Senin, 09 Januari 2012

2012, Amankah Datang ke Negara-Negara Ini?

TAMPAKNYA, 2011 merupakan tahun yang berat bagi beberapa negara lantaran bencana alam. Lantas, apakah negara-negara ini sudah lebih pulih di 2012?


Jepang sempat mengalami bencana alam gempa dan tsunami, negara-negara Timur Tengah seperti Mesir dan Tunisia juga mengalami gejolak politik, sebagian hal yang menyebabkan negara-negara tersebut mengalami penurunan wisatawan mancanegara yang cukup signifikan.

Bagaimana dengan 2012, apakah sudah cukup aman untuk mengunjungi negara-negara tersebut? Berikut ulasannya, seperti dikutip Budgettravel, Selasa (03/01/2012):

Jepang

Maret 2011, gempa dengan kekuatan 8,9 skala richter mengguncang negara ini. Gempa disusul dengan tsunami menyerang wilayah pantai timur laut Jepang dan mengambil nyawa ribuan orang.

Belum cukup, gempa ini mengakibatkan hancurnya pembangkit listrik nuklir Fukushima Daiichi, dikhawatirkan radiasi nuklir menyebar ke beberapa area. Menurut sebuah agen perjalanan Jepang, InsideJapan Tours, beberapa turis memang membatalkan kunjungannya ke Jepang akibat bencana ini, namun banyak juga yang sekadar menunda dan kembali mengunjungi Jepang dalam beberapa bulan setelah negara ini pulih.

Mereka juga mengakui pariwisata cukup terpukul atas bencana ini, namun terbukti dalam tiga bulan sektor wisata mulai bangkit. Meskipun hari pertama 2012 diawali dengan cukup buruk, yakni gempa 7 skala richter, Jepang dinilai masih aman dikunjungi. Namun, disarankan untuk menghindari daerah-daerah dekat pembangkit listrik tenaga nuklir. Tokyo, Kyoto, dan Osaka adalah tempat wisata yang cukup aman apabila terjadi bencana tidak terduga.

Mesir

Di 2011, negara-negara Timur Tengah mengalami gejolak politik yang cukup panas, salah satunya Mesir. Diawali protes terhadap pemerintahan Husni Mubarak pada Januari kemudian kerusuhan pada Okotober. Meskipun Husni Mubarak telah turun, revolusi terus berlanjut dan dikhawatirkan masih akan ada aksi-aksi lanjutan.

Namun Departemen Pariwisata Mesir meyakinkan bahwa negara ini sudah aman bagi wisatawan, khususnya Kairo yang kini dijaga banyak polisi. Bahkan untuk menarik kembali wisatawan yang jumlahnya menurun drastis di 2011, Departemen Pariwisata Mesir membuka kembali pesiar di Sungai Nil yang telah ditutup selama 16 tahun. Kunjungan ke Mesir cukup aman, namun sebaiknya menunggu dan melihat kondisi di bulan-bulan pertama 2012 ini dulu.

Yunani

Perekonomian Yunani memang sedang dalam kondisi yang buruk saat ini, begitu pula perekonomian di negara-negara Eropa lainnya. Namun ternyata, krisis ini tidak memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Yunani pada 2011.

Asosiasi Pariwisata Yunani melaporkan bahwa jumlah kunjungan ke Yunani naik sebesar 12 persen. Namun, wisatawan tetap harus berhati-hati karena apabila krisis ini tidak kunjung selesai, dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan dan demonstrasi seperti Oktober 2011 lalu, saat 74 demonstran bentrok dengan 32 polisi dan membuat beberapa tempat dan transportasi umum ditutup.

Pada 2012 ini, kunjungan ke Yunani sebaiknya ditunda hingga krisis perekonomian mereka membaik, atau apabila harus mengunjungi Yunani, maka tetaplah berada di kota-kota besar seperti Athena.

Bangkok, Thailand

Menjelang akhir 2011, Bangkok dilanda banjir besar akibat hujan berkepanjangan yang tidak berhenti selama tiga bulan. Banjir melanda sebagian besar wilayah negara ini, termasuk Ibu Kota Bangkok dan beberapa objek-objek wisata, salah satunya Situs Warisan Budaya UNESCO, Istana Ayutthaya.

Banjir juga merendam beberapa bandara internasional dan menyebabkan banyak penerbangan yang dibatalkan. Awal Desember 2011, banjir yang memakan ratusan korban jiwa telah surut dan kini, Bangkok berbenah untuk kembali menyambut wisatawan.

Di 2012, cukup aman mengunjungi Bangkok, asalkan terlebih dahulu melihat situasi cuaca setempat. Apalagi di 2012, Thailand memberikan banyak promosi dan diskon untuk menarik wisatawan yang sempat menurun saat bencana banjir.(ftr).

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - 2012, Amankah Datang ke Negara-Negara Ini?

Menko Kesra: Waspada Banjir Hingga Februari

SOLO, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor masih akan menjadi ancaman bagi hampir seluruh wilayah di Indonesia hingga Februari 2012. Hal itu disebabkan curah hujan yang masih tinggi hingga bulan depan.

Dalam kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah, Minggu (8/1/2012), Agung meninjau wilayah rawan banjir di bantaran Sungai Bengawan Solo sekaligus meninjau mobil Kiat Esemka. Agung menjelaskan, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diketahui bahwa curah hujan di hampir seluruh wilayah di Indonesia akan tinggi hingga bulan Februari.

"Bahkan curah hujan diperkirakan lebih tinggi mencapai tiga kali lipat dibanding biasanya dan hal tersebut bisa mengakibatkan banjir dan tanah longsor," kata Agung.

Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terburuk akibat kondisi cuaca ekstrem tersebut, Agung mengatakan, pemerintah pusat telah meminta daerah untuk tetap waspada. Pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri juga telah memberikan imbauan kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia.

"Kami juga telah meminta BMKG untuk menyosialisasikan mengenai kondisi cuaca ke seluruh pemerintah daerah agar nantinya bisa diteruskan ke pihak pelabuhan, bandar udara, dan lain sebagainya," ujarnya.

Dia menjelaskan, pemerintah akan memerhatikan seluruh wilayah di Indonesia terkait waspada bencana banjir. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat bencana alam dalam cuaca ekstrem. Agung mengatakan, Pulau Jawa termasuk wilayah dengan penduduk terbanyak dan memiliki peluang cuaca buruk hingga Februari mendatang.

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Menko Kesra: Waspada Banjir Hingga Februari

Menko Kesra Minta Pemprov DKI Tiru Surakarta

SOLO (Pos Kota) – Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meminta seluruh pemerintah daerah di Indonesia mewaspadai terjadinya banjir selama Januari hingga Februari 2012.

“Cuaca ekstrem selama dua bulan ke depan membuat seluruh pemerintah daerah harus waspada banjir,” kata Agung Laksono usai meninjau lokasi banjir di bantaran Sungai Bengawan Solo dan mobil Kiat Esemka di Solo, Senin.

Agung menjelaskan, berdasarkan ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diketahui bahwa curah hujan di hampir seluruh wilayah di tanah air tinggi hingga bulan Februari. Cuaca ekstrem di Indonesia ini merupakan ekor dari Badai Washi di Filipina yang menewaskan 1500 orang.

“Untuk itu, pemerintah daerah harus mempersiapkan antisipasi jika terjadi keadaan yang paling buruk akibat tingginya curah hujan seperti banjir, longsor dan lain sebagainya,” katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri telah memberikan imbauan kepada seluruh pemerintah daerah.

“Kami juga telah meminta BMKG mensosialisasikan kondisi cuaca ke seluruh pemda supaya diteruskan ke pihak pelabuhan, bandar udara, pertanian dan sebagainya,” katanya.

Menko Kesra menjelaskan, pemerintah pusat memperhatikan seluruh wilayah di Indonesia terkait waspada bencana banjir.”Khususnya yang jumlah penduduknya sangat banyak seperti Pulau Jawa untuk menghindari jatuhnya korban jiwa,” katanya.

Agung Laksono menjelaskan, Pulau Jawa termasuk wilayah dengan penduduk terbanyak dan memiliki peluang cuaca buruk hingga Pebruari mendatang.

RELOKASI PERMANEN

Agung menjelaskan, kehadirannya di Solo juga dalam rangka melihat kesiapan pemerintah daerah mengantisipasi bencana alam banjir. Apalagi kawasan bantaran Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut dihuni oleh jutaan penduduk.

Dia memuji progam Pemkot Surakarta menangani banjir dengan melakukan relokasi warga yang menetap di kawasan bantaran secara permanen, dan selanjutnya kawasan tersebut dijadikan hutan kota sebagai daerah resapan. Selain itu juga di Bantaran Bengawan Solo dilakukan perbaikan tanggul, pemasangan pompa dan pelebaran sungai.

“Semoga daerah-daerah lain bisa meniru yang dilakukan Pemkot Surakarta ini. Selain itu juga harus tetap dijaga agar kawasan bantaran yang sudah dihutankan , di musim kemarau saat sedang surut tidak dihuni lagi oleh warga. Sebab kalau dibiarkan dihuni lagi, itu berarti kita membiarkan warga kita tinggal di atas sungai,” kata Menko Kesra.

Meskipun diakui agak sulit diterapkan di Jakarta, namun Agung menegaskan relokasi seperti yang dilakukan di Solo merupakan solusi permanen terhadap penanggulangan banjir di Kali Ciliwung.

Kesulitan bagi Jakarta adalah lahan bantaran Kali Ciliwung saat ini sudah dihuni tidak kurang dari 72 ribu kepala keluarga. “Rumah-rumah di kawasan itu sudah banyak dan padat hingga bersusun empat,” ujarnya. (aby/b).

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Menko Kesra Minta Pemprov DKI Tiru Surakarta

BENCANA ALAM DI KULONPROGO 160 TITIK ; Kerugian Capai Rp 1,1 Miliar

WATES (KR) - Bencana alam tanah longsor, banjir, maupun angin ribut yang terjadi di Kabupaten Kulonprogo selama awal Januari 2012 terdapat di 160 titik yang tersebar di 6 kecamatan. Kerugian sementara yang berhasil dilaporkan masyarakat mencapai Rp 1,1 miliar lebih. Dan hingga saat ini pendistribusian bantuan baru sebatas logistik. Sementara bantuan yang berupa uang belum dapat diberikan menunggu bantuan dari APBD, APBD provinsi, maupun pusat.

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Drs Untung Waluya kepada wartawan, Jumat (6/1).
“Enam kecamatan yang merupakan titik bencana masing-masing Girimulyo 22 titik, Kalibawang 14 titik, Kokap 30, Pengasih 6, Samigaluh 80, dan Sentolo 8 titik,” katanya.
Bencana alam tersebut, kata Untung, mengakibatkan 6 rumah, musala maupun 3 sekolah roboh, sawah terendam air, jalan tertutup longsor dan adapula yang terputus. Di samping itu ternak kambing dan sapi sebanyak 12 ekor hilang, serta kerugian lainnya.
“BPBD bersama dinas terkait terus melakukan verifikasi terhadap lokasi bencana. Ada 4 personel dari tim verifikasi yakni dari BPBD, Bagian Pembangunan Setda, DPU, dan Bappeda yang melakukan validitas data yang ada, sehingga nantinya akan terekab angka riil kerugian. Karena laporan kerugian yang diterima selama ini baru dari masyarakat, dan pemkab langsung melakukan pendataan ulang. Dari hasil verifikasi ini nantinya akan dipakai untuk memetakan masalah agar solusinya dapat segera dilakukan dengan tepat,” ujar Untung.

Sembari menunggu dana dari pemerintah, imbuh Untung, pihak BPBD juga telah melakukan pendekatan dengan berbagai kalangan untuk membantu para korban bencana alam tersebut.
“Dari sekian yang kami hubungi, baru Pertamina yang berempati dan sudah melakukan peninjauan. Namun terkait bantuan dari Pertamina, kami hingga saat ini masih menunggu hasilnya. Selama menunggu kami juga akan mengajukan proposal ke pusat,”tuturnya.
Selain verifikasi, pihaknya juga sudah mengirim alat berat berupa backhoe ke lokasi bencana terutama di Nyemani. Selain alat berat, juga dipinjamkan 10 angkong untuk kegiatan kerja bakti di lokasi bencana.
“Sementara ini, penanganan prioritas penanggulangan bencana yang mendesak dilakukan adalah kerja sama dengan instansi terkait yakni penanganan orang-orang yang sakit. Kami minta agar Dinkes mengecek para korban bencana ini yang berobat di puskesmas-puskesmas di lokasi bencana. Demikian pula terhadap rumah-rumah yang roboh, masih menunggu langkah selanjutnya apakah oleh Dinsosnakertrans akan dimintakan Bahan Bangunan Rumah (BBR) atau menggunakan bantuan tak terduga,” kata Untung. (Wid).

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "


READ MORE - BENCANA ALAM DI KULONPROGO 160 TITIK ; Kerugian Capai Rp 1,1 Miliar

Indonesia-Australia Bahas Penanganan Bersama Bencana Polhukam / Senin, 9 Januari 2012 14:30 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd datang ke Indonesia membahas berbagai isu-isu strategis seperti ekonomi. "Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai penanganan bencana alam bersama untuk wilayah Asia dan Australia," kata Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa usai menerima kunjungan Menlu Australia Kevin Rudd, di Jakarta, Senin (9/1).

Hasil pembicaraan tersebut akan dibahas selanjutnya dalam pertemuan puncak Asia Timur (EAS). "Nantinya, apa yang sudah dibicarakan akan dibawa ke pertemuan puncak Asia Timur (EAS). Dalam pertemuan itu akan dibahas mengenai kerangka kerja tentang bencana alam, di mana masing-masing negara yang tergabung harus menaatinya," kata Marty.

Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd mengatakan, penanganan bencara alam secara terkoordinasi sangat diperlukan selain membicarakan mengenai peningkatan ekonomi, investasi dan masyarakat kedua negara. "Hubungan antara Indonesia dan Australia sangat penting dan erat. Australia akan terus meningkatkan hubungan agar lebih kuat lagi," kata Rudd.

Usai bertemu dengan Menlu Marty, Kevin Rudd juga bertemu dengan Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian serta tokoh bisnis. Selain itu, juga membicarakan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia dan ekspor ternak ke Indonesia.(Ant/BEY)

------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Indonesia-Australia Bahas Penanganan Bersama Bencana Polhukam / Senin, 9 Januari 2012 14:30 WIB

Jabar Kebanjiran Terus, Pemprov Nyatakan Darurat Bencana Alam


BANDUNG (Pos Kota) - Gara-gara curah hujan di wilayah Jawa Barat dini tinggi dan tergolong ekstrim, Gubernur Ahmad Heryawan, menetapkan Jawa Barat kini dalam status siaga darurat bencana alam selama empat bulan.

Selama kurun waktu empat bulan ini masyarakat Jabar supaya tetap ada dalam waspada terutama di wilayah kabupaten yang berpotensi bencana alam. “ Siaga darurat bencana alam tertuang dalam surat dinas Gubernur, dengan kurun waktu empat bulan,” kata Sigit, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Jabar, kepada wartawan di Gedung Sate, Senin.

Dia menjelaskan, siaga darurat bencana alam, mengacu kepada surat Gubernur mulai efektif 3 Januari hingga 3 Mei 2012. Dengan adanya surat tadi, lanjut Sigit, membuktikan kalau Pemerintah dan pemerintah daerah merupakan penanggung jawab dalam penanggulangan bencana, baik pra bencana, tanggap darurat, hingga ke rehab rekon.

“Selama empat bulan ini kami selalu waspada dan siaga bergerak jika ada wilayah yang terkena bencana alam. Maklum, cuaca dan curah hujan kini sangat tinggi,” tegasnya.

Rujukan munculnya status siaga darurat bencana alam, demikian Sigit, hasil rapat koordinasi 22 Desember 2011 dedngan BMKG, BPBD Kabupaten dan kota se-Jabar.

Dalam rapat itu terungkap perlu dilakukan antisipasi yang koprehensif dalam menghadapi prediksi peningkatan curah hujan tinggi hingga Maret 2012. “ Hasil rapat itu pun mednyekapi untuk antisipasi serius karena dalam kurun waktu 4 bulan curah hujan tinggi sehingga berpotensi bencana alam berupa longsor,” pungkas Sigit. (dono/dms)


------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "
READ MORE - Jabar Kebanjiran Terus, Pemprov Nyatakan Darurat Bencana Alam