Minggu, 01 Agustus 2010

Korban Banjir Diserang Penyakit


Liputan6.com, Nowshera: Di wilayah Nowshera, barat laut Pakistan, level ketinggian banjir mulai turun, Ahad (1/8). Keadaan ini mendorong warga meninggalkan pengungsian dan kembali ke tempat tinggal mereka. Namun, tim medis di pengungsian mendapatkan banyak korban banjir yang diserang penyakit.

Menurut para dokter, wabah diare, demam, dan penyakit kulit saat ini tengah menyerang dan dinilai sangat mengancam kesehatan warga. Sejauh ini dilaporkan korban banjir telah mencapai 900 orang dan banyak warga yang masih dinyatakan hilang. Sementara laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan sekitar sejuta warga di seluruh Pakistan terkena dampak dari bencana ini.

Sementara itu, ribuan rumah dan jalan-jalan serta sedikitnya 45 jembatan di barat laut Pakistan rusak. Banjir ini dinilai sebagai banjir terburuk yang melanda Pakistan sejak 1929 [baca: Warga Pakistan Mulai Bersihkan Sisa Banjir].(ASW/YUS).

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Korban Banjir Diserang Penyakit

Aktivitas di Stasiun Pondok Cina Normal


Liputan6.com, Depok: Pascakebakaran di Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Ahad (1/8) siang. lalu lintas kereta api sudah kembali normal. Namun, kurangnya jumlah lokasi tiket menyulitkan serta membingungkan para calon penumpang. Akibatnya, antrean pun terjadi [baca: Pascakebakaran, KA di Pondok Cina Tetap Beroperasi].

Meski demikian, pihak stasiun tetap berupaya memberikan pelayanan kepada para calon penumpang. Selain itu, petugas juga membersihkan puing-puing, mereka juga terus memperbaiki jaringan komunikasi antarstasiun.

Stasiun Pondok Cina, Depok, terbakar Sabtu (31/7) dini hari. Puluhan kios serta sepeda motor ludes di lalap si jago merah. Hingga kini, sumber api masih dalam penyelidikian. Dugaan sementara, sumber api berasal dari parkiran sepeda motor [baca: Polisi Usut Penyebab Kebakaran Stasiun Pondok Cina].(BOG)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Aktivitas di Stasiun Pondok Cina Normal

Korban Tewas Banjir Pakistan 900 Orang


ISLAMABAD, KOMPAS.com — Banjir bandang yang melanda Pakistan pada hari Jumat telah menelan korban tewas sementara sebanyak 900 orang. Sekitar 342 orang dikabarkan sakit dan ratusan orang lagi diberitakan hilang. Sedikitnya sekitar satu juta orang telantar akibat rumah dan harta benda mereka hancur akibat banjir.

"Sekitar 800 orang tewas di wilayah kami. Banjir juga merusak infrastruktur sehingga menyulitkan pendistribusian bantuan," kata Mian Iftikhar Hussain, juru bicara Pemerintah Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP), Minggu (1/8/2010). Pihak Pemerintah Pakistan juga menyerukan agar masyarakat internasional memberi bantuan kemanusiaan bagi para korban banjir yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.

Badan rusan bencana nasional Pakistan atau Pakistan’s National Disaster Management Authority (NDMA) telah meminta PBB dan masyarakat internasional untuk segera memberi bantuan. "Ini merupakan bencana banjir terburuk, yang terjadi dalam 81 tahun terakhir di negara itu," lapor jaringan televisi negara.

Menurut tim SAR, ratusan desa, jembatan, jalan-jalan, dan harta benda senilai miliaran dollar AS musnah disapu banjir. Pasukan angkatan laut, darat, dan udara serta puluhan tim penyelamat dari pemerintah dan non-pemerintah sedang sibuk membantu para korban.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Korban Tewas Banjir Pakistan 900 Orang

Korban Kebakaran Dievakuasi


SURABAYA, KOMPAS.com — Dua pekerja di gudang tiner di Jalan Karang Asem, Surabaya, yang terbakar pada Sabtu (31/7/2010), ditemukan tewas. Tim dari kepolisian mengevakuasi jenazah korban pada Minggu (1/8/2010).

Proses evakuasi korban bernama Santo dan Tatang itu tengah berlangsung. Saat ini, polisi sedang mengidentifikasi dua korban asal Saradan, Madiun, tersebut. Korban rencananya akan dibawa ke kamar jenazah RS Dokter Sutomo, Surabaya.

Sebelum kebakaran, dua korban diduga sedang tidur di kamar gudang. Mereka tidak bisa keluar kamar karena api sudah berkobar di luar kamar. Sementara jendela kamar dipasangi terali.

Saat ini, warga di sekitar lokasi kebakaran sedang berkumpul dan menyaksikan proses evakuasi. Sebagian menyatakan resah sejak lama dengan keberadaan gudang di tengah permukiman itu. Apalagi, gudang menyimpan bahan mudah terbakar.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Korban Kebakaran Dievakuasi