Jumat, 30 Juli 2010

Teror Elpiji Belum Berakhir


Liputan6.com, Sumedang: Korban ledakan elpiji terus berjatuhan. Kali ini terjadi di sebuah warung di Sumedang, Jawa Barat. Peristiwa mengenaskan yang terjadi Kamis (29/7) malam ini memang tidak menimbulkan korban jiwa. Namun warung yang merupakan usaha satu-satunya milik Uun dan Enung ini ludes.

Ketika teror ledakan gas makin menghantui, masyarakat miskin pengguna elpiji tiga kilogram kembali ke kayu bakar. Seperti yang dilakukan beberarapa warga di Cilegon, Banten.(IAN)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Teror Elpiji Belum Berakhir

Pipa Meledak, 12 Orang Tewas

BEIJING - Rangkaian bencana di Tiongkok belum mandek. Sebuah ledakan hebat dari pipa kimia mengguncang kawasan sebelah timur Tiongkok kemarin pagi (28/7). Tidak kurang dari 12 orang tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka dalam ledakan yang membuat Kota Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, tersebut berselimut asap hitam.

Menurut kantor berita Tiongkok Xinhua, ledakan hebat itu terjadi sekitar pukul 10.00 waktu setempat atau sekitar pukul 09.00 WIB. ''Akibat ledakan pipa kimia itu, kawasan di sekitar rusak parah,'' terang salah seorang petugas yang diwawancarai Xinhua seperti dilansir Agence France-Presse. Sampai beberapa jam setelah ledakan terjadi, Nanjing masih tertutup asap tebal.

Banyaknya korban yang terluka membuat bank darah di Jiangsu kewalahan. Sebagian besar rumah sakit di provinsi tersebut juga mulai kehabisan stok darah. ''Sejumlah besar warga terluka dan harus dirawat di rumah sakit. Kami membutuhkan banyak darah,'' tulis bank darah Jiangsu dalam situs resminya. Menanggapi seruan itu, warga di sekitar lokasi ledakan pun berbondong-bondong mendonorkan darah.

Stasiun televisi nasional melaporkan, ledakan hebat tersebut merenggut nyawa 12 orang. Sebelumnya, Xinhua menyebut jumlah korban tewas enam orang. Namun, bersamaan dengan itu, media Tiongkok lainnya melaporkan, enam korban selain yang disebut Xinhua sudah disemayamkan di kamar mayat. Jumlah korban tewas masih mungkin bertambah. Sebab, evakuasi terus berlangsung.

Berdasar investigasi awal oleh kepolisian provinsi, diketahui bahwa pipa kimia yang meledak itu milik sebuah pabrik plastik. Saat ledakan terjadi, pabrik plastik yang sudah tidak beroperasi tersebut sedang dibongkar. Diduga kuat, masih ada sisa ethyl (etil) dalam saluran yang memang biasa digunakan untuk mengalirkan zat kimia tersebut. Ledakan lantas dipicu mesin sepeda motor yang kebetulan dinyalakan di dekat pipa. (hep/c5/dos)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Pipa Meledak, 12 Orang Tewas

Korban Tewas Banjir Pakistan Bertambah Jadi 267


Liputan6.com, Peshawar: Tim penyelamat dan pemerintah Pakistan mengatakan, banjir yang menimpa barat laut Pakistan selama tiga hari terakhir telah merenggut sedikitnya 267 nyawa [baca: Banjir Tewaskan 80 Warga Pakistan]. Sementara, masih banyak orang lainnya yang hilang hingga hari ini.

Mujahid Khan dari Yayasan Edhi--sebuah layanan darurat milik swasta--mengatakan, setidaknya 245 orang tewas di sepanjang barat laut Pakistan, yang merupakan wilayah dengan korban terbanyak. Sedangkan, Sardar Attique Khan Perdana Menteri Pakistan di Kashmir mengatakan, banjir di wilayahnya menyebabkan 22 orang tewas.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, negara bagian Pakistan lainnya juga dilanda air bah itu. Cuaca buruk, juga menjadi salah satu faktor kecelakaan pesawat yang menewaskan 152 orang di Islamabad pada Rabu silam [baca: Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Pakistan 152 Orang].(AP/AYB)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Korban Tewas Banjir Pakistan Bertambah Jadi 267

Banjir Tewaskan 80 Warga Pakistan


Liputan6.com, Charsadda: Hujan lebat yang memicu banjir dan longsor di barat laut Pakistan, mengakibatkan jumlah korban tewas bertambah menjadi 80 orang [baca: Banjir Tewaskan Puluhan Warga Pakistan]. Demikian dilaporkan pemerintah setempat.

Pasukan militer dan tim penyelamat hingga kini masih terus berusaha menyelamatkan ribuan orang yang terjebak di rumah mereka. Namun karena cuaca buruk, upaya penyelamatan terhambat dan helikopter pun tidak dapat menembus masuk.

Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat, seperti yang diperingatkan pejabat Pakistan bahwa hujan lebat akan terus mengguyur wilayah barat laut Pakistan. Curah hujan sebanyak 250-300 milimeter mengguyur berbagai wilayah di barat laut Pakistan selama 36 jam. Ini merupakan curah hujan terbesar sepanjang 35 tahun terakhir.(NHK/AYB)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Banjir Tewaskan 80 Warga Pakistan

KM Wetar Dilalap Api Saat Berlabuh di Pelabuhan Gudang Arang Ambon


AMBON - Kapal Motor (KM) Wetar dilalap api saat berlabuh di Pelabuhan Gudang Arang, Kelurahan Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, kemarin (29/7). Api besar dan asap hitam tebal yang menyelimuti badan kapal membuat warga Gudang Arang berhamburan ke luar.

Menurut warga yang bermukim di dekat Pelabuhan Gudang Arang, kebakaran mulai terlihat sekitar pukul 11.00 WIT. Saat itu, kapal perintis milik Pemprov Maluku yang melayari rute Ambon-Suamlaki, Tepa-Selwaru, dan Kisar-Wetar tersebut sedang bersandar di jembatan.

''Kami berhamburan ke luar saat mendengar seseorang berteriak ada kapal terbakar. Kami lihat api besar melalap KM Wetar. Kami sempat khawatir juga. Sebab, kapal itu terbakar saat sandar di jembatan. Untung, KM Banda Naira cepat mendorongnya ke tengah laut,'' tutur seorang warga.

Sebagian warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran Pemkot Ambon. Dua mobil pasukan pemadam kebakaran memang tiba di lokasi tak lama kemudian. Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak.

Sebab, kapal perintis itu berada di tengah laut. Petugas pemadam kebakaran hanya bersiaga untuk mengantisipasi bila kapal tersebut terbawa arus ke pelabuhan atau rumah penduduk di sekitar Pantai Gudang Arang.

Tak lama kemudian, datang kapal pemadam milik Badan SAR Nasional (Basarnas), kapal milik Kesatuan Pengamanan Laut dan Perairan (KPLP), perahu karet milik Amerika Serikat, serta kapal tongkang milik administrator pelabuhan (adpel). Kapal-kapal pemadam itu langsung mengepung KM Wetar dari berbagai arah dan menyemprotkan air.

Api akhirnya padam setelah petugas kapal pemadam bekerja keras sekitar tiga jam. Saat itu juga KM Wetar didorong kapal tongkang milik adpel ke jembatan Gudang Arang.

Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Didik Agung Widjanarko menyatakan, penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Diduga, api berasal dari dek II kapal perintis tersebut. ''Kita tunggu saja hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) besok (30/7),'' ujarnya.
Rata Penuh
Saat ini, lanjut dia, seluruh awak dan kapten kapal dimintai keterangan di Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon. ''Mereka dimintai keterangan sebagai saksi,'' ujarnya.

Dua Hangus di Batam

Sementara itu, di Batam, dua kapal yang sedang berlabuh di perairan Kolong, Kecamatan Karimun, juga dilalap api pukul 10.30 kemarin (29/7). Dua kapal itu adalah tugboat TB Venture 22 dan Kapal Motor Feni 22. Saat itu, KM Feni 22 sedang membongkar muatan minyak untuk disalurkan ke PT Karimun Sukses.

Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Diduga, api berasal dari TB Venture 22, lalu meluas ke KM Feni 22. Kerugian karena kebakaran tersebut ditaksir mencapai miliaran rupiah.

''Begitu mendengar laporan, saya langsung ke Pos Polair untuk mengupayakan pemadaman,'' ujar Kasatpolair Polres Karimun AKP Gompar Hasibuan.

Menurut Amir, salah seorang saksi, tidak terdengar suara ledakan dari kapal yang membawa minyak, kecuali saat kapal itu ditarik ke tengah laut untuk mencegah api merembet ke permukiman warga. ''Saya lihat ada awak kapal yang terbakar. Dia langsung terjun ke laut dan berenang menyelamatkan diri. Tampaknya, dia tidak sampai terluka parah,'' ungkapnya.

Pemilik KM Feni 22 Wiyono saat dikonfirmasi mengungkapkan, saat itu kapalnya sedang membongkar muatan solar yang akan distribusikan ke gudang miliknya di PT Karimun Sukses. ''Api mungkin memang berasal dari kapal tugboat yang sandar di samping KM Feni 22. Sebab, di kapal kami tidak ada kompor atau dapur,'' tegasnya. (m1/san/jpnn/c5/soe)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - KM Wetar Dilalap Api Saat Berlabuh di Pelabuhan Gudang Arang Ambon

Ratusan Rumah Adat Terancam Longsor

Liputan6.com, Bulukumba: Sedikitnya 300 rumah di Dusun Pangi dan Dusun Bongki, Desa Tanatoa Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan terancam ambruk akibat longsor. Pantauan SCTV, Kamis (29/7), tanah di sekitar rumah adat tradisional Kajang itu sudah retak dengan kedalaman empat meter. Rumah-rumah warga yang saat ini terancam longsor adalah salah satu warisan budaya yang patut di pertahankan di Indonesia.

Kondisi wilyah di dua dusun tersebut memang sudah sangat memprihatinkan. Pepohonan dan bebatuan yang berada di atas bukit juga banyak yang tumbang dan menimpa rumah. Penyebab retaknya tanah di pemukiman warga adat Kajang ini adalah akibat curah hujan yang tinggi dalam sebulan terakhir ini.

Sekitar 100 kepala keluarga kini telah meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke kediaman sanak keluarganya. Warga berharap pemerintah setempat segera turun meninjau lokasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat.(IAN)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Ratusan Rumah Adat Terancam Longsor