Kondisi wilyah di dua dusun tersebut memang sudah sangat memprihatinkan. Pepohonan dan bebatuan yang berada di atas bukit juga banyak yang tumbang dan menimpa rumah. Penyebab retaknya tanah di pemukiman warga adat Kajang ini adalah akibat curah hujan yang tinggi dalam sebulan terakhir ini.
Sekitar 100 kepala keluarga kini telah meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke kediaman sanak keluarganya. Warga berharap pemerintah setempat segera turun meninjau lokasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat.(IAN)
------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar