Selasa, 17 Januari 2012

Tangerang Selatan Siaga Satu Bencana Banjir

TANGERANG, suaramerdeka.com - Banjir akibat meluapnya Sungai Cidurian sejak tiga hari terakhir ini telah menggenangi 2.059 rumah di lima desa Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten. Genangan air yang merendam pemukiman terpaksa membuat warga diungsikan ke masjid, mushola, dan gedung sekolah.
"Dari kelima desa tersebut, banjir yang paling parah terjadi di Desa Pasir Ampo karena hampir semua rumah terendam," kata Ketua Tagana Kabupaten Tangerang, Ending di Tangerang, kemarin malam (16/1).
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, menyatakan siaga satu terhadap ancaman banjir ini. "Mengingat beberapa daerah di Banten terendam banjir, maka kami pun mengantisipasi dengan kondisi siaga satu," kata Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangsel Tomi Patria, Selasa (17/1).
Tomi mengatakan, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah menyiapkan 25 personil yang bertugas selama 24 jam dalam rangka penanggulangan banjir. Sementara itu, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air juga menyiapkan untuk mengatasi banjir di pemukiman warga.
Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Selatan, Djudianto menuturkan, Pemkot Tangerang Selatan menyiapkan setidaknya delapan perahu karet dan delapan pompa penyedot air, serta 20 personil yang siap siaga membantu proses evakuasi.
READ MORE - Tangerang Selatan Siaga Satu Bencana Banjir

Banjir di Bojonegoro dan Tuban Terus Meluas

TEMPO.CO, Bojonegoro - Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo kian meluas. Dampaknya, sekitar 2.550 hektare sawah di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban terendam banjir.

Berdasarkan data yang dihimpung Tempo dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di dua kabupaten tersebut, Selasa, 17 Januari 2012, dari 2.550 hektare sawah yang terendam, seluas 1.710 hektare berada di delapan kecamatan di Bojonegoro. Sedangkan 840 hektare berada di dua kecamatan di kabupaten Tuban.

Kawasan yang terendam banjir akan terus meluas karena hujan terus turun di dua kabupaten tersebut, terutama di kawasan hulu sungai Bengawan Solo.

Selasa siang tadi, posisi air di permukaan Bengawan Solo di Bojonegoro menunjuk pada angka 14,55 phielschaal atau siaga dua pada pukul 11.30 WIB. Dengan demikian jika permukaan air terus naik 45 centimeter lagi atau mencapai angka 15 phielschaal, maka banjir Bojonegoro masuk pada kondisi siaga tiga atau yang tergolong kondisi kritis.

Meski hari ini masih pada kondisi siaga dua, luapan sungai Bengawan Solo sudah meluber ke perkampungan penduduk di Bojonegoro. Di antaranya di Desa Ngablak dan Ngulanan, Kecamatan Dander. Sedangkan di Kecamatan Kalitidu, banjir juga merendam pemukiman dan perwasahan di Desa Ngraho, Pilangsari, Manukan, Brenggolo, Talok, Ringinrejo dan Mojosari.

Adapun di Kecamatan Kota Bojonegoro, banjir juga sudah merendam beberapa perkampungan, seperti Jetak, Mulyoagung, Ledok Kulon, Ledok Wetan dan Banjarejo.

Selain itu, banjir Bengawan Solo di kawasan Desa Sukorejo, Kecamatan Kalitidu, hampir mendekati jalan raya Bojonegoro - Cepu. Jarak antara genangan air dengan badan jalan utama itu tinggal dua meter.

Sedangkan di Tuban, banjir sudah merendam pemukiman dan persawahan di beberapa desa di Kecamatan Rengel. Di antaranya Desa Maibit, Pakuwon, Bulurejo, Karangtinoto, Tambakrejo, Kanorrejo, Ngadirejo, Sawahan dan Desa Rengel.

Pihak BPDB Bojonegoro meminta masyarakat untuk waspada atas pergerakan banjir. Terutama masyarakat yang tinggal di kiri-kanan bantaran Bengawan Solo. Selain itu, terus bertambahnya debit air Bengawan Solo juga karena kiriman air dari Kabupaten Ngawi, Madiun dan Ponorogo yang juga sebagian kawasannya mengalami banjir.

Banjir kiriman dari beberapa kabupaten itu mengalir ke Sungai Madiun yang muaranya bertemu di Dungus, Ngawi. “Makanya permukaan air di Bengawan Solo terus naik,” kata Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Penanganan Pengungsi BPBD Bojonegoro, Sutardjo, Selasa 17 Januari 2012.

Menurut Sutardjo, BPDB Bojonegoro sedang mempersiapkan tempat mengungsian bagi warga yang rumahnya terkena banjir. Lokasi pengungsian, akan dipusatkan dibeberapa lokasi.

Di Kota Bojonegoro, di antaranya ditempatkan di Gegung Serbaguna di Jalan KH Mas Mansyur, di Kantor Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, serta di Taman Bengawan Solo, sebelah utara Pasar Besar Kota Bojonegoro. Bahkan sejumlah warga Kecamatan Trucuk sudah mengungsi di Taman Bengawan Solo karena rumah mereka terendam banjir.
--------------------------------
OPERASI SANDI "AWAS!"
Pemangku Alam dan Adat


READ MORE - Banjir di Bojonegoro dan Tuban Terus Meluas