Selasa, 10 Januari 2012

Waspada, Siklus Cuaca Semakin Liar


TEMPO.CO, Bogor - Ahli iklim kini semakin sulit memahami cuaca. "Datangnya musim hujan setiap tahun tidak pernah sama. Maju atau mundurnya, bervariasi. Memang musim sekarang terkesan liar," ujar Erwin Makmur, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pernyataan Erwin disampaikan pada lokakarya World Meteorological Organization (WMO) Climate Information and Prediction Services di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 28 September 2011. Namun, dia meyakinkan bahwa perkiraan iklim dan cuaca oleh BMKG tetap akurat karena analisisnya berdasarkan data otentik perkembangan musim dari tahun ke tahun.

Perubahan iklim yang membuat pergeseran musim kemarau dan hujan di Indonesia dipengaruhi banyak faktor, kata Erwin, terutama kondisi suhu air laut. Prinsipnya, hujan yang turun dalam satu tahun di seluruh dunia jumlahnya hampir sama.

Menurut Erwin, cuaca tidak memiliki batas negara karena sirkulasi di atmosfir lintas negara. Sehingga selalu ada pergeseran wilayah yang mengalami musim hujan.

Dia menjelaskan, perubahan musim tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di negara lain seperti Australia yang warganya harus memakai mantel tebal di bulan Desember karena turun salju. Seharusnya Desember adalah musim panas yang mana biasanya orang Australia melepas pakaian dan berjemur di pantai.

Lokakarya yang diselenggarakan Badan PBB tentang Meteorologi Dunia ini diikuti 25 orang prakirawan (forecaster). Mereka berasal dari Laos, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Acara berlangsung dari 27 September hingga 7 Oktober.

Menurut Kepala BMKG Indonesia Sri Woro B Harijono, lokakarya ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para prakirawan di Asia Tenggara. "Supaya mereka memiliki kemampuan standar internasional yang bisa memperkirakan iklim dengan tingkat akurasi tinggi," katanya.
------------------------------
" Alam dan Adat Bicara "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar