Jumat, 23 Juli 2010

Operasi Trisila Terhalang Cuaca Buruk

KENDARI, KOMPAS.com - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sutanto yang tengah melaksanakan operasi Trisila di perairan timur Indonesia, terpaksa berlabuh di Pelabuhan Kendari karena terhalang cuaca buruk di Laut Banda.

Kami sebenarnya tidak berencana berlabuh di Kendari karena tugas utama kami melakukan patroli selama tiga bulan di perairan Laut Banda.
-- Mayor Laut Daymond Iwan

Komandan KRI Sutanto, Mayor Laut Daymond Iwan, di Kendari, Jumat (23/7/2010) mengatakan, gelombang di perairan Laut Banda saat ini mencapai ketinggian sekitar lima meter, sehingga sangat berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal mereka.

Menurut Daymond, kondisi gelombang yang mencapai sekitar lima meter itu sebenarnya bisa diarungi KRI Sutanto karena kapal TNI AL itu memiliki kemampuan arung perairan sampai ketinggian gelombang enam meter, namun mereka tidak ingin mengambil risiko. "Kami sebenarnya tidak berencana berlabuh di Kendari karena tugas utama kami adalah melakukan patroli selama tiga bulan di perairan Laut Banda, tapi kondisi cuaca yang sangat buruk, sehingga kami harus menghindar dari risiko itu.

Daymond mengatakan, jika cuaca membaik, pelayaran KRI Sutanto akan dilanjutkan menuju Maluku, sebab operasi mereka juga berkaitan dengan pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) tiga, yang menjadi salat satu tempat penyelenggaraan Sail Banda 2010."Selama tiga bulan masa operasi, diantaranya satu bulan kami akan mengamankan kegiatan Sail Banda pada Agustus 2010. Mudah-mudahan cuaca membaik sehingga kami bisa melakukan patroli di wilayah ALKI tiga itu," ujarnya.

KRI Sutanto dijadwalkan melakukan operasi Trisila di wilayah timur Indonesia selama tiga bulan mulai Juli hingga Oktober 2010. Kapal TNI AL itu berangkat dari pangkalan laut Surabaya sejak 7 Juli lalu.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Operasi Trisila Terhalang Cuaca Buruk

Puting Beliung Hancurkan Puluhan Ruma


Liputan6.com, Deli Serdang: Angin puting beliung memorakporandakan puluhan rumah di Desa Sei Rotan, Deli Serdang, Sumatra Utara. Hingga Jumat (23/7), puluhan warga di Kecamatan Percut Sei Tuan itu mengungsi karena rumah tak bisa ditempati lagi. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Selain merusak rumah, angin puting beliung juga menumbangkan sejumlah pohon dan mengenai kabel jaringan listrik. Akibatnya listrik padam.(AIS)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Puting Beliung Hancurkan Puluhan Ruma

Tabung Gas Elpiji 3 Kg Meledak di Peternakan, Ratusan Ayam Gosong


Magelang - Insiden ledakan tabung gas elpiji ukuran 3 kg kembali terjadi. Kali ini di sebuah tempat pembesaran anak ayam di Magelang, Jawa Tengah. Tidak ada korban jiwa manunusia, tapi ratusan ekor anak ayam gosong.

Ledakan itu terjadi di lokasi pembesaran anak ayam milik Faisal Murtado (35), warga Dusun Karang Sanggrahan, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (23/07/2010).

Dijelaskan Faisal, dirinya menggunakan gas elpiji untuk mengoperasionalkan alat penghangat suhu kandang. Biasanya dia menggunakan tabung gas elpiji ukuran 12 Kg. Namun untuk menghemat biaya, dia akhirnya menggunakan elpiji ukuran 3 Kg.

Menurut Faisal, tabung pertama dipasang sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (22/7/2010). Setelah tabung pertama habis, dia memasang tabung kedua pukul 23.00 WIB. Setelah yakin semuanya beres, Faisal kemudian pergi tidur.

"Tapi belum lama saya tidur, tiba-tiba terdengar ledakan dan tahu-tahu kandang ayam saya sudah terbakar," ungkap Faisal.

Menurut Faisal, akibat kejadian ini dirinya mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta. Anak-anak ayam yang terpanggang itu sedianya akan dijual ke Muntilan setelah mencapai berat yang ideal.

Kapolsek Ngluwar, AKP Parmanto, mengaku belum bisa menyimpulkan sebab-sebab ledakan. Sampai saat ini pihaknya masih mengumpulkan barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Kami sudah amankan barang bukti berupa tabung gas isi 3 kg sebanyak 3 buah, regulator, serta kompor pemanas. Kami akan segera koordinasi dengan Pertamina untuk mengetahui penyebab ledakan," ujar Parmanto. (djo/djo)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Tabung Gas Elpiji 3 Kg Meledak di Peternakan, Ratusan Ayam Gosong

Badai, Lokasi Minyak BP Tumpah Disterilkan

Badai Tropis Bonnie yang sedang mengumpulkan kekuatan akan membahayakan kapal.

VIVAnews - Puluhan kapal di Teluk Meksiko diperintahkan meninggalkan lokasi tumpahan minyak BP, Jumat, 23 Juli 2010. Pemerintah Amerika Serikat (AS) khawatir Badai Tropis Bonnie yang sedang mengumpulkan kekuatan akan membahayakan kapal-kapal tersebut.

Laksamana Angkatan Laut Thad Allen, seperti dikutip dari laman BBC, mengatakan bahwa sumur-sumur minyak akan tetap ditutup sementara kapal-kapal dievakuasi. Pengeboran telah dihentikan selama dua pekan.

Bonnie adalah badai kedua dalam musim topan 2010 di Atlantik. Menurut Pusat Bencana Badai AS, kecepatan angin Bonnie mencapai 40 mph. Badai tropis tersebut diperkirakan akan mencapai lokasi tumpahan minyak paling cepat Sabtu besok.

Badai Bonnie telah menimbulkan banjir di Haiti, Puerto Rico, dan Republik Dominika. Sekarang, Bonnie sedang bergerak ke barat laut kepulauan Bahama. Kapal dan staf pengeboran yang bertujuan menghentikan tumpahan minyak mulai bersiap meninggalkan lokasi pada Kamis malam.

"Tugas untuk menutup kebocoran minyak secara permanen akan tertunda, tetapi keselamatan pekerja menjadi kepedulian utama kami," kata Allen.

Kebocoran minyak berawal dari ledakan kilang milik BP pada 20 April lalu, yang menewaskan sebelas pekerja.

Jutaan barel minyak mentah dari sumur yang bocor di bawah laut itu terus menyebar ke seluruh perairan selatan AS. Banyak penghuni laut yang mati dan ini juga mematikan mata pencaharian para nelayan Amerika dan warga setempat. (hs) VIVAnews.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Badai, Lokasi Minyak BP Tumpah Disterilkan

Truk Masuk Jurang, 1 Tewas dan 2 Orang Tergencet


Jember - Sebuah truk pengangkut kayu masuk ke jurang sedalam 6 meter di Desa Seputih Kecamatan Mayang, Jember, Jumat (23/7/2010). Akibatnya, Rohim (35) warga Kediri yang berada di dalam truk tewas seketika di lokasi kejadian.

Sementara sopir Gunawan (25) warga Kediri dan seorang lagi M Nanang (31) warga Kecamatan Rambipuji-Jember mengalami patah tulang dan dirawat di RSD dr Soebandi Jember.

Menurut Kanit Laka Satlantas Polres Jember Iptu Gatot S, peristiwa itu terjadi di sekitar Jembatan Rahim di kawasan perkebunan jati di Desa Seputih.

"Truk mengangkut karet sebanyak 14 meter kubik, melaju dari arah timur, arah perkebunan menuju arah barat. Tujuannya ke Surabaya. Saat tiba di jembatan itu, memang menikung dan dimungkinkan sopir mengantuk sehingga tidak hati-hati,
truk oleng ke kiri dan masuk jurang," kata Gatot.

Akibatnya kepala truk yang dinaiki tiga orang itu remuk tak berbentuk. Rohim tewas seketika sedangkan dua orang tergencet. "Warga yang mengetahui segera melapor dan mencoba mengevakuasi. Satu orang meninggal seketika di lokasi kecelakaan. Saat ini, sopir menjadi tersangka karena tidak berhati-hati," tukas Gatot. (fat/fat)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Truk Masuk Jurang, 1 Tewas dan 2 Orang Tergencet

Kecelakaan Helikopter Medis di AS, Dua Tewas


Liputan6.com, Oklahoma: Sebuah helikopter medis yang sedang dalam perjalanan untuk menjemput pasien jatuh di lapangan terpencil di Pusat Kota Oklahoma Kamis malam (22/7) dan menewaskan dua dari tiga orang yang berada di helikopter.

Helikopter naas itu sedang dalam perjalanan dari Integris Baptist Medical Center di Oklahoma City menuju rumah sakit yang jaraknya sekitar 90 mil di Okeene ketika jatuh sekitar pukul 20:00 waktu setempat dekat Kingfisher, demikian yang dikatakan juru bicara Federal Aviation Administration Lunsford Lynn. Kingfisher adalah kota yang jaraknya sekitar 50 mil dari Oklahoma City.

Walikota Kingfisher Jack Stuteville yang tinggal didekat lokasi kecelakaan orang pertama melihat ke tempat kejadian. Dia juga mengatakan ada seseorang yang menelponnya dan mengatakan melihat sebuah helikopter berputar lalu terjatuh. Sesaat ia tiba di lokasi melihat helikopter tersebut sudah hancur berkeping-keping dan mayat-mayat korban tewas sudah tak bisa dikenali.

Helikopter Eurocopter AS350 yang jatuh menurut catatan FAA terdaftar ke Eagle Med LLC di Wichita, Kansas. Seorang juru bicara Eagle Med sampai sekarang belum mengkonfirmasi berita ini, begitu pula pihak rumah sakit kota Okeene belum memastikan ada kecelakaan helikopter ini. Nama-nama dua korban tewas dan seorang yang selamat dari insiden itu belum diumukan, karena pihak peneliti dan FAA serta National Transportation Safety Board masih menyelidikinya.(AP/AYB)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Kecelakaan Helikopter Medis di AS, Dua Tewas

Polandia Perangi Nyamuk dengan Kelelawar


WARSAWA, KOMPAS.com - Sebuah desa di Polandia memberantas nyamuk bukan dengan pestisida tetapi dengan kelawar. Populasi nyamuk yang sedemikian banyak membuat pusing warga desa itu.

Maka, pihak berwenang desa Lelow di Polandia selatan lalu membagikan 50 "kotak kelelawar" yang terbuat dari kayu kepada penduduk. Kotak kelelawar itu berfungsi untuk menarik hewan pemangsa serangga tersebut.

Kepala Desa Lelow, Jerzy Szydlowski, mengatakan, "Spesies kelelawar kecil dapat tidur di dalam kotak itu dan pada saat yang sama memakan nyamuk. Satu kelelawar kecil mampu melahap sebanyak 2.000 nyamuk per hari."

Populasi nyamuk di banyak daerah Polandia membengkak setelah banjir besar melanda negeri itu yang memporakporandakan Polandia Mei dan Juni lalu. Szydlowski, yang juga pencinta alam, berharap metode ekologis tersebut dapat mengendalikan serangga sehingga memungkinkan warga desa itu terhindar dari penggunaan produk kimia untuk memerangi nyamuk.

"Kotak kelelawar" yang terbuat dari kayu dibuat sesuai saran para ahli kelelawar, yang mengatakan diperlukan waktu sekitar satu tahun bagi penduduk untuk dapat merasakan manfaat kotak itu.

Szydlowski berharap proyek tersebut akan membantu melestarikan populasi kelelawar Polandia, yang merosot akibat menyusutnya habitat alamiah hewan malam itu.

Kelelawar, satu-satunya hewan mamalia yang dapat terbang, merupakan spesies yang dilindungi di Eropa. Kelelawar berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap. Kelelawar merupakan makhluk yang sangat menarik. Yang paling hebat dari kemampuannya adalah kemampuannya yang luar biasa dalam penentuan arah.

Di dalam otak kelelawar, terdapat dua jenis neuron (sel saraf) yang mengendalikan sistem sonar. Satu di antaranya mengindera suara ultrasonik (suara di luar jangkauan pendengaran manusia) yang terpantul dan yang lain memerintahkan otot untuk menghasilkan jeritan yang membuat gema penentuan tempat.

Kedua neuron itu bekerja dalam suatu kesesuaian sempurna sehingga penyimpangan amat kecil sekalipun di dalam sinyal yang terpantul akan memperingatkan sinyal berikutnya dan menghasilkan frekuensi jeritan senada dengan frekuensi gema. Karena itu, nada suara ultrasonik kelelawar berubah menurut lingkungannya demi efisiensi sebesar-besarnya.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Polandia Perangi Nyamuk dengan Kelelawar

Berharap Alam Membela Nelayan Lewat Sedekah Laut


Jakarta - Sueb Mahbub menunjukkan selembar kartu identitas berwarna biru, kartu tanda pengenal sebagai nelayan. Sang pemberi kartu bukanlah orang sembarangan. Tidak lain, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, yang memberikan kartu nelayan kepada Ketua Kelompok Nelayan Marunda Kepu itu.

"Saya, satu-satunya nelayan di Jakarta yang dikasih kartu nelayan secara simbolis oleh Pak Menteri. Jadi saya merasa bangga juga," ujar Sueb, dengan logat Betawinya yang kental ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (22/7/2010).

Meskipun bangga, Sueb juga sekaligus risau. Kartu berlogo Pemprov DKI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemen KP) itu, tidak jelas benar apa fungsinya. Hal ini diamini Thorim, nelayan yang lain. Tidak ada penjelasan pemerintah, apakah manfaat kartu nelayan itu.

Tokoh nelayan Marunda ini mengatakan, betapa nasib nelayan di Indonesia berbeda jauh dengan negara lain bahkan di Asean. Pada saat Kongres Nelayan se-Asean, para nelayan tanah air sangat terkejut betapa nelayan Malaysia bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan kartu itu. Hanya Rp 2.000 untuk satu liter solar, separuh dari harga solar di Indonesia. Kartu itu pun bisa untuk meminta pinjaman dari bank atau koperasi. Nasib para nelayan pun sangat terbantu.

"Nelayan di Malaysia tinggal memikirkan pensiun. Sementara nelayan Indonesia tiap hari masih harus mikir apa hari ini punya modal untuk melaut dan kasih makan keluarganya," tukasnya.

Lantas bagaimana dengan kondisi nelayan di Indonesia, khususnya di pesisir Jakarta? Mereka bukan hanya terpinggirkan, bahkan terancam hilang dari pesisir teluk Jakarta. Alasannya, keberadaan mereka dinilai mengganggu, misalnya saja operasional Pelabuhan Internasional Tanjung Priok yang harus steril dari kapal nelayan. Namun Thoirom dan para nelayan lain emoh dibilang mengganggu jalur kapal. Menurut mereka, nelayan di pantai utara Jakarta adalah nelayan perairan dangkal yang mengandalkan jaring tancap dan budi daya kerang hijau.

"Para nelayan jaring tancap, bagan dan serok tidak mungkin berada di perairan yang dalam. Jadi keberadaan kami ini tidak mengganggu jalur kapal yang akan keluar masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok," tegasnya.

Selain pelarangan, ancaman lain yang menghantui ribuan nelayan yang ada di pesisir Teluk Jakarta adalah pencemaran dan reklamasi pantai. Menurut Riza Damanik dari Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), saat ini setidaknya 14.000 kubik sampah yang berasal dari limbah rumah tangga dan limbah industri telah mencemari Teluk Jakarta seluas 2,8 kilometer persegi. Seluruh limbah tersebut mengalir melalui 13 anak sungai yang bermuara di teluk tersebut.

Sampah tersebut selanjutnya terakumulasi di Teluk Jakarta sehingga mencemari lingkungan di wilayah perairan Jakarta hingga ke wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu. Hal ini kemudian berakibat pada penurunan jumlah produksi ikan dan budi daya laut lainnya hingga 38 persen dari biasanya.

Kondisi ini diperparah dengan niat Pemprov DKI Jakarta untuk melanjutkan reklamasi pantai utara Jakarta di akhir 2010. Reklamasi pantai utara Jakarta sepanjang 32 kilometer persegi dengan lebar 1,5 kilometer ini diperuntukan pusat bisnis modern, kawasan perumahan mewah, serta wisata.

Gagasan reklamasi ini, kata Riza, jelas akan menggusur nelayan dari habitatnya. Suku Dinas Perikanan Jakarta Utara pernah mencatat setidaknya 10.000 nelayan di Teluk Jakarta akan tergusur akibat proyek reklamasi pantai utara Jakarta tersebut. Mereka selama ini tinggal bersama keluarga di sekitar muara sungai, termasuk Muara Baru, Cilincing, Kali Baru dan Marunda, Jakarta Utara. Pada akhirnya nanti, dikhawatirkan nelayan di Teluk Jakarta akan musnah.

"Dalam 10 tahun terakhir jumlah nelayan kita berkurang 25 persen. Dan jumlahnya akan semakin menyusut bila reklamasi dan pencemaran terus terjadi," urai Riza.

Dengan segala himpitan dan ancaman ini, maka ritual tahunan Sedekah Laut dirasakan sangat penting bagi para nelayan. Sepanjang minggu ini, mereka membuat persiapan untuk sedekah laut yang akan digelar Minggu 25 Juli 2010. Kapal-kapal nelayan dihias, aneka sesajian disiapkan secara bertahap. Nanti, akan ada seekor kerbau yang akan disiapkan. Kepala dan jeroannya akan dilarung bersama sesajian. Sedangkan dagingnya dibagi-bagi di antara nelayan.

Sedekah laut bagi para nelayan Jakarta utara adalah momen meminta perlindungan dari Tuhan untuk para nelayan. Ketika kekuatan ekonomi menghimpit mereka, pemerintah pun mereka rasa tidak bisa membantu memperjuangkan nasib mereka. Maka, harapan mereka pun bertumpu kepada Tuhan. Sedekah laut, adalah cara yang sudah mereka lakukan secara turun temurun. Mereka berharap dengan sedekah laut ini Tuhan akan memberikan perlindungan kepada nelayan di kawasan itu.

"Sekalipun pemerintah tidak bisa melindungi dan menolong kami. Kami masih punya Yang Kuasa yang akan membantu kami dalam mencari penghidupan di pesisir Jakarta," pungkas Thoirom yang diangguki beberapa nelayan Marunda kepu yang malam itu tengah menyiapkan kebutuhan sedekah laut. (ddg/fay)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"
READ MORE - Berharap Alam Membela Nelayan Lewat Sedekah Laut