Rabu, 18 Agustus 2010

Pesawat Jatuh di Kolombia , Hanya 1 Tewas


BOGOTA - Sebagian media menjuluki kecelakaan yang terjadi di Pulau San Andres, Kolombia, Senin malam WIB (16/8), sebagai miracle crash alias kecelakaan mukjizat. Betapa tidak, pesawat Boeing 747 terempas di landasan setelah berjuang melawan cuaca buruk. Pesawat itu patah dan hancur. Ajaib, atau lebih tepatnya mukjizat, hampir semua di antara 131 penumpangnya selamat. Hanya satu yang meninggal, itu pun lantaran serangan jantung.

Pesawat bernomor penerbangan 8520 milik maskapai Aires itu memang sudah mempersiapkan diri mendarat di pulau tersebut. ''Pilot memberi tahu kami bahwa akan mendarat di San Andres. Kami lalu memasang sabuk pengaman. Setelah (sabuk) terpasang, beberapa saat kemudian boom! Ledakan besar terjadi,'' ujar seorang penumpang selamat, Alvaro Granados, 25, yang terbang bersama istri dan dua anaknya. ''Saat saya dan istri saya berdiri, kemudian melihat ke belakang, bagian belakang pesawat sudah hilang,'' ungkapnya.

Memang, pesawat hancur. Sebab, roda pesawat di bagian perut tergelincir. Lantaran menghantam landasan pacu, salah satu mesin pesawat hancur terbelah. Badan pesawat patah menjadi tiga bagian dan remuk.

Ricardo Ramirez, seorang insinyur sipil yang berada di dalam pesawat bersama istrinya, kepada Radio Caracol mengisahkan bahwa semuanya berjalan baik kecuali turunnya hujan dan petir. ''Pesawat kami sudah bergerak turun dengan sempurna. Beberapa saat lagi pesawat akan mendarat. Rasanya, tidak terjadi kecelakaan,'' jelasnya.

Ramirez menambahkan, dia bersama sang istri berupaya melepaskan diri dari sabuk pengaman. ''Kami berusaha agar bisa keluar dari pesawat karena pesawat sudah mulai terbakar,'' kenangnya. ''Beberapa saat kemudian, sebuah mobil patroli polisi datang dan membantu kami,'' jelasnya.

Ramirez mengatakan bahwa istrinya mengalami pergeseran tulang lutut. ''Kami bersyukur, kami masih hidup,'' serunya, seperti dikutip Agence France-Presse.

Sejumlah petugas menyatakan, kejadian itu begitu cepat. Pilot pun tak melaporkan kondisi darurat ke menara kontrol di Pulau San Andres.

Para ahli kini tengah mempelajari penyebab kecelakaan pesawat itu. Sebab, mereka terperangah melihat 130 penumpang di dalam pesawat selamat. Amar Fernandez de Barreto, penumpang yang kena serangan jantung, juga dilaporkan tanpa luka.

Manuel Villamizar, direktur pusat operasional darurat di Bogota, kepada wartawan menyatakan bahwa enam orang yang luka parah diterbangkan ke ibu kota untuk mendapat perawatan.

Kolonel Donald Tascon, wakil direktur Badan Penerbangan Sipil Kolombia, berspekulasi bahwa pesawat sudah terbang rendah, sekitar 30 meter, sesaat sebelum mendarat. Itulah yang diduga membuat tak banyak korban jatuh.

''Ini adalah sebuah keajaiban dan kita harus berterima kasih kepada Tuhan,'' ujar Gubernur San Andres Pedro Gallardo. (cak/c3/dos)

------------------------
" Alam dan Adat Bicara"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar