Minggu, 15 Agustus 2010

Korban Banjir Tambah 33 Orang

BEIJING - Hujan deras yang mengguyur Tiongkok belakangan ini mengakibatkan banjir di wilayah barat. Tidak kurang dari 33 orang tewas dalam musibah terbaru yang melanda Negeri Panda tersebut kemarin (13/8). Padahal, evakuasi sekitar 1.150 korban tewas karena bencana tanah longsor pekan ini masih belum selesai.

''Tim penyelamat masih terus mengevakuasi. Tapi, hujan deras yang turun beberapa hari terakhir cukup menyulitkan mereka,'' terang Yan Jinxin, jubir pemerintah Zhouqu County, dalam wawancara telepon dengan Agence France-Presse. Karena diguyur hujan deras, jalanan berlumpur di lokasi longsor Kota Zhouqu, Provinsi Gansu, menjadi licin dan sulit dilalui.

Menurut Yu, salah seorang pejabat Prefektur Otonomi Tibet Gannan, korban selamat di lokasi longsor mulai dijangkiti penyakit. ''Mereka membutuhkan obat-obatan,'' kata pejabat yang hanya menyebutkan nama keluarganya tersebut. Selain itu, para korban membutuhkan banyak jas hujan dan sarung tangan. Sebab, hampir tiap sore wilayah khusus yang masuk Gansu itu diguyur hujan deras.

Senada dengan Yu, para pejabat kesehatan provinsi mulai mengkhawatirkan persebaran penyakit. Cuaca yang tidak kunjung bersahabat memaksa para korban selamat bertahan dalam kondisi serba terbatas. Apalagi, tanah longsor menimbun sebagian besar klinik medis di provinsi tersebut. Termasuk, sejumlah besar vaksin yang dibutuhkan dalam situasi darurat semacam itu.

Kementerian Kesehatan Tiongkok menyatakan, risiko persebaran penyakit menular pascabanjir dan tanah longsor sangat tinggi. ''Kini, sejumlah besar pekerja medis dan personel tim SAR tinggal bersama para korban selamat di tempat-tempat pengungsian. Risiko penularan infeksi pernapasan dan gangguan pencernaan dari korban kepada para sukarelawan tidak terelakkan,'' tegas seorang pejabat Kemenkes.

Dalam wawancara dengan kantor berita Xinhua, pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengaku mustahil bisa menyucihamakan tempat pengungsian. ''Yang lebih parah, mayat para korban tewas dan ternak hanya dikebumikan dalam liang dangkal di pinggiran kota,'' ungkap pejabat tersebut. Sejauh ini, ada sekitar 800 pekerja medis yang disiagakan di wilayah itu.

Kemarin, beberapa ton bawang putih dan merica Sichuan dikirim ke Zhouqu. Masyarakat Tiongkok percaya, dengan mengonsumsi dua bumbu dapur itu, mereka akan terlindungi dari segala macam penyakit. Beruntung, suplai air bersih ke wilayah tersebut berangsur normal. Sebab, pemerintah sudah berhasil memperbaiki pipa air yang menyalurkan air bersih ke permukiman warga.

Upaya evakuasi di bawah guyuran hujan dilakukan dengan bantuan peledak dan mesin penggali. Sebab, mereka harus membongkar puing-puing bangunan yang menyumbat Sungai Bailong.

Selain Gansu, banjir melanda Provinsi Sichuan di sebelahnya. Tidak jelas jumlah korban di masing-masing provinsi bertetangga itu. Tapi, selain sedikitnya 33 korban tewas, banjir mengakibatkan sekitar 32 warga hilang. Padahal, hingga kemarin, nasib 588 warga Zhouqu County yang raib tertimpa tanah longsor masih belum diketahui. (hep/c5/dos)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar