Kamis, 08 Juli 2010

Ledakan bom tewaskan 40 di Irak

Kamis, 08/07/2010 12:52 WIB
Lebih dari 40 orang tewas dan puluhan lain terluka dalam serangan bom terhadap peziarah Syiah di Baghdad, kata polisi.

Korban yang tewas dan luka ini tengah berada di sebuah kawasan yang didominasi Sunni, Adhamiya dan sedang menuju Masjid Moussa Al-Kadhim.

Pihak keamanan sudah mengambil sejumlah langkah untuk melindungi ribuan peziarah yang akan menghadiri festival yang akan mencapai puncak perayaannya pada Kamis waktu setempat.

Kendaraan bermotor telah dilarang memasuki daerah Kadhimya, lokasi tempat yang dikeramatkan oleh kaum Syiah.

Sekitar 200.000 anggota polisi dan tentara telah ditempatkan di kawasan itu untuk melindungi jalur yang dilewati para peziarah menuju Kadhimya.

Festival ini merupakan sebuah acara perayaan yang memperingati wafatnya Mousa al Khadim, satu dari 12 Imam Syiah yang meningal pada abad ke-8.

Perayaan ini sempat dilarang saat Irak dipimpin oleh Sadan Hussein, belakangan ketika acara ini kembali diperbolehkan oleh penguasa setempat, ribuan peziarah menghadiri perayaan festival tersebut setiap tahunnya.

"Kami menduga kelompok teroris akan melakukan serangan lagi terhadap peziarah dalam beberapa jam ke depan tapi kami sudah mempunyai rencana untuk menggagalkan serangan jahat mereka," kata Mayor Jenderal Ahmed al-Saedi.

Sementara itu wartawan BBC di Baghdad, Gabriel Gatehouse mengatakan serangan ini terjadi saat aksi kekerasan di seluruh wilayah menurun tajam belakangan ini.

Meski demikian ketegangan perselisihan sektarian masih terus meningkat, serangan antar kelompok terus terjadi khususnya pada saat perayaan hari besar masing-masing kelompok agama ini.

Serangan mendadak

Sejumlah saksi mata yang menyaksikan serangan itu mengatakan pelaku bom bunuh diri langsung menyusup dan meledakan diri di tengah kerumunan peziarah.

"Kami mendengar ledakan besar dan kemudian semua orang berlarian menuju tempat suci untuk melihat jenazah dan kami mendengar ada beberapa orang terluka yang meminta tolong," kata salah satu warga, Saif al-Azami seperti dikutip dari Associated Press.

"Kami tadi juga menolong mengantar beberapa korban yang mengalami luka ke rumah sakit sebelum ambulan bantuan tiba."

Dia juga mengatakan beberapa rekannya dari kelompok Sunni membantu para peziarah yang terluka dengan memberikan mereka makanan dan air minum.

Serangan mematikan terhadap para peziarah Syiah ini tidak menyurutkan niat mereka untuk merayakan festival dan mendatangi kawasan suci tersebut.

"Pada masa pemerintahan Saddam saja saya mendatangi tempat suci meskipun ada larangan untuk melakukan perjalanan dan mengunjungi tempat suci ini," kata Hamid Talib kepada AFP.

"Saya tetap akan berziarah apapun kondisinya."

Serangan pada hari Rabu waktu setempat ini, terjadi ditengah persiapan penarikan mundur tentara Amerika dari wilayah tersebut pada akhir Agustus mendatang.

Rencana panjang untuk menarik pasukan ini terhalang oleh kegagalan kekuatan politik utama di Irak untuk membentuk pemerintahan koalisi menyusul hasil pemilu legislatif pada Maret lalu yang tidak menghasilkan pemenang mayoritas. (bbc/bbc)

-----------------------
" Alam dan Adat Bicara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar