Minggu, 15 Januari 2012

Terjebak di Kamar, Bocah 4 Tahun Hangus Terbakar

Dari Kebakaran Rumah Kos di Pasar Lama Sentani.

SENTANI—Peristiwa kebakaran yang menghanguskan sebuah rumah kos dengan 4 kamar di Jalan Makendang Pasar Lama Sentani, Kelurahan Hinekombe, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, memakan korban. Seorang bocah atas nama Andik Salman usia empat tahun dilaporkan tewas mengenaskan setelah terjebak dalam salah satu kamar. Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak utuh lagi alias hangus.

Peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada pukul 02.00 Kamis dini hari tadi saat kondisi rumah sedang mati lampu. Untuk penerangan, pemilik rumah membakar lilin kemudian melanjutkan tidurnya.
Dalam keadaan tidur tiba-tiba pemilik rumah dikagetkan dengan api yang sudah mulai menjalar ke kamar-kamar, Andik yang pada saat itu tidur di kamar lain bersama kakaknya Rahman (12 thn) sudah terjebak, namun kakaknya masih sempat menyelamatkan diri meskipun kakinya juga sudah terbakar.
Haryanto salah satu tetangga korban, saat ditemui di tempat kejadian, mengatakan saat terjadi kebakaran pemilik rumah sedang dalam keadaan tidur.
“Pada saat kebakaran mati lampu mereka membakar lilin, sehingga percikan lilin itulah yang diduga jadi penyebab terjadinya kebakaran,” jelasnya kepada Bintang Papua Kamis (12/01) sembari menunjukkan lokasi tewasnya Andik secara mengenaskan.
Titik kejadian, kata Haryanto, bermula dari ruang sebelah, karena rumah sebagian besar terbuat dari kayu sehingga api dengan mudah menjalar ke kamar-kamar lain termasuk kamar yang ditempati Andik bersama kakaknya. Akibat kebakaran tersebut seluruh isi rumah pun hangus terbakar termasuk barang-barang beberapa siswa yang tinggal bersebelahan dengan rumah tersebut.
“Ibu bersama anaknya yang kecil tidur di kamar lain sehingga mereka bisa menyelamatkan diri, sementara bapaknya sedang keluar rumah, sedangkan korban ini sudah terjebak api,” terangnya sambil menunjukkan kamar yang ditempati korban.
Disebutkan, setelah kejadian baru ayah sang bocah tiba di tempat, kemudian langsung mengevakuasi anaknya yang sudah hangus terbakar yang mana kakinya sudah terputus karena hangus.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bintang Papua di lapangan, meskipun tidak ada pemadam kebakaran, beruntung hanya satu rumah yang terbakar, padahal tempat kejadian merupakan komplek padat penduduk, dimana sebagian besar rumah terbuat dari kayu. Kebakaran hanya dipadamkan dengan menyiram air seadanya, tidak ada mobil pemadam kebakaran karena selain terjadi di tengah malam, lokasi kejadian juga tidak bisa dijangkau kendaraan roda empat. Api baru berhasil dipadamkan satu jam kemudian.
“Kami hanya menjaga api di setiap pembatas rumah supaya tidak menjalar, kalau tidak semua rumah yang ada di sini ikut terbakar. Tidak ada mobil pemadam kebaran,” ujar Haryanto diiyakan oleh beberapa warga yang ketika itu ikut menunjukkan tempat kejadian kepada Bintang Papua.
Bocah yang hangus terbakar sudah dimakamkan Kamis pagi (12/01), sementara kakaknya saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari untuk mendapatkan perawatan yang intensif, sementara orang tuanya untuk sementara tinggal di rumah orang tua.
Hingga saat ini pihak pemerintah setempat belum mengunjungi korban kebakaran tersebut, sehingga beberapa orang siswa sekolah yang tinggal di rumah itu terpaksa meliburkan diri karena pakaian sekolahnya hangus terbakar.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Jayapura Kompol Hapri L, menuturkan saat ini pihak kepolisian masih mengumpulkan data-data terkait kebakaran tersebut. (dee/don/l03).

---------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar