Kamis, 22 Juli 2010

300 Bagan Nelayan Kotabaru Hancur

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Sedikitnya 300 dari 674 bagan di Desa Sarang Tiung dan Gedambaan, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan hancur. Musibah yang amat memukul para nelayan setempat itu terjadi akibat hantaman gelombang laut dan angin kencang yang berlangsung dalam sebulan terakhir.

Meski tidak ada korban jiwa, mereka menderita kerugian total lebih dari Rp 450 juta akibat hancurnya ratusan bagan tersebut. Ratusan nelayan itu kini menganggur. Bahkan, nelayan yang bagannya tidak hancur juga takut melaut karena cuaca buruk itu masih berlangsung.

Kepala Desa Sarang Tiung, Abdul Mulud yang dihubungi hari Kamis (22/7/2010) mengatakan, kehancuran ratusan bagan itu adalah yang terbesar selama ini. "Sebelumnya, bagan-bagan di dua desa ini rata-rata setiap tahun hancur akibat angin kencang hanya berkisar 50 hingga 100 buah. Ini pukulan paling berat yang dialami nelayan di daerah ini," katanya.

Menurut Abdul Mulud, pihaknya belum melaporkan hal ini kepada pemerintah. Namun, ia berharap pemerintah atau instansi terkait memberikan perhatian serius terhadap nasib mereka. Bagaimanapun, usaha bagan menjadi menghasilan utama nelayan di dua desa ini yang berpenduduk mencapai 674 keluarga atau 3.000 jiwa.

"Artinya, satu keluarga di duaa desa ini paling tidak memiliki satu bagan. Masalahnya, mereka tidak bisa cepat membangun bagan kembali karena memerlukan biaya Rp 15 juta untuk satu bagan," katanya.

Menurut Heri, warga Kotabaru, selama mereka tidak bisa melaut, sebagian nelayan itu terpaksa mencari pekerjaan lainnya untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, ada juga yang terpaksa menjual perhiasan atau harta benda lainnya untuk bertahan hidup. "Dalam kondisi seperti inilah mereka kerap terlilit hutang ketengkulak, khususnya untuk mendapatkan modal membangun bagan kembali," tuturnya.


------------------------
" Alam dan Adat Bicara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar