Minggu, 08 Agustus 2010

Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara


SUKABUMI, KOMPAS.com — Balai Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat, menutup sementara jalur pendakian menuju kedua gunung tersebut menjelang Ramadhan untuk memulihkan kondisi ekosistem kedua gunung tersebut.

Penutupan sementara ini dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan ekosistem di Gunung Gede dan Pangrango akibat banyaknya pendaki yang ingin menyambut Ramadhan di puncak dua gunung tersebut, kata Kepala Balai TNGP Bambang di Sukabumi, Minggu (8/8/2010).

Bambang Sumarto mengatakan, penutupan sementara tersebut dimulai pada awal Agustus untuk memperbaiki ekosistem di kedua gunung yang menjulang di tiga daerah, yakni Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Bogor.

"Kami sudah menyebarkan informasi ini, baik di pintu masuk maupun melalui siaran radio," kata Bambang.

Bambang menambahkan, pihaknya memperkirakan menjelang Ramadhan ini banyak pendaki yang ingin mendaki kedua gunung tersebut untuk sekadar berkemah dan menghabiskan waktu di puncak gunung.

"Untuk itu, para pendaki harus memaklumi peraturan kami dan mematuhinya," ujarnya.

Untuk mengantipasi pendaki ilegal yang nekat mendaki gunung, pihaknya menyebarkan anggota untuk melakukan pengawasan di Gunung Gede dan Pangrango.

"Apabila kami menemukan ada pendaki ilegal, kami akan langsung mengevakuasi dan memberikan sanksi kepada mereka sesuai dengan kesalahannya," tegas Bambang.

Bambang mengakui, jalur ilegal atau "jalur tikus" menuju kedua gunung tersebut memang banyak dan selama ini menjadi jalur bagi masyarakat yang tinggal di bawah kaki gunung. Biasanya, pendaki ilegal masuk melalui jalur tersebut untuk mengelabuhi para petugas pengawas yang berjaga di pintu masuk resmi TNGP. "Jalur ini biasanya digunakan oleh banyak pendaki ilegal," akunya.

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar