teliti benar, dan juga agama samawi yang diturunkan melalui Hamba Allah, Abraham, yaitu Agama Yahudi dan Kristen serta Katolik melalui jalur keturunan Yakub atau yang dikenal dengan nama Israel dan keturunan Ismail yang menurunkan agama Islam.

Tidak ada hal prinsipil yang berbeda dari ajaran-ajaran agama samawi, yang berbeda adalah cara dalam memuji dan memuliakan Tuhan Allah Pencipta Langit dan Bumi.

Dalam Budaya Melanesia, saya mengambil contoh kasus dari Suku Malind Anim di Kota Maroke, Tanah Papua, yang disebut agama adat ialah hal-hal yang berurusan dengan masalah Adat.

Sebagai contoh; jika saya bermarga Gebze dari Kampung Pahas, Distrik Muting, dan dalam berhubungan dengan Marga atau kerabat Marga yang lain, maka hal ikhwal paling utama dalam hubungan kekerabatan itu adalah masalah Tanah atau Dusun serta hal-hal yang berkaitan dengan urusan kepemilikan kolektif dalam marga yang berkerabat tadi.

Para Tuan Tanah biasanya membagi sebagian wilayah ulayat adatnya kepada sejumlah orang yang disebut marga kerabat untuk tinggal dan juga mengambil hasil dusun dari bagian-bagian tanah ulayat yang dimiliki Tuan Tanah. Akan tetapi hak kepemilikan itu didasarkan atas pengertian bahwa yang memiliki tanah-lah yang dengan suka rela telah memberikan kepada para marga kerabat untuk dikuasai dan diolah untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Atau bisa juga ditukar dengan pemberian anak, sebagai anak perdamaian, yang nantinya akan mengikat hubungan-hubungan kekerabatan dalam marga yang berkerabat tadi. Peristiwa seperti ini telah banyak terjadi, bukan saja dalam kebiasaan suku Malind Anim tetapi juga suku-suku Bangsa Papua lainnya.

Saya belum bisa menyelidiki dengan seksama hubungan kekerabatan dalam marga dibagian wilayah atau suku lain, contoh kasus dari suku Malind Anim tadi hanyalah contoh perantara agar kita dapat memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan marga dan apa kaitannya dengan kekerabatan marga serta hubungannya dengan suku dan Bangsa secara keseluruhan.

Secara tradisional suku Malind Anim dibagi dalam tiga sub suku yang dikenal dengan nama Malind Bob dengan aliran kepercayaan Mayo, Malind Duv dengan aliran kepercayaan Imo, dan Malind Degh dengan aliran kepercayaan Ezam-Uzum.

Ketiga aliran kepercayaan tradisional tadi menjadi titik dimana ekosistem peradaban Malind Anim dibangun. Kalau saya orang Malind Anim dari sub suku Malind Degh, maka saya akan memaknai hubungan spritual saya dengan apa yang saya kenal sebagai Ezam-Uzum, demikian pula Malind Bob dan Malind Duv.

Hubungan kekerabatan seperti yang telah dijelaskan diatas juga dibangun berdasarkan asumsi ekosistem budaya dimana sub suku tadi bertempat dan marga-marga didalamnya membentuk pemerintahan adat berdasarkan asumsi-asumsi tersebut diatas.

Dalam Kebudayaan Melanesia, hal-hal prinsip, terutama menyangkut hak ulayat menjadi prinsip utama dimana eksistensi marga dan suku dipertaruhkan, dan agama adat secara prinsip mendukung penuh hak-hak mengenai kepemilikan kolektif marga dalam suku dimaksud.

Dibandingkan dengan Agama Samawi, tanah perjanjian, seperti yang digambarkan dalam Kitab Suci, juga memiliki makna yang sama, seperti yang telah saya jelaskan mengenai kepemilikan hak ulayat secara kolektif oleh suatu marga dalam suku tertentu, saya ambil contoh tadi suku Malind Anim dari kota Maroke.

Hak ulayat, dikemudian hari, menjadi masalah yang begitu kompleks, hingga menghasilkan perang yang tiada akhir, sebagai contoh, Bangsa Israel Modern, yang dibangun diatas tanah yang disebut "Tanah Perjanjian!" Disatu sisi berjalan baik, dan mampu memenuhi selera dan humor politik kaum Yahudi, tetapi dipihak lain juga mengorbankan suku dan bangsa lain.

Bangsa Palestina sebagai contoh nyata adalah korban dari perebutan hak kesulungan atau hak ulayat seperti yang termaktub dalam Kitab Suci.

Saya membatasi diri untuk tidak menulis secara ceroboh tanpa penelitian ilmiah yang akurat, akan tetapi data-data primer yang tercantum dalam Kitab Suci, menunjukan dengan pasti bahwa apa yang terjadi di Israel dan Palestina, tidak seharusnya terjadi seperti saat ini, karena perebutan hak kesulungan atau hak ulayat tadi telah menimbulkan perang berkepanjangan antara Bangsa Israel dengan sokongan Barat Kristen dan umat Muslim disisi yang lain diseantoro Jazirah Arab dan Magribi, bahkan melebar sampai ke Asia Tenggara, dimana Indonesia yang dikenal sebagai negara berpenduduk muslim terbesar didunia, juga larut secara politik didalam arena pertarungan politik tadi, bahkan militansi kaum puritan Islam terbangun dengan subur di Indonesia dan jadilah Indonesia sebagai sarangnya kaum "Teroris" dalam terminologi Barat.

Saya tidak hendak mengulas mengenai luka yang telah lama "menganga lebar" di Timur Tengah, akan tetapi dampak politik dari rasionalisasi perjuangan pembebasan nasional Papua Barat juga terpolarisasi dalam adagium politik yang telah berkembang secara menyeluruh diseantero jagad raya tersebut.

Mungkin tulisan ini kurang teliti dan tidak sempurna, akan tetapi saya hendak usahakan agar ia menjadi tulisan yang berbobot dikemudian hari, jika saja saya memiliki kesempatan untuk meneliti naskah-naskah primer maupun sekunder yang ada kaitannya dengan ulasan dalam tulisan ini.

Selanjutnya tulisan saya akan lebih banyak mengulas mengenai arti kata Melanesia serta aspek-aspek yang ada kaitannya dengan Budaya Melanesia secara agak rinci, jelas, terukur dan obyektif.
---------------------------------------------------
Ditulis oleh : Pravda pada blog Papua Diary
pada tanggal : 8 Februari 2009
Diposting ulang Oleh : IPARPOST
---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat
READ MORE - MENGENAL AGAMA ADAT DALAM BUDAYA MELANESIA

Tabrakan Beruntun , 5 Orang Jadi Korban

Di Skyland:

Tabrakan Beruntun , 5 Orang Jadi Korban

JAYAPURA - Kawasan tanjakan Skyland, terutama dekat Kantor Otonom, Kotaraja, merupakan kawasan yang tergolong rawan kecelakaan lalu lintas. Pasalnya, sekitar tempat itu sering sekali terjadi kecelakaan lalulintas.
Terakhir, Jumat (13/1) sekitar pukul 09.10 WIT, di tempat tersebut terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan tiga mobil dan dua motor.
Data yang di dapat Bintang Papua di Polsekta Abepura, kecelakaan tersebut bermula saat Mobil Truck DS 9670 JK yang dikemudikan Rois (25) melaju dengan kecepatan tinggi dar arah jayapura tujuan Abepura. Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), menabrak mobil box DS 8328 A yang dikemudikan Frengky Sindar (30), yang ada di depannya.
Akibatnya mobil Box oleng dan memakan badan jalan sebelah kanan. Sehingga bertabrakan dengan kendaraan motor Honda Tiger DS 5784 AC yang dikendarai Philipus Patikawa (43) yang melaju dari arah Abepura tujuan Entrop.
Pada saat yang besamaan, Mobil Box SPM juga menyenggol motor Honda Scoopy DS 5345 AU yang datang dari arah Entrop tujuan Abepura, sehingga motor Scoopy menabrak mobil Pick Up DS 8655 AD yang dikendarai Leo (22). Akibat kecelakaan tersebut, selain mengakibatkan kemacetan panjang yang timbul di Jalan Raya Abepura, baik dari arah Abepura tujuan Entrop, maupun sebaliknya, juga mengakibatkan lima orang mengalami luka-luka. Antara lain Frengky Sindar (30), mengalami luka robek pada betis kiri, tangan kiri, lutut kaki sebelah kiri, jari dan tangan kanan.
Edo (20) mengalami luka robek pada kaki sebelah kanan, lecet pada kaki kiri. Philipus Patikawa (43) mengalami luka robek pada pipi kanan, robek pada leher sebelah kanan, robek pada tangan kanan, lecet pada kaki kanan dan kiri.
Sedangkan Riantri Pane (42) yang mengendarai motor Honda Scoopy, mengalami luka lecet pada lutut kanan dan kiri, tangan kanan, serta memar di dahinya. Sedangkan Glen(4) yang diboncengnya mengalami luka robek pada kepala bagian atas, lecet pada kaki kanan dan kiri serta tangan kirinya.
Kapolsekta Abepura Kompol Arie S Sirait didampingi Kanit Lantas Ipda Jubelina Wally saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pemeriksaan kepada para pengendara dan penumpang. “Kita masih selidiki untuk menentukan siapa yang melakukan pelanggaran dalam kasus kecelakaan tersebut,” ungkapnya.(aj/don/l03).

---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat

READ MORE - Tabrakan Beruntun , 5 Orang Jadi Korban

10 Blok Mes PT. Masa Irian Jaya Indah Terbakar

10 Blok Mes PT. Masa Irian Jaya Indah Terbakar

Api Diduga Berasal dari Kompor Minyak.


Jayapura - Jumat (13/01) Mes PT. Masa Irian Jaya Indah yang berlokasi di Komplek Karsatama Jl. Proyek Perumnas II Waena, Distrik Heram, ludes terbakar. Warga sekitar dengan dibantu mobil tangki pengangkut air minum, beramai-ramai berusaha memadamkan api yang menghanguskan 10 blok, yang semua dihuni karyawan PT. Masa Irian Jaya Indah.
Data yang dihimpun Bintang Papua, peristiwanya bermula sekitar pukul 08.30 WIT, Ny Mimi Yuliati yang memasak nasi dengan menggunakan kompor minyak, selesai masak kemudian memadamkan api. Selanjutnya ditinggal pergi kerja tanpa memastikan apakah kompornya telah padam.
Akibat pengatur sumbu kompor tidak berfungsi atau dol, sehingga api tidak mati, sehingga sekitar pukul 09.00 WIT, terdengar suara ledakan yang diduga dari kompor tersebut. Api pun membesar dan menyambar mess lain yang besebelahan.
Kapolsek Abepura Kompol Arie Sandy Sirait dan sejumlah anggotanya yang tiba di TKP langsung mengamankan lokasi kebakaran yang tidak lama kemudian (Sekitar pukul 09.35 WIT), api berhasil dipadamkan.
Mobil pemadam kebakaran yang tiba di TKP sekitar pukul 09.45 WIT memadamkan sisa-sisa api yang masih menyala. Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih mengumpulkan data-data dan barang bukti guna proses penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran. “Kita masih memeriksa saksi dan melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab kebakaran,” ungkap Kapolsek saat dikonfirmasi Bintang Papua kemarin.
Demikian juga terkait nilai kerugian materil yang ditaksir mencapai milyaran, juga masih dalam proses pendataan.
Sedangkan data korban kebakaran yang semua adalah karyawan PT. Masa Irian Jaya Indah, adalah Rahmat, Yusak, Idris, Samsu, Ama, Andrian, Anto, Amri, Mualip, dan Jecki Kiseu.(aj/don/l03).

---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat

READ MORE - 10 Blok Mes PT. Masa Irian Jaya Indah Terbakar

Terjebak di Kamar, Bocah 4 Tahun Hangus Terbakar

Dari Kebakaran Rumah Kos di Pasar Lama Sentani.

SENTANI—Peristiwa kebakaran yang menghanguskan sebuah rumah kos dengan 4 kamar di Jalan Makendang Pasar Lama Sentani, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, memakan korban. Seorang bocah atas nama Andik Salman usia empat tahun dilaporkan tewas mengenaskan setelah terjebak dalam salah satu kamar. Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak utuh lagi alias hangus.

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada pukul 02.00 Kamis dini hari tadi saat kondisi rumah sedang mati lampu. Untuk penerangan, pemilik rumah membakar lilin kemudian melanjutkan tidurnya.
Dalam keadaan tidur tiba-tiba pemilik rumah dikagetkan dengan api yang sudah mulai menjalar ke kamar-kamar, Andik yang pada saat itu tidur di kamar lain bersama kakaknya Rahman (12 thn) sudah terjebak, namun kakaknya masih sempat menyelamatkan diri meskipun kakinya juga sudah terbakar.
Haryanto salah satu tetangga korban, saat ditemui di tempat kejadian, mengatakan saat terjadi kebakaran pemilik rumah sedang dalam keadaan tidur.
“Pada saat kebakaran mati lampu mereka membakar lilin, sehingga percikan lilin itulah yang diduga jadi penyebab terjadinya kebakaran,” jelasnya kepada Bintang Papua Kamis (12/01) sembari menunjukkan lokasi tewasnya Andik secara mengenaskan.
Titik kejadian, kata Haryanto, bermula dari ruang sebelah, karena rumah sebagian besar terbuat dari kayu sehingga api dengan mudah menjalar ke kamar-kamar lain termasuk kamar yang ditempati Andik bersama kakaknya. Akibat kebakaran tersebut seluruh isi rumah pun hangus terbakar termasuk barang-barang beberapa siswa yang tinggal bersebelahan dengan rumah tersebut.
“Ibu bersama anaknya yang kecil tidur di kamar lain sehingga mereka bisa menyelamatkan diri, sementara bapaknya sedang keluar rumah, sedangkan korban ini sudah terjebak api,” terangnya sambil menunjukkan kamar yang ditempati korban.
Disebutkan, setelah kejadian baru ayah sang bocah tiba di tempat, kemudian langsung mengevakuasi anaknya yang sudah hangus terbakar yang mana kakinya sudah terputus karena hangus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bintang Papua di lapangan, meskipun tidak ada pemadam kebakaran, beruntung hanya satu rumah yang terbakar, padahal tempat kejadian merupakan komplek padat penduduk, dimana sebagian besar rumah terbuat dari kayu. Kebakaran hanya dipadamkan dengan menyiram air seadanya, tidak ada mobil pemadam kebakaran karena selain terjadi di tengah malam, lokasi kejadian juga tidak bisa dijangkau kendaraan roda empat. Api baru berhasil dipadamkan satu jam kemudian.
“Kami hanya menjaga api di setiap pembatas rumah supaya tidak menjalar, kalau tidak semua rumah yang ada di sini ikut terbakar. Tidak ada mobil pemadam kebaran,” ujar Haryanto diiyakan oleh beberapa warga yang ketika itu ikut menunjukkan tempat kejadian kepada Bintang Papua.
Bocah yang hangus terbakar sudah dimakamkan Kamis pagi (12/01), sementara kakaknya saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari untuk mendapatkan perawatan yang intensif, sementara orang tuanya untuk sementara tinggal di rumah orang tua.
Hingga saat ini pihak pemerintah setempat belum mengunjungi korban kebakaran tersebut, sehingga beberapa orang siswa sekolah yang tinggal di rumah itu terpaksa meliburkan diri karena pakaian sekolahnya hangus terbakar.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Jayapura Kompol Hapri L, menuturkan saat ini pihak kepolisian masih mengumpulkan data-data terkait kebakaran tersebut. (dee/don/l03).

---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat

READ MORE - Terjebak di Kamar, Bocah 4 Tahun Hangus Terbakar