Kamis, 21 Oktober 2010

Warga Jayapura Kekurangan Air Bersih Rabu, 20 Oktober 2010 | 22:18 WIB


SENTANI, KOMPAS.com - Masyarakat kabupaten/kota Jayapura kekurangan suplai air bersih dari PDAM Jayapura kurang lebih selama empat bulan.

Direktur PDAM Jayapura Ir Gading Butarbutar, Rabu (20/10/2010) mengatakan, sekitar 17 intek atau titik penampung dengan rata-rata enam pipa sambungan sekarang tinggal satu pipa yang mengalir sisanya kering atau tidak mengalir atau sekitar 60 persen pasokan air bersih PDAM Jayapura hilang.

"Sampai pada bulan keempat kurang lebih 385 liter per detik air bersih hilang dari jumlah biasanya 625 liter per detik," kata Ir Gading Butarbutar.

Seperti penampungan di Kamwolker, lanjutnya, dari enam sambungan pipa besar tinggal satu pipa yang mengalir, begitupula di Brogoji, dan Di Entrop tinggal dua pipa sisanya kering.
Rata Penuh
Sementara di Sentani, pasokan air yang berkurang sebanyak 80 liter per detik dari jumlah biasanya sebanyak 140 liter per detik.

Karena itulah pihaknya harus melakukan penggiliran satu kali satu minggu agar semua pelanggannya yang ada di wilayah Sentani mendapat pasokan air bersih begitu pula dengan planggan yang ada di kota Jayapura diberikan giliran sesuai pasokan air di wilayah tersebut.

Menurut dia, pelanggan PDAM Jayapura sampai saat ini kurang lebih 27 ribu pelanggan.

"Ada yang satu hari, ada dua hari, bahkan ada yang satu minggu baru mendapat giliran," ujar Gading.

Gading mengatakan, selain musim kemarau yang berkepanjangan salah satu akibat kurangnya pasokan air di Jayapura karena pembalakan liar di kawasan cagar alam Cycloop terus terjadi mengakibatkan sumber mata air bersih yang bersumber dari kawasan tersebut semakin kering.

Untuk menyiapkan pasokan air bersih bagi pelanggan PDAM Jayapura, pihaknya harus memperbaiki semua sambungan pipa yang bocor sambil menghimbau masyarakat agar menggunakan air seperlunya saja dan setelah mengisi air supaya menutup kran.

Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air bersih di daerah itu, pihaknya pernah mengusulkan akan mengambil air dari Danau Sentani tetapi usulan tersebut tidak diterima oleh Pmerintah Provinsi Papua dengan alasan air danau telah tercemar sehingga tidak layak konsumsi.

--------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar