Kamis, 09 September 2010

Jalan Poros Barat Kalimanatan Putus 12 Jam


Jalan Poros Barat Kalimanatan Putus 12 Jam

SAMPIT - Jalan provinsi poros barat Kalimantan, tepatnya di KM 90, Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, kembali putus kemarin (7/9) akibat luapan Sungai Basawang Besar. Air berwarna coklat deras mengalir dari arah dataran tinggi, merendam jalan dan semak-semak di sekitarnya.

Pantauan di lokasi kejadian menyebutkan, jalan sepanjang sekitar satu kilometer tidak bisa dilalui kendaraan selama 12 jam lebih. Akibatnya, ratusan kendaraan harus antre hingga tiga kilometer lebih di kedua sisi jalan.

Menurut warga setempat, banjir berawal dari hujan deras yang mengguyur sejak Senin petang (6/9). Menjelang tengah malam, hujan kian deras."Kami mulai melihat air naik sekitar pukul 03.00. Namun, saat itu mobil masih bisa melintas. Sejam kemudian, air makin tinggi sehingga kendaraan tidak berani melintas. Antrean kendaraan mulai memanjang sekitar pukul 07.00," tutur Dehes, 55, warga setempat.

Melihat kondisi tersebut, lanjut Dehes, warga setempat berinisiatif menawarkan jasa penyeberangan dengan menggunakan empat getek dan tiga rakit terbuat dari ban dan drum kosong. Hanya manusia dan kendaraan roda dua yang bisa diseberangkan dengan rakit tersebut. "Satu orang dikenai tarif Rp10 ribu, motor Rp 20.000," terangnya.

Yang banyak menggunakan jasa penyeberangan tersebut adalah penumpang travel tujuan Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya. Mereka terpaksa diberangkatkan dengan cara estafet antar travel.

Akan halnya kendaraan roda empat, semua tidak bisa bergerak sama sekali. Sebab, ketinggian air hampir satu meter. Mobil yang antre baru bisa melintas sekitar pukul 11.30 saat genangan air mulai surut. (gus/jpnn/c7/soe)

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar