Jumat, 24 September 2010

Topan Fanapi Menerjang, 107 Orang Cedera

TAIPEI (Suara Karya): Badai Topan Fanapi dengan kecepatan lebih dari 162 km per jam menerjang Taiwan dan mencederai sedikitnya 107 orang saat topan bergerak menuju China.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Taiwan melaporkan, badai tersebut telah meluluhlantakkan kaca-kaca gedung bertingkat serta membawa dan mengangkut ratusan motor dan mobil yang sedang pakir.
"Ratusan motor yang sedang parkir di pusat bisnis Taipei itu beterbangan seperti sekumpulan lebah yang sedang terbang. Badai itu juga membawa beberapa kendaraan roda empat yang melintas di jalan-jalan protokol di ibu kota," kata pejabat kementerian itu.
Badai itu menaikkan tanah hingga 1.125 mm (44 inci) di sebagian wilayah Taiwan, sehingga menghentikan operasi pembangkit listrik yang dikelola USI Corp, TSRC Corp, dan lainnya di selatan kawasan industri petrokimia Taiwan. Beberapa pembangkit listrik, kemarin, masih ditutup.
Pengapalan produk Formosa Petrochemilak Corp milik Taiwan juga terhenti akibat ditutupnya pelabuhan dekat kompleks penyulingan berkapasitas 540.000 barel per hari di Mailiao itu.
Agustus 2009, Topan Morakot yang bergerak lambat membawa hujan hingga berhari-hari dan mengakibatkan tanah longsor yang menewaskan 700 jiwa itu.
Fanapi, yang merupakan badai kategori 3 dalam skala 1-5, diperkirakan mengarah ke Provinsi Guangdong di China, Senin (20/9), sebagai badai tropis dengan skala lebih rendah, demikian pernyataan situs prakiraan cuaca Tropical Storm Risk (www.tropicalstormrisk.com).
Topan sering kali melanda China, Taiwan, Filipina, dan Jepang selama semester kedua tahun ini mengakumulasikan kekuatan dari "arus hangat" Samudra Pasifik atau Laut China Selatan sebelum melemah di daratan.
Sementara itu, dari arah utara, Topan Igor bergerak kencang disertai gelombang dan hujan yang diperkirakan dalam beberapa minggu menuju Asia. Pusat Topan Nasional Amerika Serikat menyebutkan, Topan Igor sangat besar. (AP/Kentos)

---Alam dan Adat Bicara---
READ MORE - Topan Fanapi Menerjang, 107 Orang Cedera

Badai Matahari Ancam Bumi 'Kiamat' di 2013


VIVAnews - Ilmuwan memperingatkan suatu ledakan energi Matahari bisa melumpuhkan Bumi tiga tahun mendatang. Para peneliti khawatir ledakan besar itu terjadi pada tahun 2013 dan bisa menyebabkan pemadaman listrik secara total di seluruh dunia dan kekacauan global.

Seperti dilansir The Sun edisi 21 September 2010, potensi bencana yang terjadi sekali dalam seabad ini bisa membawa ancaman serius pada sejumlah fasilitas vital: kerusakan jaringan listrik, hancurnya sistem komunikasi, pesawat jatuh, dropnya stok pangan dunia, dan porak-porandanya jaringan Internet.

Bencana sejenis disebutkan pernah terjadi pada tahun 1859 dan mendatangkan kerusakan dahsyat di Eropa dan Amerika. Saat itu dilaporkan kawat telegraf terbakar habis. Bahkan, saat itu diberitakan dua pertiga langit di Bumi diselimuti cahaya aurora berwarna merah darah.

Peringatan malapetaka ini--yang mengingatkan pada gambaran kiamat di film '2012' ala Hollywood--tak kurang membuat was-was Menteri Pertahanan Inggris, Liam Fox. Dia lalu menggelar konperensi darurat di London pada 20 September lalu. Fox yang bergelar doktor mengatakan bencana yang dampaknya sulit diukur dan diprediksi ini bisa mengakibatkan kerusakan berskala hebat. Dan jika benar terjadi, maka badai matahari itu bisa menciptakan kerusakan yang jauh lebih berbahaya ketimbang ledakan serupa pada tahun 1859.

Da lalu meminta para ilmuwan untuk menyusun strategi guna mengantisipasinya. Konperensi yang diselenggarakan oleh Dewan Keamanan Infrastruktur Listrik Inggris itu mendengar paparan dari para ahli bahwa Matahari akan mencapai tahap kritis dari siklusnya di tahun 2013 mendatang.

Ketika itu, gelombang energi magnetik yang tercipta di atmosfer diperkirakan akan memicu badai radiasi yang menyebabkan lonjakan energi berkekuatan besar. Akibatnya, akan tercipta badai awan di kota-kota besar dunia seperti London, Paris, dan New York. Pada tahun 1989, bencana serupa yang berskala kecil sempat mengganggu pembangkit listrik di Quebec, Kanada.

Mantan penasihat pertahanan pemerintah AS, Dr. Avi Schnurr, juga memperingatkan, "Badai geomagnetik bisa menghancurkan negara-negara di muka bumi. Kita tidak bisa berpangku tangan menunggu bencana itu datang." (kd)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Badai Matahari Ancam Bumi 'Kiamat' di 2013

Minibus Terbalik di Tol Jakarta-Merak


JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil minibus Suzuki Carry B 8950 CU terbalik di ruas Tol Tangerang Km 33.200, tepatnya di sekitar Karawaci menuju Serang, Jumat (24/9/2010) pukul 09.40 WIB.

Berdasarkan informasi dari Briptu Widia, petugas TMC Polda Metro Jaya, kecelakaan tersebut terjadi di lajur dua sehingga mengakibatkan kemacetan karena hanya satu lajur yang bisa dilintasi kendaraan, sedangkan dua lajur lainnya tertutup oleh Suzuki Carry.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab maupun korban jiwa dalam insiden tersebut, saat ini petugas PJR sudah berada di lokasi kecelakaan untuk mengamankan TKP dan melakukan pengaturan arus lalu lintas. (Tr)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Minibus Terbalik di Tol Jakarta-Merak

Pesawat Cessna Jatuh di Bandung


JAKARTA, KOMPAS.com — Pesawat Cessna yang sedang melakukan atraksi akrobat di acara Bandung Air Show, Jumat (24/9/2010) pagi, jatuh dan meledak. Demikian informasi yang diperoleh Kompas.com.

Bandung Air Show sendiri berlangsung di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, dan baru dibuka Kamis.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Pesawat Cessna Jatuh di Bandung

Ancaman Kerusakan Alam Semakin Nyata

Bukti kerusakan alam semakin terlihat nyata di hadapan kita. Salah satu fakta adalah semakin merebaknya ancaman abrasi air laut. Apa yang terjadi di Jakarta Utara dimana akibat abrasi air laut yang semakin parah telah menghancurkan badan jalan dan fasilitas publik lainnya yang ada di sekitarnya. Demikian juga dengan daerah pemukiman semakin dekat dengan bahaya keganasan abrasi tersebut. Di bahagian lain, bencana banjir pun turut menggejala. Bahaya yang ditimbulkannya sudah semakin berat.
Dilihat dari faktor utama pemicu terjadinya dua fenomena alam ini adalah karena semakin meningkatnya suhu bumi atau yang akrab disebut pemanasan global. Dan jika dibiarkan, tentu akibat yang lebih serius bisa saja terjadi dari yang diprediksikan semula. Karena itu, satu langkah penting yang mesti dilakukan adalah meningkatkan kewaspadaan dan bertindak untuk penyelamatan lingkungan.
Ancaman abrasi air laut dan bahaya banjir harusnya menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Barangkali baru setelah ada fenomena yang menakutkan akan muncul kesadaran kritis, bahwa penanggulangan bahaya banjir tidak bisa dilakukan dalam tempo sekejap. Pemanasan global adalah fenomena yang bertali temali dengan banyak dimensi kehidupan. Katakanlah soal penataan ruang yang tidak menghargai aspek kelestarian lingkungan, penebangan pohon secara massif, pemakaian CFC yang berlebihan dan lain-lain turut serta memberi kontribusi bagi terjadinya pemanasan global.
Salah kalau kita menyebutkan bahwa gejala kerusakan alam adalah hanya sebuah tragedi apalagi misteri. Tanpa meminggirkan adanya tragedi (sesuatu yang terjadi di luar dugaan), bahaya kerusakan sesungguhnya dapat dipredikasi dan sekaligus diantisipasi. Ancaman kerusakan alam sudah sering muncul setiap tahunnya. Akan tetapi, kita sulit untuk berubah dan berbenah. Untuk itu, langkah-langkah sebagai tindakan antisipatif dapat dilakukan secepatnya. Hal inilah yang tidak kita pikirkan secara matang.
Pemerintah atau pejabat publik jangan lagi hanya terampil ber-slogan semata, melainkan harus membuat tindakan nyata. Pemerintah jangan pula hanya tampil dengan politik tebar pesona, seolah-olah menjadi malaikat yang menolong rakyat dalam kesusahannya, termasuk seperti akibat banjir. Pemerintah harusnya hadir dengan tindakan-tindakan antisipatif terhadap kemungkinan bencana yang menghampiri masyarakat banyak.
Dan itulah sepenuhnya fungsi pemerintah; hadir untuk melayani rakyat. Seperti terjadi di masa-masa silam, di setiap kali ada bencana, maka dengan cepat pejabat kita mendengar adanya statemen optimis bahwa kejadian serupa tidak terulang lagi. Nyatanya, bukan hanya terulang, tetapi menjadi langganan.
Ke depan, kita memerlukan hadirnya pemimpin yang cerdas dan tegas. Pemimpin yang tidak hanya pintar beretorika, tetapi pemimpin yang berkinerja baik. Pemimpin yang mengerti dan mau mengabdi untuk kepentingan rakyat. Bila perlu tak pandang bulu dalam melakukan hal apapun yang tujuannya untuk menyelamatkan lingkungan, termasuk mengantisipasi terjadinya masalah banjir. Banjir tidak bisa diatasi dengan kata, tetapi dengan perbuatan dan tindakan nyata.
Bahaya banjir sudah terpampang di hadapan kita. Tidak ada pilihan lain, selain bekerja keras untuk mengatasinya. Dalam konteks itu, kita tidak hanya membutuhkan tekad yang membara, tetapi juga tindakan nyata. Misalnya, tekad pemerintah daerah untuk saling koordinasi antar daerah untuk mengantisipasi banjir. Kita tidak pula memerlukan adanya slogan-slogan yang positif, tetapi juga langkah-langkah nyata untuk mewujudkannya.
Kerusakan lingkungan memang semakin menegaskan akan pentingnya mewujudnyatakan kepedulian terhadap keselamatan bumi. Kenyataan yang ada, terjadi dekadensi atas kualitas lingkungan, tidak bisa lagi dilawan dengan bermain wacana. Harus dengan langkah konkrit. Semua komponen bangsa dan masyarakat internasional harus terlibat di dalamnya.
Komitmen untuk peduli pada lingkungan harus menjadi kewajiban kita semua. Lingkungan adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus ditata dan dan dikendalikan secara bertanggung jawab. (*)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Ancaman Kerusakan Alam Semakin Nyata

New York Diterjang Badai, 1 Tewas

NEW YORK - Badai yang tiba-tiba saja menerpa New York pada Kamis 16 September tengah malam waktu setempat. Fenomena alam itu memporakporandakan kota tersebut.
Satu orang warga dikabarkan tewas dalam badai yang dikatakan tidak terlalu memiliki kekuatan besar.
Badai berkekuatan kecil dan disertai awan hitam, bergerak pelan menuju pusat Kota New York. Badai tersebut merusak atap rumah dan menyebabkan beberapa pohon besar di Brooklyn tumbang.
Korban tewas dalam badai ini, terjadi setelah seorang pria menabrak sebuah pohon saat sedang mengendarai mobil.
Seperti dilansir AFP, Jumat (17/9/2010), lebih dari 26 ribu warga di wilayah Queens tidak dapat menikmati aliran listrik karena alirannya terputus. Kondisi serupa juga dialami sekira lima ribu warga di Staten Island.
Badai ini memang cukup kecil kekuatannya, tetapi hujan deras yang disertai petir amat menganggu aktifitas warga. Diperkirakan cuaca akan bertambah buruk di wilayah yang terkena badai ini. (faj)
--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - New York Diterjang Badai, 1 Tewas

Laut Terbelah Jadi Fenomena Menarik di Korea Selatan

AsiaRoom Laut terbelah sebuah keajaiban di Korea Selatan adalah sebuah fenomena alam yang unik. Ini keajaiban dunia alami dengan kemiripan kisah nabi Musa dan "replika" dari fenomena yang sama terjadi ketika bagian laut dan dua pulau yang bergabung selama surut.

Seperti dilansir dari AsiaRoom, Sebuah hamparan tanah dengan panjang sekitar 2,8 kilometer dan lebar 40 meter akan terbuka dan dikunjungi oleh orang-orang dalam jumlah besar. Fenomena ini terjadi dua kali setahun saat air laut surut.

Seperti di Indonesia fenomena laut terbelah tersebut dikait-kaitkan dengan keyakinan bahwa ketika desa Jindo diserang oleh harimau, semua penduduk desa telah pergi ke desa Modo kecuali seorang wanita tua yang tinggal sendirian.

Dari keputusasaan ia kemudian berdoa kepada Allah Sea untuk membantu dan laut Tuhan menjawab doa-doanya oleh membelah Laut. Namun, fenomena magis dikenal dunia ketika Mr Pierre Randi, seorang Duta Besar Perancis di Korea datang untuk mengunjungi Korea pada tahun 1975 dan menulis tentang hal ini di koran Prancis.

Fitur Musa Keajaiban Jindo di Korea Selatan

- Festival Laut bernama Jindo Festival Perpisahan biasanya terjadi tiga kali setahun pada bulan Maret, Mei dan Juli. Namun dengan meningkatnya arus wisatawan antusias festival diputuskan akan diadakan pada bulan April juga.

- Untuk menangkap pandangan grand membagi laut dalam dua bagian dan membuat jalan, orang dapat menikmatinya baik dengan mendaki bukit atau Anda juga dapat berjalan-jalan melalui terusan yg berhubung dgn laut terungkap. Keajaiban Musa dari Jindo adalah sesuatu yang benar-benar harus dialami secara pribadi.

- Peristiwa Festival berkaitan dengan Miracle Musa dari Jindo menikmati secara menyeluruh oleh jutaan pengunjung. The folksongs Jindo dan tarian Korea khusus bernama Ganggangsullae dilakukan dan dinikmati oleh para profesional dan mengunjungi turis.

- Tempat-tempat lain dari Miracle Musa dari Jindo terdiri dari layar kembang api, sinar laser menunjukkan, kinerja yang oleh Shamanists Korea, dan musik tradisional ekstravaganza bersama dengan drum kinerja.(Dom)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Laut Terbelah Jadi Fenomena Menarik di Korea Selatan