Rabu, 11 Agustus 2010

Nelayan Selat Makassar Diimbau Berhati-hati

Liputan6.com, Sangata: Informasi ini penting bagi nelayan yang kerap melaut di Selat Makassar. Saat ini, tinggi gelombang laut di selatan Selat Makassar terus meningkat akibat pola embusan angin pasat timur yang melanda sebagian besar wilayah selatan dan tenggara Indonesia. "Kondisi juga ternyata berpengaruh besar pada nasib nelayan di Kutai Timur," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Temindung, Kalimantan Timur, Raden Ishak, Rabu (11/8).

Berdasarkan data BMKG, imbuh Ishak, kecepatan angin di laut saat ini rata-rata meningkat hingga 40 knot. "Meski tergolong kencang kondisi ini masih fase awal angin pasat timur," jelas Ishak. Ia mengingatkan, tinggi gelombang laut saat ini hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu sehingga mempengaruhi kondisi nelayan-nelayan tradisional untuk melaut.

"BMKG Kaltim memprakirakan, puncak ketinggian gelombang laut di selatan selat Makassar bisa mencapai 1,5-2,5 meter pada Agustus ini. Bahkan, tinggi gelombang bisa saja mencapai empat meter lebih," tegasnya. Puncak gelombang akan berlangsung hingga pertengahan Agustus 2010. Potensinya memang cukup besar," ucapnya.

Dia menambahkan, embusan angin saat ini tidak dipengaruhi peralihan ke musim kemarau. Melainkan hanya menimbulkan lebih banyak awan hujan karena tingginya kelembaban udara di beberapa wilayah tertentu termasuk di Kalimantan Timur. Untuk itu, ia mengingatkan agar nelayan-nelayan tradisional diharapkan lebih berhati-hati saat melaut. "Atau lebih baik istrahat dululah," katanya.

Adapun pada hari ini puluhan kapal milik nelayan Sangata masih berlabuh di Pelabuhan Kenyamukan dan di sepanjang Jalan Pendidikan. "Kami belum berani melaut karena tinggi gelombang masih menakutkan nelayan," kata Tjambang, salah seorang nelayan Sangata.(ANS/Ant)


------------------------
" Alam dan Adat Bicara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar